14 April 2008

"Bemo", Jawara Audisi Pelawak "TPI 4" & Sabet Hadiah Rp 50 Juta

Kelompok lawak "Bemo" dari Jakarta, meraih juara pertama dengan total hadiah Rp 50 juta pada acara Gren Pinal Audisi Pelawak Indonesia 4 (API 4) di Studio Empat, "TPI", Jakarta Timur, Minggu (13/4). Acara API diselenggarakan oleh "TPI" untuk mencari generasi baru pelawak di Indonesia. (Abimanyu)

[JAKARTA] Grup lawak asal Jakarta, Bemo berhasil menjadi jawara Gren Pinal Audisi Pelawak Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) ke empat (API 4), sekaligus meraih hadiah uang tunai Rp 50 juta, Minggu (13/4). Meskipun tampil di bawah penampilan terbaik, grup yang terdiri dari Ade, Baduy, dan Aldo tersebut, berhasil meraih simpati pemirsa TPI dengan mengumpulkan 35,27 persen sms dari keseluruhan sms yang diperoleh.

Pada "Gren Pinal API 4" bertema "Ujian Terakhir dari Sang Raja" yang diselenggarakan di studio 4 TPI, Jakarta, Bemo berhasil menyisihkan tiga grup lawak lain, Abioso (Surabaya), Duatok (Medan), dan Sulung (Bandung). Abioso yang dinilai sebagian dewan penasihat tampil sangat prima tampil sebagai juara kedua dan berhak meraih hadiah uang tunai Rp 25 juta. Abioso mengumpulkan perolehan 32,19 persen sms pemirsa. Sementara itu, Duatok dan Sulung berada di tempat ketiga dan keempat dengan raihan sms masing-masing 22,58 dan 9,97 persen.

"Kami sangat senang, dan berterima kasih kepada para pemirsa yang telah mendukung kami. Sejak awal, kami tidak pernah bermimpi menjadi juara. Ngebayangin muka kami saja, kami nggak berani," kata personel Bemo, Ade.

Anggota Bemo lainnya, Baduy mengatakan, kemenangan grup yang merupakan kependekan dari "Betawi Modern" itu, tidak terlepas dari kerja keras maksimal para anggotanya. Banyak hambatan yang akhirnya dapat mereka lewati hingga babak final, di antaranya adalah minimnya waktu untuk latihan. "Kami sulit untuk berkumpul karena tempat kami berjauhan satu sama lain," katanya.

Secara jujur, Baduy juga mengatakan, grup yang terbentuk tanggal 3 November 2007 itu, tidak pernah melakukan usaha-usaha seperti "ngebom" sms sebagai usaha untuk menjadi juara.

"Kami nggak mampu, nggak punya uang untuk melakukan hal-hal kayak gitu, semuanya kami serahkan ke pemirsa," katanya.

Selain itu, Baduy mengatakan, belum mengetahui langkah berikut yang akan dilakukan Bemo pada kemudian hari setelah menjadi juara acara audisi pelawak yang telah berlangsung selama tiga bulan tersebut. Menurut dia, grup yang terinspirasi pelawak Betawi H Bokir itu, akan terus melawak dan menghibur masyarakat dengan memainkan gaya lawak ala lenong betawi.

"Kami akan terus konsisten melestarikan lenong betawi," kata Baduy.

Bemo yang tampil pada urutan ketiga di Gren Pinal API 4, menampilkan lawakan gaya Betawi berjudul "Pembebasan Tanah". Namun, berbeda dengan penampilan Bemo di tujuh babak sebelumnya, grup yang mengaku sering tampil di acara hajatan kecil itu tidak mengeluarkan pantun-pantun humornya.

Tiga dewan penasihat raja yang berperan menjadi juri, pakar komunikasi, Effendi Ghazali, Jarwo Kwat, dan Gus Pur, menilai penampilan Bemo, pada malam final kurang menggigit dibandingkan dengan penampilan sebelumnya.

"Saya tidak mendapatkan sesuatu yang bisa membuat saya tersenyum, penampilan Anda di awal, biasa-biasa saja, tapi saya sedikit bisa tersenyum karena keluguan-keluguan seniman betawi yang coba Anda tampilkan," kata Jarwo Kwat. Sementara Effendy Ghazali, mengatakan, terkejut dengan penampilan Bemo pada menit akhir penampilan Bemo, karena justru dapat membuat penonton tertawa lewat plesetan-plesetan dan analogi-analogi yang coba dibangun Bemo.

Penampilan pertama "Gren Pinal", dibuka grup lawak asal Bandung, Sulung yang menampilkan tema "Preman Suporter". Tampil pertama, membuat Ikang, Baksil, Billy dan Giles terlihat sangat tegang sehingga kurang menghibur. Gus Pur menilai, sebenarnya materi tentang supporter sepakbola sudah cukup baik, tetapi pembawaan yang terlalu cepat membuat artikulasi kurang jelas dan sulit untuk ditangkap. Permainan sulap, yang ditampilkan di sela-sela lawakan Sulung, belum mampu mendongkrak perolehan sms dari pemirsa. Penampilan kedua, yang menampilkan grup Medan, Duatok juga belum cukup membuat suasana studio Gerr. Personel Duatok, Kiky dan Gebiana yang membawakan lawakan "Bisnis Naga" dinilai masih terlalu datar.

Tampil Maksimal

Berbeda dengan Sulung dan Duatok, Abioso yang tampil terakhir, justru tampil maksimal. Guyonan-guyonan berlogat Madura membuat penonton yang hadir di studio memberikan tepuk tangan meriah kepada tiga personelnya Sari, Jendul, dan Amin. "Awalnya terlalu lama, tetapi semakin lama, semakin bagus," kata Gus Pur. Tema yang dibawakan, Abioso juga dinilai mampu mengangkat tema-tema sosial, seperti celetukan, "Saya maling di tempat bos kamu, karena bos kamu maling duit rakyat," ujar Abioso yang langsung disoraki penonton.

Malam puncak API 4 itu, juga dimeriahkan oleh grup band Radja sebagai bintang tamu yang membawakan dua lagu, Cinderella dan Benci Bilang Cinta. Grup musik humor yang namanya kian melambung, yakni TeamLo juga turut mengocok perut pemirsa lewat lagu milik Maia, Ingat Kamu yang diparodikan.

Sementara itu, direktur operasional TPI, Nana Putra mengatakan, secara keseluruhan penampilan keempat grup yang tampil sudah sangat baik. "Kualitas mereka secara keseluruhan sangat bagus, cukup menghibur," katanya.

Ketika ditanya langkah berikut yang akan dilakukan TPI terhadap para juara, nana mengatakan, TPI sedapat mungkin berusaha memberikan kesempatan dan melibatkan para pemenang dalam setiap program yang sekiranya cocok.

Nana mengharapkan, juara API-4 ini dapat menambah deretan nama pelawak berbakat seperti pelawak muda berbakat jebolan API TPI juga di stasiun televisi lainnya, dan turut mewarnai kancah perlawakan tanah air. sebelumnya, yang kini menjadi idola-idola baru yang banyak menghiasi layar kaca, bukan hanya di

"TPI akan terus memberikan kontribusi dalam melahirkan grup-grup lawak baru di tanah air, dan semoga kami semakin dapat menghibur masyarakat Indonesia," katanya.

Senada hal itu, manager Humas TPI, Theresia Ella Sari menyatakan, secara keseluruhan API 4 berjalan sangat baik. Tetapi, diakui Ella, jika dilihat dari jumlah pengirim sms, API 4 sedikit mengalami penurunan dibandingkan API sebelumnya.

"Perolehan sms memang sangat jauh kalau dibandingkan dengan API 1, karena yang pertama itu selalu booming. tetapi secara kualitas juara API 4 tak jauh berbeda," katanya.

Ella juga mengatakan, pihak TPI belum dapat memastikan penyelenggaraan program API berikutnya. "Kami masih akan mengevaluasi API 4, lagipula TPI untuk sementara akan lebih berkonsentrasi pada audisi KDI," ujarnya. [SYH]

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/04/14/index.html

Tidak ada komentar: