27 Desember 2008

Tidak Ada Acara Menonjol

Budi Suwarna dan Susi Ivvaty

Tidak ada satu pun acara televisi saat ini yang benar-benar menonjol dan mampu merebut perhatian penonton. Itulah hasil survei Litbang Kompas pada 4-5 Desember 2008 yang melibatkan 847 responden di 10 kota besar di Indonesia.

Responden survei ini adalah anggota rumah tangga berusia 17 tahun ke atas. Mereka terpilih dengan metode acak sistematis (systematic random) dari buku petunjuk telepon.

Berdasarkan hasil survei itu diketahui, acara televisi yang paling sering ditonton adalah Liputan 6 (8,1 persen), sinetron Cinta Fitri (8,0), Seputar Indonesia (5,5), Metro Hari Ini (3,4), dan sinetron Melati untuk Marvel (3,2). Angka tersebut jauh dari persentase responden yang tak ambil peduli dengan acara khusus, menonton acara lainnya sebesar 64 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pun acara televisi yang benar-benar bisa merebut perhatian mayoritas pemirsa televisi. Sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa penonton cenderung tersebar perhatiannya ke berbagai acara televisi yang ada.

Temuan ini sejalan dengan fenomena industri televisi nasional satu-dua tahun terakhir di mana acara televisi sangat sulit menembus rating 7. Padahal, pada awal-awal tumbuhnya industri televisi nasional tahun 1990-an, sinetron Si Doel Anak Sekolahan (RCTI), misalnya, bisa meraih rating 50 dengan audience share 80 persen atau mampu merebut 80 persen penonton dibandingkan acara lainnya pada jam tayang yang sama.

Sejumlah pihak menengarai, seretnya rating disebabkan persaingan antarstasiun televisi yang kian ketat. Selain itu, minat orang untuk menonton televisi juga ditengarai turun karena acara yang disajikan relatif seragam dan tidak berkualitas, kecuali program berita dan talk show.

Sejalan dengan itu, survei Litbang Kompas juga menemukan bahwa acara yang dinilai bermutu baik memang berita dan talk show. Liputan 6 dinilai 12,5 persen responden sebagai acara paling berkualitas. Berikutnya Seputar Indonesia (9,9), Kick Andy (9,8), Metro Hari Ini (4,1), dan Debat (3,0).

Sementara itu, hampir 60 persen responden menilai mutu sinetron buruk. Hanya 33 persen responden yang menilai mutu sinetron baik.

Hasil survei ini tidak jauh berbeda dengan survei kualitas program televisi yang dilakukan Yayasan SET di 11 kota di Indonesia, Oktober lalu. Survei itu pun menemukan, talk show dan berita dinilai baik kualitasnya oleh mayoritas responden. Sebaliknya, acara hiburan, termasuk sinetron, dinilai buruk oleh 45,8 persen responden.

Apa pun penilaian orang, ternyata sinetron tetap menarik minat pemirsa. Buktinya, menurut survei Litbang Kompas, sinetron Cinta Fitri berada di posisi pertama untuk kategori acara yang paling disukai pemirsa, sekaligus mengungguli program berita. Cinta Fitri dipilih 7,4 persen responden. Berikutnya Liputan 6 (6,7), Seputar Indonesia (3,8), siaran sepak bola (3,4), dan Bukan Empat Mata (3,2).

Meski begitu, persentase responden yang memilih sangat menyukai acara lainnya jumlahnya sangat tinggi, yakni 67,7 persen. Hasil ini kian menjelaskan bahwa memang tidak ada acara televisi yang benar-benar bisa merebut perhatian mayoritas penonton, termasuk Cinta Fitri.

Untuk kategori sinetron yang paling disukai, pemirsa tetap menunjuk Cinta Fitri. Sinetron ini dipilih lebih dari 20 persen responden. Berikutnya, Aqso dan Medina (5,9) serta Melati untuk Marvel (5,3).

Bagaimana sebenarnya cerita Cinta Fitri hingga disukai orang banyak? Sinetron kejar tayang ini secara garis besar bercerita tentang percintaan Fitri dan Farrel yang berasal dari kelas sosial berbeda. Fitri adalah gadis kampung dari keluarga miskin, sedangkan Farrel adalah pemuda cerdas anak pengusaha kaya-raya. Perbedaan kelas itu selanjutnya menjadi sumber konflik yang panjang.

Seperti sinetron lain, karakter yang muncul pada Cinta Fitri juga tergolong hitam-putih. Ada tokoh yang baiknya minta ampun sehingga tampak naif, yakni Fitri dan Farrel. Ada tokoh yang jahat sekali seperti Moza, gadis yang dijodohkan dengan Farrel.

Ungu dan Rossa

Survei Litbang Kompas juga mencoba mengetahui penyanyi dan grup band favorit pilihan pemirsa. Hasilnya, Rossa terpilih sebagai penyanyi favorit, sedangkan Ungu sebagai grup band favorit.

Rossa dipilih oleh 11,8 persen responden dan unggul jauh atas saingan terdekatnya, Agnes Monica (5,4). Grup band Ungu dipilih oleh 21,8 persen responden, diikuti Peterpan (17).

Terpilihnya Rossa sebagai penyanyi favorit tidak mengagetkan. Pasalnya, penyanyi kelahiran Sumedang yang telah berkarier sejak 12 tahun lalu ini masih memiliki banyak penggemar. Konser tunggal Rossa yang bertajuk "Persembahan Cinta" di Jakarta, November lalu, ditonton ribuan orang.

Rossa terangkat kembali pamornya tahun ini setelah menyanyikan lagu Ayat-ayat Cinta (soundtrack film Ayat-ayat Cinta). Sebelumnya, dia terkenal lewat lagu Nada-nada Cinta dan Tegar.

Terpilihnya Ungu juga tidak mengagetkan. Grup ini berhasil mempertahankan popularitasnya sepanjang tahun 2008. Sebelumnya, banyak orang mengira puncak popularitas Ungu telah terjadi tahun 2007. Setelah itu, pamor Ungu diperkirakan akan redup. Namun, perkiraan itu benar-benar meleset.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/28/01290275/tidak.ada.acara.menonjol

Tidak ada komentar: