Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) 35 lembaga penyiaran radio dan televisi di Kalbar segera terbit. Kepastian ini menyusul penjadwalan Forum Rapat Bersama (FRB) antara Pemerintah dan KPI pada bulan April ini.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalbar, Yasmin Umar, menyatakan, pihaknya telah menyampaikan data 35 lembaga penyiaran itu kepada KPI Pusat dan Menkominfo untuk dilanjutkan prosesnya dalam FRB. "Alhamdulillah, Kalbar masuk dalam penjadwalan awal. Saat ini kita sedang memvalidasi data untuk dibawa ke Pra FRB sehingga dalam FRB bisa berjalan lancar," kata Yasmin kepada wartawan dalam jumpa pers di Sekretariat KPID Kalbar, 09/04.
Dikatakannya, berdasarkan Undang-undang Penyiaran, IPP radio diberikan dalam jangka waktu lima tahun, sedangkan IPP televisi sepuluh tahun. Oleh karena itu pihaknya telah melakukan beberapa langkah validasi seperti forum dialog antara pemohon dengan KPI Pusat dan KPID tanggal 25 Maret 2008, pengisian formulir dan melakukan langkah klarifikasi faktual.
"Termasuk mengumumkan 35 lembaga penyiaran ini, merupakan bagian dari langkah itu dan sebagai akuntabilitas publik. Masyarakat diharapkan memberikan masukan ke KPI agar IPP yang menggunakan frekuensi sebagai ranah publik, tidak salah sasaran," jelas Yasmin.
Dalam jumpa pers itu, Wakil Ketua KPID Kalbar Syarif Muhammad Herry menyatakan kepastian jadwal FRB antara KPI dan Depkominfo ini menjadi jawaban stagnasi proses IPP selama ini. Proses IPP terhenti setelah KPID menggelar Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) dan Rekomendasi Kelayakan (RK).
Pada tahapan selanjutnya, yaitu Forum Rapat Bersama (FRB) merupakan kewenangan pusat antara KPI Pusat dan Depkominfo. "Kesepakatan ini sudah lama ditunggu semua daerah yang telah melakukan proses IPP," kata Herry, anggota KPID periode lalu yang terpilih kembali.
Proses IPP di Kalbar sendiri, lanjutnya, sudah dimulai sejak 2005 lalu yang memproses sejumlah 65 lembaga penyiaran. Dari jumlah itu, 35 lembaga penyiaran yang terdiri dari tiga TV Swasta, 15 Radio Swasta dan 17 Radio Komunitas, sudah mendapat Rekomendasi Kelayakan dan selanjutnya diusulkan FRB.
Sementara itu Divisi Legalitas dan Perizinan KPID Kalbar Faisal Riza ST menjelaskan IPP diberikan setelah melalui beberapa tahapan, yaitu: masukan dan hasil Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) pemohon dan KPI yang melibatkan masyarakat, Rekomendasi Kelayakan dan hasil kesepakatan dalam FRB yang diadakan khusus untuk perizinan antara KPI dan Pemerintah. "Kemudian baru ditetapkan izin alokasi dan penggunaan spectrum frekuensi radio oleh pemerintah atas usul KPI," papar Faisal.
Secara terpisah Direktur Radio Divasi FM Zulfidar Zaidar, SE MM menyambut baik digelarnya FRB ini. Menurutnya proses IPP ini merupakan perjalanan panjang KPID Kalbar dalam memberikan pelayanan publik.
"Saya terus mengikuti. Ini adalah buah kesepakatan antara KPI dengan Menkominfo yang baru (Muhammad Nuh), kemudian ditindaklanjuti dalam Rapim KPI se-Indonesia Februari lalu. Kita berikan apresiasi kepada kepengurusan KPID Kalbar yang tetap konsisten memperjuangkannya,' tegas mantan aktivis mahasiswa ini.
(sumber: Pontianak Post)
No. | Lembaga Penyiaran | Data Kepemilikan |
1 | PT. Kapuas Citra Televisi, Pontianak (KCTV) | H., Atang Suryana |
2 | PT. Radio Suara Bahagia Pontianak | Alman Mohtar |
3 | PT. Radio Mercu Suara, Pontianak | Yan Fidarlian, BSc |
4 | Media Khatulistiwa Televisi, Pontianak (MKTV) | Drs. H. Akhmad Zakaria |
5 | Rakom Yordan, Pontianak | Filemon Adi S.Pd |
6 | Rakom Rama, Pontianak | Ir. Paus Unjing |
7 | Rakom STAIN, Pontianak | Drs Haitami Salim M.Ag |
8 | Rakom Suara Kesehatan, Pontianak | Suharno, SKM, M. Kes |
9 | PT. Radio Visual Pratama, Pontianak | Harry Juharto |
10 | PT. Radio Mesra, Pontianak | Hendra Mahyudin |
11 | PT. Radio Swara Madina, Pontianak | Indah P Wahab |
12 | PT. Radio Kreasi Anak Negeri, Pontianak | Heryadi SE |
13 | PT. Radio Divasi, Pontianak | Zulfydar Zaidar M, SE MM |
14 | PT. Radio Swara Prima, Pontianak | H. Holdi Bulhasan S.Ag |
15 | PT. Radio Kita Swara Gita Khatulistiwa, Pontianak | Promoedya Dhiemas Hertanto |
16 | PT. Ruai Televisi, Pontianak (RUAI TV) | Stefanus Masiun |
17 | Rakom Pendidikan (Rapensi) SMK 1, Sintang | Drs. A. Kim, MM |
18 | Rakom Manjing Tarah, Jelai Hulu, Ketapang | Mulyadi |
19 | PT. Radio Swara Mas Mujahiddin, Pontianak | Faisal Abu |
20 | PT. Radio Duta Kharisma Prakarsa, Pontianak | Dra. Ellyani M. Noor |
21 | PT. Radio Ritme Tiga Media (R-Time), singkawang | Dede Hardi |
22 | PT. Radio Vinka, Ketapang | Muhammad Sofyan, MS |
23 | PT. Radio Swara Borneo. Pontianak | Budi Pranowo |
24 | Rakom Gema Solidaritas, Ketapang | Redemptus Musa Narang |
25 | Rakom Suara Sapututn, Menjalin | Martinus Jhoni |
26 | PT. Radio Samaria, Kab. Pontianak | Agus Sutrisno |
27 | Rakom Sunia, Nawangi, Landak | Damianus |
28 | Rakom Madayu Sabangki, Landak | Umar Moyo |
29 | Rakom Buluh Perindu, Bodok | Muderus Madnor Bagayo |
30 | Rakom Atlas Suara Binua, Landak | Ignatius |
31 | Rakom Pamela, Landak | Supendi, B.Sc |
32 | Rakom Gempita, Sui. Pinyuh | Marius Gabriel Aseanto |
33 | Rakom Menara, Bengkayang | Marselinus Marino Simu |
34 | Rakom Bujank Pabaras, Landak | Adrianus |
35 | Rakom Bambai, Kapuas Hulu | |
Catatan: Urutan data di atas berdasarkan tanggal rekomendasi kelayakan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar