SUARA PEMBACA
Dunia pertelevisian sekarang ini seolah sudah "mati fungsi". Berjuta mata setiap hari menonton, tapi sangat disayangkan, televisi yang menjadi media komunikasi yang sangat efektif itu, kini seolah suram dengan suguhan-suguhan yang kurang mendidik dan tidak membangun moral bangsa. Banyak suguhan sinetron yang ceritanya memberi gambaran kekejaman, kekerasan, perceraian, termasuk trik-trik perampokan atau pencurian seolah memberikan masukan dan pelajaran untuk merampok.
Hadirnya sinetron ABG yang menghalalkan ciuman, pelukan, rebutan pacar terus ujung-ujungnya berkelahi, kisah-kisah tersebut sangat jauh berbeda dengan budaya bangsa kita. Akibatnya, anak-anak SD sudah mulai paham apa itu pacaran.
Bagaimana bangsa ini bisa maju dan menjadi bangsa yang tangguh baik dari segi moral, pendidikan dan perkembangan karakter kalau pendidikannya seperti itu? Adanya berita-berita pembunuhan, pembantaian, pemerkosaan yang hampir setiap hari memenuhi layar kaca dan bukan menjadi hal asing lagi karena sering diberitakan. Kalau latar belakang, proses pembunuhan, pemerkosaan, pencurian direka ulang untuk dikonsumsi publik, bisa menjadi suatu pelajaran yang negatif dan bisa saja diikuti. Tidak itu saja, pemberitaan para selebriti hingga kegiatan keseharian mereka seperti pakain, gaya rambut, bisa ikut mempengaruhi masyarakat dengan gaya-gayanya yang kebanyakan tidak mendidik.
Mudah-mudahan dunia pertelevisian ke depan akan menyuguhkan tontonan-tontonan yang bisa memberikan motivasi, pendidikan dan hiburan-hiburan yang benar-benar bisa dinikmati tanpa melewati etika. Bahkan bisa membantu membangun moral dan mental bangsa yang makin terpuruk.
Nuraeni - Blok1 Lt 2 No 4A Proyek Senen, Jakarta Pusat
Suara Pembaruan, 4/5/2008

Tidak ada komentar:
Posting Komentar