04 Mei 2010

Sengitnya Persaingan Radio

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan radio saat ini semakin ketat, sehingga pengelola media siaran itu harus benar-benar memahami dan mengenali ekspektasi atau apa yang diinginkan para pendengar.

"Pengelola radio juga harus membuat segmentasi pendengar sehingga bisa mengetahui acara apa yang tepat untuk para pendengar dengan segmentasi tertentu," kata pengelola radio di PT Media Nusantara Citra (MNC) Networtk Agus Wicaksono di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia pada diskusi Radio Network di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), untuk mengetahui ekspektasi tersebut, pengelola radio harus melakukan survei terhadap para pendengar.

Selain itu, pengelola radio juga harus memperbaiki kualitas audio, baik audio teknologi maupun audio yang berasal dari intonasi penyiar. Harga iklan juga harus kompetitif berdasarkan jumlah pendengar yang dimiliki radio tersebut.

"Jika pendengar banyak, bisa saja tarif iklan mahal, tetapi kalau ternyata pendengar sedikit, maka harus kompetitif sesuai dengan jumlah pendengar," katanya.

Ia mengatakan ada sebuah cara yang sering digunakan berbagai radio saat ini untuk tetap bisa eksis, yakni bergabung dengan radio network (jaringan). Radio network merupakan jaringan radio di berbagai kota di Indonesia, seperti MNC yang memiliki empat radio network di beberapa daerah.

Menurut dia, banyak keuntungan yang bisa diperoleh bergabung dari radio network, di antaranya konten radio bisa lebih variatif, siaran di radio A bisa didengar di radio B yang tergabung dalam satu jaringan.

"Selain itu, radio network juga bisa memiliki sumber daya manusia yang andal, namun biaya bisa ditanggung bersama, dan jangkauan siarannya lebih luas," katanya.http://oase.kompas.com/read/2010/05/05/07372445/Sengitnya.Persaingan.Radio

Tidak ada komentar: