27 Mei 2010

Dewan Pers: TVOne Tak Rekayasa tapi Pilih Narasumber Tak Kompeten

Hery Winarno - detikNews

Foto: Dokumen detikcom

Jakarta
- TV One terbukti tidak melakukan rekayasa atau manipulasi pemberitaan terkait markus 'palsu' yang ditayangkan dalam 'Apa Kabar Indonesia Pagi'. Namun televisi berita itu dinilai kurang cermat memilih narasumber.

"Yang terjadi adalah penggunaan nara sumber yang kurang kompeten untuk berbicara tentang makelar kasus kelas kakap di lingkungan Mabes Polri," kata Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Dewan Pers Agus Subibyo.

Hal itu disampaikan Agus dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Kebon Sirih Raya, Jakarta Pusat, Kamis (27/5/2010).

Agus mengatakan, Andris memang mengaku wawancaranya dengan Indy Rahmawati saat itu hanyalah rekayasa belaka. Namun penyelidikan Dewan Pers menyebut, TVOne tidak terbukti melakukan rekayasa itu.

"Kita minta keterangan Andris, tapi memang keterangan dia itu selalu berubah-ubah. Tapi memang temuan kita, tidak ada itu rekayasa tapi dia tidak kompeten," kata Agus.

Kini kedua pihak yakni TVOne dan Polri telah sepakat untuk berdamai. Menurut Ketua Dewan Pers Bagir Manan, TVOne juga telah meminta maaf atas kesalahannya kepada seluruh jajaran Polri.

"TVOne menyadari sepenuhnya penayangan itu merugikan Polri, karena itu TVOne dengan penuh kesadaran memohon maaf dan berjanji lebih cermat dalam nara sumber.

Sebelumnya, TV One menghadirkan Andris, seseorang yang disebut sebagai markus kelas kakap di Mabes Polri. Namun belakangan, Andris mengaku dia bukanlah seorang markus.

Andris mengaku, wawancara dengannya tidak lebih dari sekadar rekayasa yang dilakukan pihak TV One. Mabes Polri pun geram dan melaporkan TV One ke Dewan Pers. (ken/fay)
http://www.detiknews.com/read/2010/05/27/134125/1365124/10/dewan-pers-tvone-tak-rekayasa-tapi-pilih-narasumber-tak-kompeten

Tidak ada komentar: