02 Juni 2008

Urip Garuk-garuk Kepala, Tanda Minta Tambah Uang

Berdasarkan percakapan dua tersangka kasus suap jaksa Kejaksaan Agung, Artalyta Suryani dan Urip Tri Gunawan, jaksa dari Bali itu terbukti meminta tambahan uang suap kepada Ayin (panggilan Artayta). Percakapan tersebut terekam pada 2 Maret 2008 oleh tim monitoring center Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya sudah siap, tinggal ngatur waktu saja. Saya Minggu, Senin dah sampai di Jakarta," ujar Ayin dalam rekaman telepon yang diperdengarkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin (2/6).
"Sesuai perjanjian kan. Sembilan," kata Urip.
"Eh, tunggu. Tadi sembilan? Kan enam," timpal Ayin.
"Ibu belum baca ya? Yang saya garuk-garuk kepala itu," jawab Urip.
"Saya sudah bicara sama ibu, yang enam itu sudah direalisasi sama ibu," jelas Ayin ngotot.
Dengan nada pasrah Urip menjawab, "O ya sudah." BOB


Inilah Cuplikan Pembicaraan Artalyta-Urip
Urip Tri Gunawan
Bukti rekaman percakapan antara Artalyta Suryani-Urip Tri Gunawan serta Artalyta-Untung Uji Santoso (saat itu menjabat Jaksa Muda Perdata Umum) mengungkapkan rancangan (setting) konferensi pers Kejaksaan Agung tentang penghentian penyelidikan kasus BLBI oleh Urip.

Berdasarkan rekaman hasil sadapan Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2 Maret 2008 itu, Urip memberi isyarat kepada Artalyta (Ayin), konferensi pers telah dirancang menurut keinginannya. Inilah petikan rekaman pembicaraan yang banyak menggunakan bahasa Jawa itu:

"Beres. Sip! Tinggal dengerin press release," ujar Urip dalam telepon.

"Bahasanya dah diatur?" tanya Ayin.

"Sip buanget pokoke. Sesuai dengan sip! Sip bianget pokoke. Enggak nyinggung macem-macem, sip biaaanget pokoke. Garuk-garuk tangan ya?" kata Urip lebih lanjut.

Kemudian Ayin bertanya lagi, "Apa? Garuk-garuk tangan?"

"Saya garuk-garuk tangan iki lho. Wiiiis sip tenan iki lho. Lha yo, saya garuk-garuk tangan. Ngerti to?" kata jaksa dari Bali itu.

"Ngertiiii...." jawab Ayin dengan nada yang terdengar sambil tersenyum.

Rancangan ini juga diketahui dari percakapan antara Artalyta dan Urip pada beberapa waktu sebelum konferensi pers Kejaksaan Agung:

"Beritanya aman. Tenang saja," ujar Urip.

"Awas itu jangan keceplosan," kata Ayin.

"Angkanya enggak disebut bos... Begini lho bos. Nanti begini lho bos, saya kan ikut ngomong. Berdasarkan penyelidikan itu kan memeriksa narasumber ini narasumber ini, berdasarkan itu tidak ditemukan bahwa ini sesuai dengan peraturan ini ini ini... dan itu benar semua," tutur Urip.

Ayin awalnya tidak mengakui itu merupakan suaranya. Namun, ketika hakim ketua Masrudin Chaniago meminta keikhlasan Ayin berkata jujur, Ayin pun segera menjawab, "Iya itu memang suara saya." BOB

http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/06/02/14293522/urip.garuk-garuk.kepala.tanda.minta.tambah.uang

Tidak ada komentar: