Tampilkan postingan dengan label viewer complaint. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label viewer complaint. Tampilkan semua postingan

01 Juli 2008

Tayangan Tidak Mendidik

Banyak tayangan TV yang tak mendidik diteruskan karena rating. Selain sinetron yang menjual mimpi dan kemewahan, menyesatkan pikiran, mengumbar kekerasan; akhir- akhir ini juga muncul kontes nyanyi yang tak baik ditonton anak-anak. Contohnya adalah Super Soulmate Show dan sejenisnya di Indosiar.

Program seperti ini ditayangkan hampir setiap hari dengan durasi enam jam, dari petang hingga tengah malam. Yang khas dalam tayangan ini dan sangat mengganggu ialah kehadiran komentator lelaki yang selalu berpenampilan dan bertingkah laku seperti perempuan. Komentator dengan penampilan seperti ini juga bisa disaksikan pada Idola Cilik di RCTI yang notabene target pemirsanya adalah anak-anak.

Layakkah peran yang dibawakan komentator itu diteladani anak-anak?

Saya beranggapan, teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) beberapa waktu lalu kurang keras karena hanya menyangkut suatu adegan/dialog pada sebuah episode saja. Menurut saya, teguran harus ditujukan pada format acara tersebut secara keseluruhan sebab tak ada unsur pendidikannya, bahkan berpotensi membodohi penonton.

Dapatkah para pelaku di industri siaran ini berpikir sedikit lebih waras untuk menayangkan program mendidik dan bukan hanya mengejar rating atau untung semata? -Doddy Jalan Bintara Jaya I, Bekasi

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/02/00061925/redaksi.yth

27 Juni 2008

Bintang Tamu Pertandingan Sepakbola

Pada setiap pertandingan sepakbola, baik lokal maupun international, selalu diundang bintang tamu. Yang menjadi pertanyaan saya, meskipun ajang pesta sepak-bola Piala Dunia, atau Piala Eropa seperti yang sedang berlangsung sekarang, atau yang lainnya, adalah "pesta"nya anak-anak bola, tak pernah terlihat bintang-bintang sepak bola diundang menjadi bintang tamu.

Yang diundang selalu bintang sinetron, penyanyi, ataupun pejabat, yang tentunya pandangannya tentang sepakbola tidak bisa diharapkan sebagus para pemain ataupun pelatih sepakbola.

Dari "orang-orang bola", kita bisa menarik pelajaran dari komentar-komentar mereka. Komentar-komentar itu akan menjadi kontribusi atas kemajuan sepakbola kita.

Saya mengerti, satu menit berbicara dengan Luna Maya akan lebih menyenangkan daripada setengah jam berbicara dengan Bambang Pamungkas.

Bahkan perbandingan yang sama juga begitu, kalau ngobrol dengan Luna Maya dibandingkan dengan Sri Mulyani, yang sama-sama perempuan.

Tapi dari Bambang Pamungkas kita bisa mendapat pelajaran sepak bola, dan Sri Mulyani, yang menteri keuangan, kita bisa mendapat penjelasan tentang pergerakan nilai uang, dan lain-lain mengenai keuangan.

Karena ini ajang pesta sepak bola, seyogyanya Bambang Pamungkas dan kawan-kawan akan menjadi pilihan kita. Luna Maya, Sarah Ashari punya tempat mereka sendiri yang tidak kalah semarak.

Kalau kita menginginkan sepak-bola kita maju, kita juga harus ikhlas memberi tempat yang layak kepada para pemain, pelatih, atau para pelaku sepak bola yang lain. Dan itu berlaku untuk semua bidang.

Koes Prihadi Jl Keadilan 8/ 21, Riung-Bandung

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/06/27/index.html

13 Juni 2008

Bantuan Pakaian Tunai untuk Selebriti

Jawa Pos, Sabtu, 14 Juni 2008 - Zaman sekarang lagi tren-trennya para artis Indonesia memakai pakaian yang dibilang menggairahkan  (seksi). Bahkan, orang awam pun, baik tua maupun muda, banyak yang meniru -ikut-ikutan- gaya para selebriti tersebut.

Karena itu, perlukah pemerintah mencanangkan program baru, yaitu BPT (bantuan pakaian tunai) untuk mereka semua? Mengapa? Barangkali, itu untuk mengurangi kriminalitas, seperti pencabulan, pemerkosaan, dan sebagainya yang meresahkan masyarakat.

Bila memang perlu, berarti tahun ini pemerintah mempunyai dua program baru, yaitu bantuan langsung tunai (BLT) untuk orang miskin dan bantuan pakaian tunai (BPT) untuk selebriti yang mengumbar aurat.

MUHAMMAD AUTAD ANNASHER, Jl Pemuda Gg Prihatin Potroyudan, Jepara

12 Juni 2008

SCTV Kaget Australia Protes Soal Video Pembakaran

Pemberitaan mengenai pembakaran kapal nelayan Indonesia oleh aparat Australia pada 11 Juni 2008 di SCTV dan Metro TV memicu protes Pemerintah Australia. Pihak SCTV mengaku hingga kini belum menerima protes dari Australia dengan pemberitaan tersebut.

"Makanya kita kaget, sepanjang tidak bertanya ya tidak pelu kita jawab. Kalau ada protes kan bisa hak jawab," kata Kepala Peliputan Jarot Suprayitno saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (13/6/2008).

Menurut Jarot, video yang ditayangkan diterima korespondennya dari LSM lokal. "Ceritanya kita dapat dari LSM di NTT Yang menerima nelayan sekaligus videonya. Di sana ada koresponden kita yang meliput peristiwa (penerimaan nelayan di LSM)," imbuh dia.

Sementara Ketua Pokja Laut Timor dan Gugusan Pasir Kupang Ferdi Tanone mengatakan, video itu merupakan film dokumenter yang diambil pada 2003. Namun menurutnya tindakan aparat Australia tidak bisa dibenarkan.

"Ini dokumenter. Mau 10 tahun lalu atau berapa tahun, perlakuan mereka tidak dapat dibenarkan," pungkas dia. (mly/nrl )

dikutip dari detik.com 13/06/2008 11:02 WIB

08 Juni 2008

Indovision, Tayangannya Renyek, Capek Dechh!!!

Dengan hormat,

Saya pelanggan Indovision dengan Nomor 301010246752. Saya ingin mengajukan komplain sehubungan dengan hampir semua channel siarannya pecah-pecah.

Saya sudah menghubungi layanan pelanggan Indovision, yang katanya 24 jam, tapi sampai sekarang belum ada tindaklanjut.

Saya heran, kalau pelanggan yang melanggar aturan, pasti dengan secepat kilat ditindak. Namun, kalau pelanggan kecewa dengan layanan, pihak Indovision cuek.

Sebagai informasi: Saya hanya bisa menikmati tayangan yang -katanya di iklan-, jernih dan bebas gangguan cuaca selama 2 bulan awal promosi (pertama berlangganan).

Sekian dan Mohon tindaklanjutnya.


Hormat saya,
Mochamad Ali Arsad
Komplek Good Year Blok C4 Ciomas Rahayu, Bogor
0251-337366 / 081385663053
(fer)

http://news.okezone.com/SP/index.php/ReadStory/2008/06/09/220/116812/indovision-tayangannya-renyek-capek-dechh

Sinetron Melecehkan Dunia Pendidikan

JAKARTA, KOMPAS - Tayangan sinetron di televisi nasional yang ber-setting sekolah dan menggunakan seragam sekolah justru telah melecehkan dunia pendidikan dan memberi contoh tidak baik dan tidak mendidik. Untuk itu, pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap tindakan eksploitasi dunia pendidikan secara tak benar itu.

Depdiknas seharusnya turun tangan, mengeluarkan larangan untuk hal-hal tertentu kepada produser, agar tayangan untuk anak dan remaja tak kebablasan.

Demikian benang merah perbincangan Kompas dengan pakar pendidikan Hasrul Piliang dari Universitas Negeri Padang (dulu IKIP Padang), pengamat masalah pendidikan anak dan Redaktur Majalah Kritis! Media untuk Anak Ike Utaminingtyas, dan Direktur Pendidikan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Erman Syamsuddin, yang dihubungi Kamis dan Jumat (6/6) di Padang dan Jakarta.

Hasrul mengatakan, "Negara harus bertindak tegas. Tak cukup hanya pernyataan 'memprihatinkan dan/atau menyesalkan'. Ada etika-etika yang harus dipenuhi."

"Pelecehan seksual antarpelajar seolah-olah sesuatu yang wajar. Mereka berdalih sinetron adalah potret remaja dewasa ini. Padahal, tak ada dunia pendidikan yang seperti digambarkan di sinetron-sinetron," katanya.

Ike menegaskan, dunia sekolah sering digambarkan sebagai ajang berpacaran dan guru sering dilecehkan seolah-olah hanya bisa mengatakan anak didiknya bodoh, tolol, dan kata-kata lain yang tak pantas diucapkan pendidik.

"Sekolah adalah tempat menuntut ilmu dan guru harus menularkan nilai-nilai positif, menjadi orang yang digugu dan ditiru (diikuti kata-katanya dan diteladani)," ujar Ike.

Menurut dia, boleh-boleh saja sinetron memakai atribut sekolah, tetapi harus memilah, patut atau tidak patut, dan memikirkan dampak negatifnya. "Depdiknas harus mencermati, mana yang boleh dan yang tidak boleh ditayangkan," ujarnya.

Erman mendesak pihak pengelola stasiun televisi menyeleksi ketat tayangan, terutama sinetron dengan sasaran anak-anak dan remaja, apakah ada unsur pendidikan atau tidak, berdampak positif atau tidak terhadap motivasi belajar dan kreativitas.

"Tayangan sinetron bukannya mendidik pemirsa (anak-anak dan remaja), tetapi cenderung merusak dan memberi contoh tak patut dicontoh," ujarnya.

Agar bermanfaat bagi dunia pendidikan, sinetron harus berdasar komitmen, misalnya antara pihak sekolah dan produser. Kalau perlu, juga dengan gubernur/wali kota/bupati, sesuai dengan otonomi daerah. (NAL)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/09/01141759/sinetron.melecehkan.dunia.pendidikan

15 Mei 2008

Cuplikan Kritik & Saran Penonton TV Melalui situs Pojok Aduan KPI Pusat

Berikut cuplikan penonton televisi di Indonesia melalui pojok aduan KPI Pusat

Acara Indosiar dan TV lainnya tidak mendidik
MUHAMMAD ALI, Sulawesi Selatan

Acara musik yang dipandu eko dan para bencong2 artis sangat digemari anak-anak saya, namun dibalik kelucuannya tidak ada kata2 yang mendidik bagi anak-anak, malahan kata2 para penyiar dan komentator serta peserta sangat jorok dan kotor, apalagi disiarkan pada jam 8 malam samapi tengah malam, mau dibawa kemana generasi ini kalau acara tv kita tidak mendidik, kenapa tidak sekalian kita bikin tv bahasa kotor, para bencong, artis porno, film porno. Namun dibalik itu semua Pemerintah dan KPI tidak pernah bertindak tegas, ya paling menegur, yang ditegur cuek saja, lembaga ini pasti mendapat anggaran dari pemerintah jadi andalah harus berbuat. Jangan hanya menghabiskan uang rakyat dengan lembaga yang MANDUL dan TIDAK BERGUNA.


tanggapan tayangan bermasalah
heru, Yogyakarta

Tentu sebuah kemajuan ketika KPI mengumumkan sejumlah tayangan bermasalah. Meskipun sebenarnya beberapa program acara lain banyak yang bermasalah juga, dan juga pantas mendapat predikat tayangan bermasalah. Tetapi jika kita bicara tayangan apa yang bermasalah, sebenarnya banyak sekali. Maka KPI perlu melakukan prioritas. Misalnya
1. Diprioritaskan masalah norma susila budi pekerti, seks dan kekerasan. sebagai priuoritas utama
2. menseleksi tayangan-tayangan pada jam-jam prime ti,me atau jam-jam tayangan untuk anaka, atau jam-jam yang setiap orang masih bisa akses ;lebih leluasa.
3. kumpulkan seluruh pimpinan TV dan pimpinan PH yang memproduksi program TV. Berikan tekanan khusus untuk bisa membatalkan tayangan, sehingga KPI tidak hanya memadamkan kebakaran, tetapi juga memelihara produsernya. Buat pakta integritas untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia, menyelamatkan kehidupan sosial yang berbudaya dan bermarftabat.
itu saja saran saya. trims



Sinetron di INDOSIAR
Bayu Satriyo, Jawa Timur

Pak/Bu, saya ingin mengadukan tayangan Sinetron/Sinema di INDOSIAR khususnya produksi dari GENTA BUANA PARAMITA saya rasa \"Sangat Tidak Mendidik\"...mengajarkan hal2 yang negatif...
Masa\' setiap masalah harus diselesaikan dengan perkelahian?? Kampungan banget...
Lalu perbedaan yang sangat mencolok antara si KAYA dan si MISKIN. Dan masih banyak lagi...
Mohon untuk diteliti...



Acara Sampah di TV
ivan, Jawa Barat

Ass wr wb
Yth KPI
Anda bisa lihat acara TV khususnya di atas jam 10pm. sebagai contoh empat mata (perempuan yg dibelakang tukul sering berpakaian over buka aurat), BCG atau belum cukup gede, bincang perempuan dll.
Kok belum ada tindakan untuk mengingatkan stasiun TV bersangkutan???
Apa ada skenario besar untuk menghancurkan moralitas generasi muda indonesia?belum lagi acara reality show atau sinetron yang menganjurkan pacaran



bintang cilik RCTI "ngaco"
frymel, Maluku

tayangan program acara bintang cilik pada stasiun TV RCTI ternyata benar-benar (sangat) tidak mendidik. masa sih anak-anak kita yang masih kecil dipaksain bawain lagu-lagu untuk orang dewasa, mimiknya pun dipaksaian untuk menjiwai setiap lagu yg dibawain. ini kan tidak mendidik


pencekalan tayangan
lies, Jawa Timur

saya kurang setuju dgn keputusan kpi tentang pencekalan 10 program acara tv. terlebih untuk acara hiburan seperti dangdut mania dadakan, superseleb ama extravagansa krn acara tersebut murni untuk hiburan, sy justru sangat mendukung jika kpi mau meninjau ulang tayangan sinetron terlebih sinetron yang berbau mistis seperti yang ditayangkan indosiar, justru tayangan tersebut sangat tidak membangun dan sulit untuk dinalar jadi sy mohon KPI agar lebih bijaksana dalam hal pencekalan acara di tv. Sekian dan sukses terus.



SELAMATKAN ANAK INDONESIA DARI ACARA IDOLA CILIK!
Jasmine, DKI Jakarta

Pengurus KPI yang terhormat, apa Anda sekalian sudah tahu kalau di RCTI ada tayangan IDOLA CILIK? Di acara tersebut, saya lihat anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa yang notabene isinya masalah percintaan. Sungguh miris hati ini melihat anak-anak yang masih begitu polos tapi sudah menyanyikan lagu \"Dear Diary\" milik Ratu atau \"Menghapus Jejakmu\" dari Peterpan. Dari mulut mereka yang masih mungil sudah bisa mengucapkan kata \"aku mencintaimu.\" APA YANG DIKERJAKAN KPI SELAMA INI HINGGA ACARA ITU BISA TERUS DITAYANGKAN? Acara itu sudah jelas merusak mental anak-anak dengan mendorong mereka untuk dewasa lebih dini.Menurut pihak RCTI, mereka membuat acara ini agar anak-anak mempunyai idola dari kalangan mereka sendiri. Sebab selama ini jika ditanya siapa idolanya, anak-anak akan menjawab dengan nama artis dewasa. Menurut saya, itu semua BULLSHIT! Bagaimana mereka mau mencetak seorang idola anak-anak jika para kontestannya dibiarkan menyanyikan lagu yang tidak sepantasnya mereka dengar, apalagi dinyanyikan? Tujuan mereka pastilah hanya RATING semata, sampai rela mencekoki anak-anak yang masih polos itu dengan lagu-lagu kasmaran. MOHON INI DIPERHATIKAN, ATAUKAH KPI RELA ANAK-ANAK INDONESIA TERDEGRADASI MORALNYA? Apalagi anak-anak yang menontonnya sangat banyak. Bayangkan kerusakan moral yang terjadi pada jutaan anak Indonesia! Karena itu, bergeraklah KPI! Jangan hanya jadi kotak surat yg menampung puluhan aspirasi tanpa melakukan tindakan apa-apa. Saya percaya KPI pasti bisa melakukan sesuatu untuk kebaikan anak-anak Indonesia!



pengumuman terlambat
irwan avianto, DKI Jakarta

Pengumuman tanyangan bermasalah oleh KPI di mana salah satunya adalah tanyangan mentari menurut kami sudah sangat terlambat dan percuma, karena tanyangan tersebut sudah selesai masa tanyangnya. kenapa pada saat masih di tanyangkan dan kritikan masyarakat juga sudah banyak KPI dan KPAI tidak ada action. ???????????????

Tayangan Tidak Layak Ditonton Keluarga

Sejak tumbangnya rezim diktator Soeharto Mei 1998, perkembangan media massa berkembang pesat baik media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, maupun elektronik. Dalam perkembangannya terjadi persaingan di antara media massa cetak maupun antar-stasiun televisi dan radio.

Di media massa cetak, kini muncul dua kelompok besar. Kelompok pertama yang benar-benar positif, dan kelompok kedua yang benar-benar negatif. Kelompok pertama menguntungkan masyarakat (publik) karena isinya positif sesuai dengan UU Pers dan kode etik jurnalistik, serta menjalankan fungsi pers sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, sosial kontrol, memajukan perekonomian. Bahkan, mereka bisa menjual murah produknya. Pada kelompok kedua terjadi sebaliknya, negatif karena hanya mengejar keuntungan. Sedangkan, isinya melanggar UU Pers dan kode etik serta jauh dari ketentuan hukum dan norma-norma yang berlaku. Media yang tergabung dalam kelompok ini selalu menampilkan
tulisan/berita sejenis propaganda, fitnah, kekerasan, dan pornografi.

Tentu saja kita harus melawan media yang negatif dengan tidak membelinya. Dengan tidak dibeli maka media negatif itu akan mati (tutup) dengan sendirinya. Bagaimana dengan media elektronik? Hemat kita kondisinya hampir sama saja dengan media massa cetak. Masing-masing stasiun televisi menampilkan tayangan negatif bagi pemirsanya. Namun, ada yang selintas (sedikit) saja, ada pula yang banyak bahkan terkesan disengaja. Namun, tetap ada saja stasiun yang menjaga imej sehingga tidak larut dalam menampilkan tayangan sampah yang berdampak negatif bagi masyarakat, khususnya dalam rumah tangga.

Oleh karena itu, kita mendukung upaya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang mendata tayangan-tayangan televisi swasta dan meminta masyarakat untuk mewaspadai 10 program acara yang ditayangkan sembilan stasiun TV swasta nasional Indonesia. Ke-10 acara TV tersebut paling banyak melanggar Standar Program Siaran KPI, antara lain melanggar norma kesopanan dan kesusilaan dengan banyak menampilkan kekerasan, menampilkan kata-kata kasar, merendahkan, dan melecehkan orang lain.

KPI menganalisis tiga jenis program tayangan TV dengan pertimbangan pengaduan masyarakat yang paling banyak, yaitu sinetron, variety show, dan acara anak. Ke depan kita harapkan seluruh media massa baik cetak, elektronik lebih berkualitas dengan adanya pengawalan dari pihak terkait, terutama publik.

Wawan Budayawan, S.Pd, Pemerhati Masalah Budaya

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/05/15/index.html

09 Mei 2008

LSI dan " Save Our Nation" Pro Kekuasaan

Lembaga survei LSI yang selama ini dikenal sebagai lembaga riset yang andil dalam membangun citra positif dan tebar pesona Susilo Bambang Yudhoyono dan penguasa, memang telah menjadi arena "bisnis" politik akademik. LSI bukan lembaga riset yang berpihak kepada basis riset yang mendukung kanalisasi aspirasi rakyat. Bahkan LSI tidak ubahnya seperti Lembaga "broker' Riset yang dibayar untuk mendukung kepentingan calon penguasa. Setali tiga uang dengan LSI, acara "Save Our Nation" yang diasuh adik jubir kepresidenan, Rizal Mallarangeng di sebuah TV swasta, juga merupakan arena politik pembangun citra kekuasaan. "Save Our Nation" lebih identik dengan "Save Our Regime" karena menjadi ajang sosialisasi program partai penguasa dan para elite penguasa. Tidak pernah "Save Our Nation" mengambil tema masyarakat miskin dan perjuangan keadilan, ekonomi kerakyatan dan neoliberalisme. Mungkin "Save Our Nation" lebih pantas diganti ikonnya menjadi "Save Our Political Interest" sebuah tontonan yang tidak bermutu, karena hanya mengasah libido intelektual para politisi-cendekiawan borjuis liberal yang tidak pernah membela kepentingan objektif rakyat.

Zaenal Muttaqien

Desa Medini RT 06/RW 02 Undaan, Kudus.

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/05/09/index.html

07 Mei 2008

Surat Pembaca Kompas 8 Mei 2008: Pesan Moral Tayangan TV

Kita sudah sering membaca keluhan pemirsa TV tentang acara hiburan yang penuh dengan kekerasan. Kata-kata dalam adegan sinetron/sitkon diungkapkan dengan nada tinggi, bibir serong yang dicibirkan, lirikan mata yang disipitkan, dan banyak lagi bahasa wajah yang konotasinya negatif. Adakah perbaikan?

Dalam tayangan Suami-Suami Takut Istri pukul 18.30 (21/4) di salah satu stasiun televisi swasta, digambarkan seorang istri dengan membawa seorang anak usia empat-lima tahun masuk ke rumah tetangga untuk menjemput suaminya. Dialog istri dengan nada tinggi sambil berkali-kali mencubit pinggang suami, "Pulaaaaang..... Puuuuuulang."

Yang mengejutkan saya adalah dialog selanjutnya ketika anak perempuan berpipi tembem bertanya kepada ibunya, "Boleh ga, aku ikutan nyubit, Papi?" Dijawab oleh ibunya, "Boleh, sayaaaang, kalau perlu yang kenceeng!" Si anak lalu berdiri dan mencubit ayahnya dan sang ayah menjerit-jerit kesakitan.

Kepada para penanggung jawab acara yang meloloskan hiburan dengan dialog/adegan sejenis, pesan moral apa yang mau disampaikan kepada pemirsa?

Kasihan melihat anak balita diberi dialog dan peran serendah itu. Atau memang ini yang ingin disampaikan kepada generasi muda kita? Apakah ini dimaksudkan agar anak berani melakukan kekerasan fisik dan verbal yang dianggap alat komunikasi ampuh pada masa kini?
Lanni Kristanto Bumi Harapan Indah Blok D, Kramat Jati, Jakarta

SITKOM SUAMI-SUAMI TAKUT ISTRI Tidak Layak Tayang

Suara Publika, Republika, Selasa, 06 Mei 2008

Melihat tayangan media elektronik pada saat ini, ada satu yang perlu dikritisi dan perlu mendapat perhatian. Komedi situasi (sitkom) Suami-suami Takut Isteri produksi Multivision Plus yang ditayangkan di TransTV adalah tayangan yang sangat tidak mendidik yang berisi adegan-adegan yang melecehkan para suami. Ditayangkan pada jam anak-anak belum tidur, yaitu pukul 18.00-19.00 WIB, sehingga berpengaruh kepada kepribadian, perilaku, dan sikap anak-anak.

Adegan-adegan tersebut di antaranya adalah: Pak RT yang sering kena jewer kupingnya oleh Bu RT, juga adegan Bu RT menyiram kepala Pak RT dengan air; sikap isteri Mas Karyo yang sangat merendahkan suaminya, juga adegan mencubit perut suaminya yang diikuti oleh anaknya; perilaku isteri Uda Faisal yang sangat keterlaluan memperlakukan suaminya, sehingga menjadikan Uda Faisal sosok suami yang tidak berdaya; ada adegan anak-anak Mang Dadang yang dididik menjadi seorang penipu dan pembohong. Perilaku Mang Dadang yang materialistis juga terlalu diumbar.

Dani Mulyaman
Perum Griya Mukti Blok D NO. 13 RT 16/06 Desa Ciwareng Kec. Babakan Cikao Purwakarta


http://www.republika.co.id/Koran_detail.asp?id=332770&kat_id=20

04 Mei 2008

Tayangan Televisi Kurang Mendidik

SUARA PEMBACA

Dunia pertelevisian sekarang ini seolah sudah "mati fungsi". Berjuta mata setiap hari menonton, tapi sangat disayangkan, televisi yang menjadi media komunikasi yang sangat efektif itu, kini seolah suram dengan suguhan-suguhan yang kurang mendidik dan tidak membangun moral bangsa. Banyak suguhan sinetron yang ceritanya memberi gambaran kekejaman, kekerasan, perceraian, termasuk trik-trik perampokan atau pencurian seolah memberikan masukan dan pelajaran untuk merampok.

Hadirnya sinetron ABG yang menghalalkan ciuman, pelukan, rebutan pacar terus ujung-ujungnya berkelahi, kisah-kisah tersebut sangat jauh berbeda dengan budaya bangsa kita. Akibatnya, anak-anak SD sudah mulai paham apa itu pacaran.

Bagaimana bangsa ini bisa maju dan menjadi bangsa yang tangguh baik dari segi moral, pendidikan dan perkembangan karakter kalau pendidikannya seperti itu? Adanya berita-berita pembunuhan, pembantaian, pemerkosaan yang hampir setiap hari memenuhi layar kaca dan bukan menjadi hal asing lagi karena sering diberitakan. Kalau latar belakang, proses pembunuhan, pemerkosaan, pencurian direka ulang untuk dikonsumsi publik, bisa menjadi suatu pelajaran yang negatif dan bisa saja diikuti. Tidak itu saja, pemberitaan para selebriti hingga kegiatan keseharian mereka seperti pakain, gaya rambut, bisa ikut mempengaruhi masyarakat dengan gaya-gayanya yang kebanyakan tidak mendidik.

Mudah-mudahan dunia pertelevisian ke depan akan menyuguhkan tontonan-tontonan yang bisa memberikan motivasi, pendidikan dan hiburan-hiburan yang benar-benar bisa dinikmati tanpa melewati etika. Bahkan bisa membantu membangun moral dan mental bangsa yang makin terpuruk. 

Nuraeni - Blok1 Lt 2 No 4A Proyek Senen, Jakarta Pusat

Suara Pembaruan, 4/5/2008

29 April 2008

Pelecehan terhadap Profesi di Sinetron

Bravo KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) di manakah dirimu pada saat seluruh rakyat Indonesia yang haus akan kebaikan moral bangsa membutuhkanmu? Pertanyaan ini muncul pada saat saya yang tanpa sengaja sekitar pukul 18.00 melihat adegan sebuah sinetron yang ditayangkan RCTI dengan judul Jelita.

Pada adegan tersebut ada dua orang laki-laki yang berperan sebagai pengacara yang mengurus perceraian Jelita dengan suaminya. Kelakuan pengacara tersebut amat sangat tidak profesional sebagaimana layaknya profesi seorang pengacara yang terikat pada kode etik pada saat menjalankan tugasnya. Bahkan terkesan melecehkan dan mengarahkan pikiran masyarakat pada kejelekan-kejelekan, kekasaran-kekasaran dan arogansi kejahatan profesi seorang pengacara pada saat berpraktik.

Pada tayangan itu, pengacara tersebut bersama-sama dengan kliennya mengintimidasi Jelita dengan paksaan untuk menandatangani kuasa kepada si pengacara agar bisa mewakili perceraian Jelita dengan suaminya tanpa kehadiran yang bersangkutan. Lewat rekayasa semuanya telah diatur oleh kliennya. Lebih parah lagi di sinetron tersebut juga terdapat pelecehan terhadap profesi oknum polisi yang bisa diatur.

Hakim pengadilan terlihat sangat tidak berwibawa dengan keributan para pelakon di dalam ruang sidang tanpa adanya teguran sedikit pun dari hakim persidangan lewat ketukan palu di meja sebagaimana layaknya profesi Hakim pada saat persidangan.

Sebagai rumah produksi yang cukup terkenal, saya berharap agar sinemArt bisa memperbaiki adegan sinetron yang akan ditampilkan agar tidak menjadi bumerang prediksi buruk profesi seseorang oleh masyarakat penonton yang awam hukum.

Ada baiknya jika ada adegan yang berhubungan dengan profesi, gunakanlah pelakon-pelakon yang betul berprofesi sesuai lakon atau paling tidak si pelakon memahami profesi yang dia lakoni. Belum lagi lakon pembantu yang dibiarkan oleh sang majikan untuk berbuat kurang ajar terhadap Jelita. Jangan hanya karena mengejar keuntungan dari iklan-iklan sinemArt dan RCTI dengan seenaknya melecehkan profesi terhormat seseorang tanpa evaluasi penayangan terlebih dahulu lewat KPI.

Lidyawati Rafli, BSc SH

Kantor Advokat Lidyawati Rafli & Rekan Jl Kartini Raya No 17-A Jakarta-Pusat

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/04/29/index.html

20 April 2008

Aduan Penonton TV Terhadap Isi Tayangan

Berikut suara penonton televisi yang masuk melalui "Pojok Aduan KPI". Aduan yang dimuat disinia hanya yang berkaitan dengan isi acara TV.



Sinetron Membludak...!!!
risk, Bali
tolong untuk KPI sinetron diIndonesia ini telah begitu banyak , dalam ceritanya kebanyakan tidak masuk akal dan juga tidak mendidik namun kenapa dibiarkan begitu saja merajalela seperti sinetron2 di SCTV dan juga RCTI.contoh: sinetron cahaya yang menggambarkan seorang mahasiswa yang bodoh dan mudah untuk dibodohi, saya sebagai mahasiswa merasa sinetron diIndonesia ini perlu ditertibkan.


Iklan Roncar
Yoseptian Gonta, Jawa Barat
dear kpi...
tolong hentikan siaran iklan Roncar..
karena tidak dapat memberikan informasi dengan jelas.
pemirsa harus membayar Rp 2000/sms atau Rp 3420/menit melalui telepon untuk dapatkan informasi produk yang di iklankan.
terima kasih sebelumnya...


pembodohan masyarakat
iwan, DKI Jakarta
saya orang awam pa mau tanya tentang KPI.
katanya KPI pengawas siaran televisi dan radio masa stasiun televisi menyiarkan acara yang isinya semua membodohi masyarakat dengan acara sinetron,komedi dan acara yang bersifat live dan masih banyak lagi,seluruh MC nya memberikan tutur kata dan contoh yang tidak baik kepada anak2 dan orang tua nya.
mana KPI ???????????
apa kerja KPI sebenarnya?????????
apa hanya menghabiskan uang rakyat melalui tameng DPR???????



Acara Usil Banget Ded=contoh perploncoan
Novanti, Jawa Barat
Memang, acara Usil Banget Deh di Trans TV untuk lucu-lucuan aja. Tapi gak bakalan jadi lucu lagi kalau acr itu \"menginspirasi\" anak-anak muda. Akan bertumbuhan Tragedi IPDN 2,3,4,dst.



Sinetron Mentari Mempertontonkan Adegan Kriminal R
Daniel Suyatno, Jawa Timur
Sangat ironis dan tidak logis kalau setelah membuat jalan cerita pada tokoh (si Mentari dkk) dengan rela dan ikhlas membiarkan harta dan hak miliknya dirampas oleh tokoh lawannya (Liana dan Wanda), tetapi sekarang anehnya si tokoh Mentari justru diperankan merebut kembali dengan cara yang sangat tidak logis dan melanggar hukum. Yaitu memalsukan orang (karena kemiripan wajah), sampai-2 harus membongkar dan memindahkan makam kakeknya yang syah-2 saja tanpa pelanggaran hukum. Ini menunjukkan ketidak konsistennya si penulis cerita dan kebingungan si penulis cerita karena kejar tayang dan tanpa konsep yang jelas dan sangat tidak bermutu. Tayanagan semacam ini kok masih terus saja terjadi di RCTI dan KPI pun tidak bisa berbuiat apa-apa. Sampai kapan masayarakat sebagai konsumen publik dibodohi dan dirugikan waktunya hanya untuk menonton jalan cerita yang ngawur, tidak logis dan mengajari semua remaja berbuat jahat tidak masalah asal tujuannya baik. Camkan ini !!!! Udah waktunya sinetron Namaku Mentari dihentikan dan dicekal !!!!!




tertibkan sinetron indonesia
yat, Jawa Barat
tolong kpi..
tertibkan sinetron indonesia yang isinya smakin ga mendidik alias sampah,merusak moral bangsa..serta mengajarkan yg tidak baik dan tidak ada manfaat/pelajaran yg dpt dipetik
stasiun yg sering adalah sctv dan rcti
trimakasih



Film Kekerasan
Muhammad Iqbal, Banten
Saya kecewa dengan Trans TV yang menayangkan film2 kekerasan dari luar negeri di Bioskop Trans TV yg tayang sekitar pukul 9 malam.
Bukan hanya tayangannya, dari iklannya saja anak saya (umur 5 th) selalu menutup mata karena ketakutan melihatnya (aksi potong tangan, potong kaki, darah muncrat -- judulnya saya lupa). Mohon untuk tayangan2 kekerasan seperti itu ditayangkan agak malam sekitar pukul 11 malam.
Terima Kasih buat KPI yg telah menyediakan forum ini, semoga bisa dijadikan masukan
Iqbal - Tangerang



jam tayang iklan tertentu
Lilik Supriadi, DKI Jakarta
kepada yth.:
Anggota KPI
di tempat
mengamati prilaku dan kata-kata anak kami yang berusia 3 tahun yang sering meniru perkataan dan prilaku seseorang dalam karakter beberapa iklan membuat kami sangat prihatin. Anak kami dan juga anak-anak seumurnya sedang dalam tahap duplikasi (meniru apa yang dia lihat dan dengar). Kami sedapat mungkin mengarahkan dan menjaga perkataan serta prilaku agar dapat terkesan positif. namun kami tidak bisa sepenuhnya menjaga anak kami dari iklan-iklan yang tayang di tv, terutama pada jam-jam anak kami memang belum tidur atau ketika kami sedang menonton acara keluarga.
Kami memohon kepada KPI untuk memindahkah jam tayang, atau bahkan menghentikan tayangan iklan yang mengandung unsur-unsur kenakalan/kekerasan serta perkataan tak berguna.
Dalam hal ini kami contohkan iklan yng ditiru anak kami:
1. iklan minyak gosok yang dibagian akhirnya ada perkataan \"gantian blekok\"
setiap habis melihat iklan itu anak kami selalu mengucapkan perkataan itu berulang-ulang kepada siapapun yang ditemui (walaupun sudah diberitahu perkataan itu tidak baik).
2. iklan operator telpon selular yang penuh berisi adegan melempar, membuang dan merusak jam, stopwatch dan alat-alat hitung lainnya; membuat anak kami meniru adegan itu sehingga kerap melempar, membuang dan merusak benda-benda yang dipegangnya, terutama setelah melihat iklan tersebut.
Mohon perhatian KPI agar dapat dijadikan bahan pertimbangan.
Terima kasih,
Lilik




kartun naruto
Irwan Jaya, S. Sos., Sulawesi Selatan
Di Global Tv ditayangkan lagi kartun naruto pada jam belajar anak, mohon supaya jam tayang dipindah pada sore hari. Mohon untuk semua film kartun jangan ditayangkan pada jam belajar anak-anak.


sadisme & perikebinatangan
Seto, DKI Jakarta
Saya terusik dengan tampilan pembunuhan monyet di acara Redaksi Malam di Trans7, Sabtu dinihari, 12 Maret 2008. Di situ, kepalanya dipenggal, penggalan kepalanya diperlihatkan, otaknya diambil, lalu dimakan mentah-mentah. Saya tak tahu apakah tampilan pembunuhan hewan -apalagi monyet yang secara genetika berhubungan dekat dengan manusia, dan wajahnya, kepalanya mirip manusia- diperbolehkan. Masalah animal rights sudah jadi isu penting di negara maju, jadi mohon penyikapan yang bijak dari KPI.



Tayangan suami2 takut isteri
akhmad khusyairi, DKI Jakarta
Yth. Anggota KPI,
Jika diamati dari hari ke hari tayangan Suami suami takut isteri yang ditayangkan Trans TV dapat memberikan dampak buruk bagi masyarakat.
Memang pengemasannya dalam bentuk komedi, tapi kontennya sangatlah tidak mendidik dan bertentangan dengan ajaran islam, dimana seorang isteri haruslah taat terhadap suaminya.
Mohon kiranya KPI dapat menegur dan bilamana dianggap perlu dihentikan.
terimakasih



Iklan Kopi ABC tdk mendidik
Diajeng, Jawa Tengah
Iklan Kopi ABC yg berisi seorang istri yg marah-2 kpd suami lalu menyiramkan secangkir kopi kepada suami shg jatuh terjungkal adalah iklan yg tidak mendidik & menggambarkan kekerasan dalam rmh tangga. Sama sekali bukan mrpkn tayangan/iklan yg bagus utk ditonton meski pesan yg disampaikan hanya menunjukkan betapa hebat secangkir kopi bisa begitu kuat menjatuhkan seorg laki-2 yg sdg duduk di kursi.. Tolong cari analogi yg lbh pas & tdk memberikan contoh yg buruk kpd masyarakat.
Trimakasih.



Mendadak Dangdut TP
benhard, Jawa Barat
Tolong di peringatkan, tidak baik menyiarkan langsung pertengkaran yg disajikan acara mendadak dangdut tgl 9 April 2008, walaupun di akhir acara dikatakan itu di rekayasa, sangat tdk layak utk disajikan kehadapan Publik. sangat murahan dan merusak mental bangsa.



Sinetron Mentari Layak Dicekal
Daniel Suyatno, Jawa Timur
Saya heran kenapa pihak Badan Sensor Film Indonesia dan juga pihak RCTI serta YLKI dan pihak-2 terkait dengan penyiaran sinetron bisa meloloskan terus tayangan sinetron mentari yang sudah melampaui batas kemanusiaan. Jam tayang tersebut masih banyak anak-anak Indonesia yang bisa melihat exploitasi kekejaman dan kejahatan yang dilakukan oleh remaja seusianya. Ada banyak adegan yang sangat tidak logis, penuh kekejaman, penuh tipuan, penuh sadisme dan melampaui batas kenakalan anak-anak. Contoh dengan teganya mengeluarkan pernyataan \"si tua bangka\" (membuat anak-anak tidak hormat pada orang yg lebih dewasa. adegan upaya membunuh oleh anak remaja yg didukung ibunya, perbuatan sadis dengan mendorong kakeknya/ ayahnya dari tangga, adegan menculik bayi, adegan kriminal yang ironisnya dalam penyelesaian masalahnya tidak pernah melibatkan peran penegak hukum. Bahkan ada kesan sangat melecehkannya. Pernah ada adegan si Wanda dan Liana memanggil oknum polisi untuk mengintimidasi si preman, dan anehnya dalam adegan tsb si oknum polisi juga bisa dikibulin. Ini benar-benar pelecehan terhadap profesi polisi. Bagaimana dengan bapak-bapak Polisi kok tidak ada yang protes terhadap adegan yang melecehkan tersebut. Dan masih banyak lagi adegan yang dibuat-buat sehingga terkesan hanya sekadar memperpanjang rating dan kejar tayang tanpa mempertimbangkan aspek moral, pendidikan dan dampak psikologis bagi masyarakat yang menontonnya (khususnya bagi anak-anak Indonesia), bagaimana Komisi Hak Perlindungan Anak menanggapi fenomena sinetron yang semacam ini, kok pada diam-diam aja sich. Ataukah memang kita semua udah para rela kalo ana-anak kita dikontaminasi oleh virus-virus kebiadaban yang ditularkan oleh sinetron mentari hasil karya imajinasi liar para penulis naskah dan skenario serta sutradara sinetron mentari. Saya sangat prihatin terhadap fenomena ini !!!!!!



Sinetron RCTI Tidak Bermoral dan mengada
irwan avianto SE.MM, DKI Jakarta
mohon perhatian dari KPI mengenai tayangan sinetron di RCTI yang sangat tidak mendidik khususnya bagi anak-anak, seperti sinetron mentari di mana di tunjukan anak-anak yang sudah berprialku kriminal dan tidak ada hukum yang berlaku di situ....! di gambarkan juga semua tokohnya bersikap tidak masuk akal dalam menyikapi masalah.
Mana peran KPI sepertinya KPI invalid dalam menyikapi, tidak bisa melihat dan mendengar apalagi bertindak...!
Trims



tipu
ian, Sumatera Selatan
acara kuis di tv tpi bisik-bisik,merugikan...
saat host-nya bilang gak ada sms yg masuk,temen saya langsung kirim sms ke kuis itu 5 kali dan udah dapat nimor pin kuis tapi 2 menit kemudian host nya bilang belum ada yg masuk...GIMANA CERITANYA....
TOLONG HARAP DIAWASI ACARA KUIS YANG BERBAU TIPU...


acara tv
reski putra, DKI Jakarta
acara tv di JakTV hari Kamis 23.15 WIB ..
judul acara: party nite n day.
pengaduan: acara ini di sponsori oleh kondom sutra, kampanya yg di gembor2 kan... use kondom ... free but safe SEX? di acara terlihat sepasang pria dan wanita, bukan suami istri, di wawancara dan di tanyakan apakah mereka bawa kondom? .. dan di jawab dengan sekotak kondom di tas wanita ...
apakah ini adat budaya indonesia.. FREE SEX???? apakah kampanya FREE SEX tidak di larang tampil di TV?



peran banci di sinetron anak
mamiek, Jawa Timur
Mohon untuk selektif menayangkan adegan/figur di sentron anak2. Sinetron Ronaldowati (jam 6 sore TPI) awalnya bagus memotivasi anak dalam berusaha dan persahabatan, tapi kenapa sekarang jadi ngantur kemana2 bahkan ada tokoh \'banci\'. Bukan membenci kaum banci ini...tapi sangat tidak sehat untuk tontonan anak2...kemungkinan anak mencontoh apa yg dilihat..didengar sangat besar. Mohon disikapi oleh KPI.



sinetron
rizky, Yogyakarta
tolong kepada rcti,sctv,dan indosiar jangan terlalu byk muterin sinetron
semua sinetronnya tidak bermakna
n membawa mimpi belaka
kenapa gak banyak tayangin tayangan yg mengandung ilmu pengetahuan dari semacam discovery n national geographic.documenter gak harus selalu ttg binatang2,tapi bisa macem2,bs ttg budaya,sains,olahraga,dll

19 April 2008

Promosi Besar-Besaran di Televisi INDOSAT, Perang Tarif Harus Dibarengi Kualitas Layanan

Sebuah surat kabar ibukota yang terbit tanggal 10 April 2008 mengumumkan mulai 14 April 2008 harga layanan telekomunikasi Indosat akan turun sangat signifikan. Sebuah berita yang sangat menarik pembaca, terutama pelanggan layanan telepon selular. Saya adalah salah satu pembaca yang sangat gembira dengan turunnya tarif telepon ini. Sebenarnya penurunan tarif telepon ini sudah diberlakukan pemerintah sejak 1 April 2008, tetapi baru beberapa perusahaan yang memberlakukan penurunan tarif setelah tanggal yang ditetapkan pemerintah.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah penurunan tarif ini tidak menurunkan kualitas layanan? Promosi besar-besaran di surat kabar, tv, dan leaflet memuat penurunan tarif IM3 sebelum tarif operator lain turun. Sebagai pelanggan Indosat pascabayar (Matrix), tentu saja penurunan tarif IM3 membuat saya iri. Sama-sama Indosat, mengapa harga layanan bisa dibedakan?

Apakah karena Matrix pascabayar, atau karena pelanggan pascabayar setia pada satu nomor? Ataukah memang ada keunggulan tersendiri dari masing-masing produk Indosat?

Perang tarif di satu sisi memang menguntungkan konsumen, namun di sisi lain, dengan meningkatnya pengguna, terkadang menimbulkan masalah baru berupa sibuknya jalur komunikasi. Saya kerap susah menghubungi nomor telepon beberapa keluarga dan rekan kerja, terutama lain daerah, yang menggunakan produk Indosat. Seringkali saya mendapat jawaban bahwa nomor telepon yang saya hubungi sedang tidak aktif/salah sambung/nomor tidak valid.

Kejadian seperti itu tentu saja sangat merugikan konsumen, khususnya sebagai pelanggan indosat pascabayar. Mengeluh kepada layanan pelanggan juga tidak menyelesaikan masalah.

Jika saja ada sinergi yang baik dalam tubuh Indosat, penurunan tarif salah satu produk layanan seharusnya diimbangi dengan peningkatan kapasitas jaringan untuk mengantisipasi bertambahnya pelanggan atau meningkatnya penggunaan jaringan oleh pelanggan. Intinya, penurunan harga tetap mengutamakan kenyamanan konsumen.

Fenomena yang terjadi di tanah air untuk pemakaian layanan telepon prabayar adalah ketika salah satu operator selular menurunkan harganya, maka masyarakat akan memanfaatkan murahnya tarif ini. Ada yang kemudian berganti nomor, ada yang hanya sesekali menggunakan nomor telepon kemudian membuang nomor tersebut dan membeli simcard nomor baru dengan alasan untuk menekan biaya reload (mengisi pulsa). Orang merasa lebih murah membeli nomor telepon baru daripada harus reload.

Intinya, perang tarif telekomunikasi akan menguntungkan pelanggan jika dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan. Fenomena yang terjadi seharusnya adalah bukan perang tariff, namun perang kualitas layanan.

Ria, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Gedung Surya Lantai 9, Jl. MH Thamrin Jakarta

http://www.republika.co.id/Koran_detail.asp?id=330931&kat_id=20

17 April 2008

Pelayanan Indovision Buruk

Sebagai pelanggan Indovision, saya kecewa. Saya mulai berlangganan pada bulan November 2007 dan siaran yang saya terima sering mendapat gangguan dengan kualitas jelek, seperti memutar DVD rusak. Menurut teknisi Indovision, karena di sekitar rumah saya dikelilingi oleh BTS telepon seluler.

Puncak gangguan terjadi tanggal 18 Maret 2008 untuk beberapa program. Tanggal 19 Maret 2008, saya menghubungi layanan pelanggan Indovision untuk meminta kunjungan teknisi dan dijadwalkan datang tanggal 21 Maret 2008, tetapi tidak datang.

Sampai akhirnya saya kembali menghubungi tanggal 23 Maret 2008 dan teknisi datang (25/3), yang berusaha mencari lokasi baru parabola, tetapi tidak berhasil. Akhirnya, parabola dikembalikan ke posisi semula. Teknisi berjanji akan kembali esok harinya. Namun, gangguan yang ada semakin parah setelah teknisi meninggalkan rumah. Sebelumnya hanya beberapa program, tetapi kali ini semua program tidak dapat disaksikan.

Tanggal 26 Maret 2008, saya kembali menghubungi teknisi. Namun, menurut teknisi, surat kerjanya sudah diambil oleh teknisi yang lain sehingga bukan dia lagi yang akan melakukan kunjungan. Pada hari itu saya menunggu sampai pukul 18.00, tetapi belum ada yang berkunjung. Akhirnya, saya kembali menghubungi layanan pelanggan untuk menanyakan status kunjungan teknisi ke rumah saya. Karena kecewa, saya meminta semua peralatan yang ada dicabut dan berhenti berlangganan Indovision.

Pada tanggal 27 Maret 2008, saya kembali menghubungi layanan pelanggan Indovision untuk memutus status berlangganan, tetapi layanan pelanggan meminta waktu dan menjadwal ulang untuk kunjungan pada tanggal 28 Maret 2008.

Namun, sampai tanggal 2 April 2008 ternyata tidak ada kunjungan juga. Setiap saya meminta untuk berhenti berlangganan, bagian layanan pelanggan selalu meminta waktu untuk melakukan jadwal kunjungan dan selalu dijanjikan seperti itu berkali-kali, tetapi tidak pernah ada kunjungan. Andrian Taman Ratu Indah DD 1, Kedoya Utara, Jakarta

http://www.kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.xml.2008.04.18.0036210&channel=2&mn=158&idx=158


07 April 2008

Banyak Tayangan Sinetron Tidak Mendidik

Setelah mengamati alur cerita beberapa sinetron yang ditayangkan oleh stasion televisi, sebagai contoh sinetron Cahaya, Namaku Mentari, dan banyak yang lain, hampir semua menonjolkan karakter peran yang tidak mendidik.

Secara tidak langsung, sinetron itu mengajarkan kepada pemirsa yang sebagian besar adalah anak-anak, inspirasi menjadi orang jahat dan licik.


Kalau hal seperti ini kita diamkan dan tidak dikritisi, seperti apa nantinya moral generasi mendatang. Dalam hal ini, yang paling diuntungkan adalah stasiun televisi, produser, dan sutradara. Yang paling dirugikan secara tidak langsung adalah kita semua, apalagi kalau anak - anak kita selalu mengikuti alur ceritanya.

Kami mohon kepada pengelola televisi lebih selektif dalam menayangkan sinetron, jangan berorientasi pada bisnis semata tapi harus disertai pendidikan dan ada unsur pesan moral/ibadah. Saya yakin sekali dengan adanya unsur pendidikan, pesan moral/ibadah dalam alur cerita justru akan menaikkan rating. Kepada produser dan sutradara, alangkah mulianya jika dalam berkarya disertai ibadah (menyampaikan karya-karya yang mendidik).

Hary

Jakarta
http://www.suarapembaruan.com/News/2008/04/05/index.html

02 April 2008

Protes Tayangan TV Via Pojok Aduan KPI Pusat


Kartun, Linda, Jawa Timur

Film kartun The Simpson banyak mengandung adegan kekerasan dan sayangnya diputar di salah satu TV swasta pada jam 6 sore,walaupun ada peringatan "jangan ditiru" .



Pindah jam tayang kartun naruto, Dany, DKI Jakarta

penayangan kartun naruto sangat tidak tepat (18.00-19.30)!!! Akibatnya,anak saya sulit sekali untuk pergi mengaji dan juga belajar. Mohon ditindaklanjuti. Terima kasih.



Jam tayang kartun, Arisilo, Banten

kami setiap hari selalu terganggu dengan jam tayang kartun 18.00 - 20.00 di saluran global tv(ultraman -naruto) karena jam -jam tsb anak kami mulai belajar, mohon dialihkan ke jam-jam lainnya. terima kasih.


Mayoritas Kartun Jepang merusak, Joewono S., Jawa Timur

Mayoritas kartun Jepang merusak anak-anak dengan isi yang dipengaruhi pikiran ngeres orang dewasa (seks) contoh Sinchan, atau kekerasan (naruto setiap hari hampir pasti ada kata kubunuh), atau konsumerisme.


Acara kartun, Guntur, Jawa Timur

Di kampung saya tepatnya di daerah blitar, jam 6 sore sampe jam 7 mlm biasanya buat anak2 ngaji di mushola, tapi saya gak tahu apa ada unsur kesengajaan atau pihak TV gak tahu, tapi saat ini di ANTV jam 6 sore diputar film The Simson dan jam 7.30 di global TV diputer NARUTO, dan anak2 di mushola saya sebagian besar memilih liat TV di rumah daripada ngaji di mushola,saya emg kelihatan sok alim ya apalagi saya cuman tinggal di kampung, tapi bayangkan kalo jam segitu ( jam 6 - 7 sore ) adalah waktu orng2 beribadah, lha kalo jam segitu diputar tayangan buat anak2, kapan kita bisa melatih mereka untuk ke mushola. Semoga KPI bisa menyampaikannya kepada ANTV dan global TV,kalo emg gak bisa, semoga mereka diberikan yang baik dan yang terbaik dari Tuhan.



film anak-anak, Efi, Jawa Timur

Terima kasih atas perhatian dari pengaduan saya yang sebelumnya. Mohon maaf, yang saya maksudkan bukan adegan dari tayanngan TV tetapi jam tayang acara film anak2 yang saya rasa kurang tepat. Acara anak2 yang ditayangkan setiap hari antara jam 18.00 - 20.00 di global TV saya rasa kurang tepat karena dapat mengganggu jam belajar anak2. Sebagai contohnya anak saya sering tidak konsentrasi dalam belajarnya.
Demikian terima kasih....



acara tv yang tidak tepat jam tayang, Ilham, Jawa Barat

Asalamualaikum wr.wb

Slamat malam..

