31 Mei 2008

Valentino Rossi dan Tradisi di Mugello

[MUGELLO] Balapan di Sirkuit Mugello sangat penting buat Valentino Rossi. Arti balapan seri keenam MotoGP Italia ini bukan saja karena berada di kampung halaman "The Doctor", namun lebih dari itu. Inilah sirkuit favorit pembalap berusia 29 tahun itu, yang sudah enam kali menang (lima di MotoGP, dua pada kelas 125 cc dan 250 cc). Selain itu, ada kebiasaan yang dilakukan Rossi selama pekan balapan di sirkuit ini.

Pada sirkuit sepanjang 5,245 km itulah, juara dunia MotoGP enam kali itu kerap mengambil keputusan penting mengenai kariernya. Di sirkuit inilah lima tahun lalu, terjadi pertemuan rahasia antara Rossi dengan manajemen tim Yamaha yang ingin menariknya dari tim Honda. Di sini jugalah dia berjanji untuk memperpanjang kontraknya dengan manajemen tim balap motor asal Jepang itu.

Saat ini pun, Rossi sedang berada pada titik yang menentukan untuk masa depannya bersama Yamaha di MotoGP. Seperti diketahui, kontraknya dengan tim balap motor berlambang garpu tala itu akan selesai pada akhir musim 2008. Santer isu beredar kalau pembalap itu sangat diminati oleh Kawasaki. Tetapi tampaknya, tim Fiat Yamaha tak berniat untuk melepasnya. Pembicaraan pun sudah berlangsung antara kedua belah pihak, dimana pihak tim yang diwakili Masao Furusawa dan Lin Jarvis menawari Rossi perpanjangan kontrak hingga dua tahun ke depan (2010).

"Saya memang sudah melakukan pembicaraan dengan Yamaha untuk kontrak selanjutnya. Sekarang tim memiliki motor yang kompetitif, dan membuat saya tampil percaya diri. Rasanya saya masih akan bertahan untuk satu atau dua musim lagi," jelas Rossi, Jumat (30/5).

Besar kemungkinan tradisi di Mugello bakal terulang, dimana Rossi akan mengambil keputusan mengenai masa depannya. Tetapi semua itu juga sangat bergantung pada hasil balapan di Mugello, Minggu (1/6) besok. "Mungkin kami akan bicara lebih banyak di Mugello, tetapi untuk saat ini saya belum mengambil keputusan apa pun. Yang pasti kami akan berupaya untuk menyelesaikan pembicaraan ini secepatnya," tutur Rossi melakukan negosiasi tanpa diwakili manajer.

Jika ingin tetap mempertahankan Rossi, Yamaha harus menyiapkan paket motor kompetitif yang sesuai dengan keinginan pembalap Italia itu pada sesi kualifikasi, Sabtu (31/5) ini, dan balapan besok. Apabila hasil balapan maksimal, dengan Rossi naik podium puncak di Mugello, tak mustahil keputusan akan cepat diambil. Rossi memang bukan pembalap yang mengandalkan motor hebat dengan kecepatan di atas pacuan lainnya. Dia lebih senang diberi motor yang kompetitif, setelah itu dengan talentanya, Rossi akan mengejar untuk menjadi yang terbaik.

Pengereman Keras

Mugello dikenal sebagai salah satu sirkuit terpanjang dalam kalender MotoGP.

Sirkuit ini memiliki lintasan lurus yang panjangnya 1,141 km. Namun, di akhir lintasan lurus ini, pembalap yang sudah membuka throttle secara penuh akan dipaksa melakukan pengereman keras memasuki tikungan pertama yang sempit. Kecepatan motor yang semula maksimal hingga 320 km per jam akan berkurang jauh hingga hanya 100 km per jam. Setelah itu, pembalap akan menghadapi gabungan lintasan yang memiliki tikungan pelan dan kencang yag memaksa pembalap merebahkan motor dan mengubah arah dengan cepat. Terdapat juga lintasan melengkung panjang, sehingga membuat pilihan terhadap jenis ban sangat krusial di sini.

Aksi susul-menyusul (overtaking) dipastikan bakal ramai berlangsung di sini, bahkan dapat dilakukan pada tikungan lambat sekalipun karena lintasannya yang lebar. Selain setingan sasis (rangka) motor yang tepat, pembalap juga dituntut kemampuannya mengendalikan pacuan dan menemukan jalur balapan yang menguntungkan.

Soal persaingan di Mugello, Rossi yang memimpin klasemen dengan 97 poin, rasanya bakal bertarung ketat dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo dan pembalap Honda Repsol, Dani Pedrosa. Keduanya sama-sama meraih 94 poin. Lorenzo yang tengah mengejar penampilan ke-100 di ajang grand prix balap motor, pernah menikmati gelar juara di Mugello pada 2006, saat membalap pada kelas 250 cc. "Mugello merupakan salah satu sirkuit favorit saya. Hanya saja, kondisi saya belum pulih 100 persen," jelas pembalap berusia 21 tahun itu yang mengalami kecelakaan retak tulang kaki pada balapan di Shanghai, Tiongkok.

Sementara itu, tim Honda Repsol akan menurunkan tiga pembalapnya di Mugello. Selain Pedrosa, ada juga juara dunia 2006, Nicky Hayden, dan pembalap veteran Jepang yang mendapat wildcard, Tadayuki Okada. Keberadaan Okada sangat penting buat tim pada balapan kali ini. Karena pembalap berusia 41 tahun itu menjalankan misi menguji motor baru tim, RC212V yang menggunakan mesin berkatup pneumatic. "Karakter lintasan Mugello adalah kecepatan tinggi. Jika Anda ingin tampil kencang, mesti konsentrasi 100 persen di semua lintasannya, dan berani mengambil risiko," ungkap Pedrosa yang musim lalu menjadi runner-up di Mugello.

Setelah Lorenzo dan Pedrosa, para pembalap tim Ducati juga patut diperhitungkan. Karena sirkuit ini merupakan kandang dari pabrikan otomotif Italia tersebut. Jarak Mugello dengan pabrik Ducati hanya terpaut 90 km. Selain Casey Stoner sang juara dunia 2007, Ducati juga memiliki pembalap asli Italia, Marco Melandri yang pastinya termotivasi saat tampil di kandang. "Jika ada yang bertanya, di manakah sirkuit favorit saya selain di Phillip Island (Australia), dengan cepat saya akan menjawab Mugello. Tim tentunya akan berupaya keras untuk meraih hasil terbaik disini," tegas Stoner.

Penampilan Ducati pada musim 2008 ini memang belum maksimal. Dari lima seri yang sudah berlangsung, Stoner baru sekali meraih gelar juara di Grand Prix Qatar. Pada balapan dua pekan lalu di Le Mans (Prancis), Stoner hanya mampu finis di posisi 16, sementara Melandri tak mampu menyelesaikan lomba. [Berbagai Sumber/L-9]

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/05/31/index.html

Tidak ada komentar: