30 Januari 2009

Zona 80 Masih Ada!

Acara ini akan mengobati kerinduan pemirsa pada suasana di era 80-an.


Kamis, 29 Januari 2009 - Berapa usia Anda sekarang? Benarkah 40 tahun-an? Jika benar begitu, Anda mungkin sekali kenal sosok penyanyi yang berkilau di era 1980-an. Sebut saja misalnya, Yopie Latul, Dian Pramana Poetra, Deddy Dukun, Rafika Duri, Harvey Malaiholo, Vina Panduwinata, Atiek CB, Ikang Fawzi, Nicky Astria, Conny Constantia, Diana Nasution, Trio Libels atau Hutauruk Sisters. Kapan terakhir kali Anda melihat penampilan mereka di layar kaca?

Pastinya, mereka sudah jarang tampil di televisi. Maklumlah, saat ini memang bukan era mereka lagi. Tapi, lewat program Zona 80 di Metro TV, Anda masih bisa kok menikmati suara emas mereka.  ''Zona 80 merupakan program tayangan untuk memenuhi kerinduan para pemirsa pada suasana di masa 1980-an,'' ujar Henny Puspitasari, public relation & publicity manager Metro TV.

Menurut Henny, //Zona 80// hadir setiap Ahad pukul 22.05-23.00 WIB dan tayangan ulangnya setiap Sabtu pukul 15.05-16.00 WIB. ''Zona 80 menampilkan lagu-lagu, musik, model, host dan gaya hidup yang populer di era 80-an,'' tuturnya.

Sejak pertama kali ditayangkan Metro TV pada awal Maret 2008, Zona 80 bisa dibilang cukup digemari. Jika dihitung, Zona 80 sudah menjumpai penggemarnya sebanyak 48 episode. Tentu ini layak dicatat sebagai prestasi bagi sebuah program 'jadul' (zaman dulu) yang sangat segmented.

Patut dicatat pula, Zona 80 telanjur mengusung era 80-an sebagai nama program. Alhasil, sulit bagi program ini untuk menghadirkan tema di luar era 80-an. Ini sebuah kekuatan sekaligus kelemahan. ''Kekuatannya terletak pada era yang sangat spesifik sehingga bisa menjadi frame work ketika diskusi kreatif dilakukan. Tetapi kelemahannya adalah, kita tidak bisa menyimpang dari era 80-an. Meleset sedikit aja, yang protes banyak,'' terang Didik Suryantoro, penggagas acara Zona 80. Ada lagi kendala lainnya. Salah satunya ketika menghubungi para artis era 80-an untuk tampil di acara ini. Terkadang, pihak penyelenggara acara ini tidak tahu ke mana harus menghubungi sang artis. Kalau pun bisa dihubungi, ada kalanya mereka menolak karena sudah tidak ingin tampil lagi di panggung hiburan. ''Ini kendala yang cukup mengganggu. Di satu sisi kami ingin mewujudkan keinginan pemirsa, namun di sisi lain artisnya malah tidak ingin tampil lagi,'' tutur Didik.

Perubahan format
Jika Anda perhatikan, acara ini telah mengalami beberapa perubahan. Salah satunya perubahan pada pembawa acaranya. ''Di masa-masa awal penayangannya, Zona 80 dibawakan oleh dua generasi yang berbeda. Kini sudah dibawakan oleh satu generasi yang sama,'' kata Agus Mulyadi, manajer departemen produksi Metro TV.

Dulu, Zona 80 tampil dengan pembawa acara Windy Wulandari dan Krisna Purwana, kemudian Windy Wulandari dan Joe P Project, lalu Joe P Project dan Ida Arimurti. Nah sekarang, acara ini dibawakan oleh Ida Arimurti dan Sys NS. ''Kombinasi pembawa acara yang terakhir inilah yang dianggap paling pas dan bisa mencerminkan program Zona 80,'' tutur Agus.

Selain perubahan pada pembawa acara, set design pun mengalami perubahan. ''Kalau masih ingat, dulu Zona 80 tampil dengan set design zero level. Artinya, antara penampil dan audience sejajar dengan posisi kamera. Sedangkan sekarang, posisi artis penampil diletakkan lebih tinggi dari audience,'' papar Agus.

Perubahan juga bakal terjadi pada format tayangan. Namun, kata Agus, perubahannya tidak terlalu besar. Yang penting, bisa membuat suasana lebih segar. ''Perubahannya mungkin pada set artistik dan kemasan magazine.''

Perubahan kreatif lain juga akan terasa saat Zona 80 merayakan ulang tahunnya yang pertama pada awal Maret mendatang. Seperti apa perubahannya? Tunggu saja tanggal mainnya. Yang pasti, setiap perubahan sesungguhnya bertujuan untuk mengakomodasi keinginan pemirsa yang sangat beragam.
Jadi, Zona 80 memang masih ada! n rusdy nurdiansyah

http://ng.republika.co.id/koran/43/28497/Zona_80_Masih_Ada

1 komentar:

Zona Indonesia mengatakan...

Saya menyukai acara ini.. karena lagu lagu zaman itu ternyata cukup bagus dan ternyata permusikan Indonesia.. cukup eksis... Peace :)