Yth. Pengurus KPI, Saya melihat ada kejanggalan dalam penayangan acara televisi. Terutama film kartun yang ditayangkan pada waktu sehabis maghrib. Waktu itu kan sangat ideal untuk belajar dan mengaji bagi anak-anak.
Saya kira harus ada teguran (secepatnya) dari KPI kepada televisi yang menayangkan acara yang tidak sesuai dengan jamnya. Solusinya, jam tayang dapat dipindahkan ke sore hari atau pagi hari di hari libur (sabtu dan minggu).
Perlu diperhatikan lagi... Ini TIDAK MAIN-MAIN! Apakah kita akan membiarkan anak-anak kita terlalaikan dari belajar?



Samurai X, Dodi Nugroho, DKI Jakarta

Banyak darah yang muncrat dan jelas. senjatanya mudah ditiru anak-anak. kata-katanya agak kasar dan penayangan terlalu sering. Mohon dihentikan.

01 April 2008

Juara Tinju yang Hampa & Kecewa Komentator Antv


Sebuah curahan kekecewaan dari seorang anak bangsa yang ingin mencoba berbuat sesuatu demi harga diri bangsanya.

Setelah menyaksikan "komedi" pertarungan tinju dunia perebutan gelar kelas welter WBF Pan Asia Pacific antara Aswin Cabuy dari Indonesia melawan Sam Colomban dari Australia, ada perasaan aneh yang memaksa saya untuk menulis surat ini.

Mungkin semestinya saya dan kita semua sebagai bangsa Indonesia bangga ketika Aswin Cabuy, seorang petinju asal Merauke, Papua mampu mengalahkan lawannya dari Australia dan merebut sabuk kejuaraan tinju dunia. Namun, terus terang bukan perasaan bangga yang muncul, namun saya merasakan perasaan marah, kecewa dan sangat malu melihat pertandingan tersebut, ditambah lagi ketika mengetahui hasilnya bahwa Aswin Cabuy menang dengan angka mutlak.

Saya -dan mungkin mayoritas orang- yang menyaksikan pertarungan yang disiarkan oleh ANTV pada 18 Maret 2008 menentang keras hasil pertarungan tersebut. Bagi saya pemenang pertarungan itu adalah Sam Colomban yang mampu bertarung secara jantan sepanjang pertandingan, bukan Aswin Cabuy yang bertindak bagai badut pengecut yang hanya bisa berlari menghindar, memeluk lawan, bahkan menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan dengan cara membanting, menjegal, menanduk, hingga menendang lawannya.

Bukan berarti saya tidak bangga terhadap "prestasi" yang diraih oleh Aswin di tengah keringnya prestasi olah raga bangsa ini. Namun bagi saya menang dengan menghalalkan segala cara, apalagi dalam sebuah pertandingan olah raga yang harus mengedepankan aspek sportivitas jauh lebih hina dibandingkan kalah secara terhormat.

Sebagai seorang duta bangsa di arena olahraga dunia, semestinya Aswin mampu untuk berbesar hati menerima kenyataan bahwa ia kalah segalanya dari lawannya dan bukan bersorak hampa ketika menerima kemenangan yang bukan menjadi haknya.

Akhir kata, perkenankanlah saya untuk menyalurkan kekecewaan saya kepada pihak-pihak di bawah ini:

1. Kepada Aswin Cabuy, sungguh saya berharap anda jangan pernah lagi untuk bertinju dengan membawa nama Indonesia. Perilaku anda sungguh sangat tidak bisa ditolerir, terutama mengingat anda adalah seorang duta olahraga. Kalau anda mengira bahwa sabuk juara yang anda raih merupakan persembahan bagi bangsa ini, saya harap anda segera merenunginya. Bagi saya, seorang Indonesia tulen yang lahir di Indonesia dan dari orang tua berkewarganegaraan Indonesia, perilaku anda merupakan aib bagi tinju Indonesia, dunia olahraga Indonesia dan Bangsa Indonesia. Mungkin contoh yang anda bisa tiru adalah seorang Chris John yang merupakan seorang juara sejati, tidak seperti anda yang hanya merupakan seorang badut. Sungguh, anda membuat bangsa ini terhina.

2. Kepada para juri dalam pertarungan tersebut, saya harap anda semua merenungi keputusan yang anda ambil. Saya percaya, anda semua adalah orang yang mengerti mengenai penilaian angka dalam tinju. Ketakutan terbesar saya adalah keputusan anda semua terkontaminasi berbagai hal, mungkin dari tekanan komisi tinju Indonesia, yang tidak ingin melihat atletnya takluk di kandang sendiri, mungkin juga dari tekanan sponsor yang tidak rela mengeluarkan uang banyak bagi sebuah pegelaran tinju yang hasil akhirnya adalah kekalahan di pihak kita, atau bahkan dari para pejudi yang takut kehilangan uang taruhannya. Semoga semua ketakutan saya tersebut tidak terjadi, karena apabila hal tersebut benar terjadi, maka sungguh bangsa ini sudah tidak memiliki tempat bagi apa yang disebut dengan kebenaran.

3. Kepada ANTV, saya menyatakan protes keras terhadap komentar-komentar dari komentator anda dan potongan-potongan siaran ulang yang anda pilih untuk ditayangkan. Komentar-komentar yang seolah-olah menyetujui Aswin untuk melakukan aksi curang sepanjang pertandingan sangatlah tidak bisa dibenarkan. Selain itu potongan-potongan siaran ulang yang seakan-akan "menyembunyikan" perilaku tidak terpuji dari Aswin, sungguh merupakan perilaku yang menjurus kepada kebohongan dan pembodohan publik.

Ditambah lagi pernyataan yang muncul dari presenter wanita yang muncul di atas ring yang mengatakan bahwa pertarungan ini adalah pertarungan yang hebat benar-benar merupakan sebuah lawakan yang tidak lucu sama sekali. Sebagai sarjana komunikasi, saya -dan pastinya anda semua di redaksi sport ANTV- mengetahui dan menyadari bahwa media massa memiliki kewajiban untuk selalu berkata benar dan memberikan pendidikan bagi publik tanpa dinodai dan terpengaruh oleh kepentingan bisnis, maupun nasionalisme semu. Apabila sebuah media massa juga tidak lagi bisa untuk menyampaikan kebenaran, siapa lagi yang harus menanggung tugas tersebut?

Akhir kata, saya mengucapkan selamat kepada Sam Colomban, seorang juara yang bertarung sampai akhir dengan sangat berani dan mampu menunjukkan sikap sportivitas yang tinggi sebagai seorang olahragawan. Walaupun kemenangan anda dirampok habis-habisan, anda masih mampu tersenyum dan berbesar hati untuk menerima kenyataan semu ini. Sungguh, anda adalah seorang juara sejati. Salut untuk anda.

Okezone.com, Jakarta, 19 Maret 2008

Alfi Rachman W, Jl Praja Dalam D No 50 Kebayoran Lama, Jakarta
alfirachman@gmail.com


Signal Astro Sering Erorr

Saya pelanggan Astro kurang lebih 6 bulan, awalnya saya berlangganan karena ingin menonton Liga Inggris yang pada waktu itu hanya dapat dinikmati melalui astro, tetapi sejak musim hujan datang siaran pasti terganggu, gambar langsung 'hang' saya tidak tahu apakah pelanggan yang lain mengalami hal yang sama. Tolong diinfokan. Untuk astro tolong diperbaiki layanannya untuk kepuasan pelanggan seperti saya. Terima kasih.


Welly simbar
Jl Salak Masir 10 efg, Jakarta
Telp 021-93061135

http://news.okezone.com/SP/index.php/ReadStory/2008/03/18/220/92844/signal-astro-sering-erorr