06 Maret 2009

Kini, Zamannya Sinetron Stripping

Perang sinetron stripping di televisi berlangsung sejak sore hingga menjelang tengah malam.

Lia (Rachel Amanda) adalah gadis yang penuh semangat dan tegar. Demi membantu ibunya, Ranti (Mieke Amalia), ia terpaksa bekerja sebagai cleaning service di sebuah sekolah. Lia tak ingin ibunya terus-terusan bekerja di bar dangdut.

Di hari pertamanya bekerja, Mercy (Putri Titian), gadis kaya yang cantik dan angkuh mengacaukan pekerjaannya. Lia yang tak ingin dikeluarkan dari pekerjaan barunya itu pun memarahi Mercy. Tentu saja, Mercy tak terima dimarahi. Alhasil, mereka pun terlibat pertengkaran, sampai seorang guru melerai mereka.

Begitulah sepenggal cerita sinetron Lia yang tayang di RCTI setiap hari pukul 18.00 WIB. Sinetron ini merupakan satu dari lima sinetron yang setiap harinya menghiasi jam tayang utama di layar RCTI. Sinetron lainnya adalah Tarzan Cilik, Sekar, Alisa dan Rafika.

Kini, sebagian besar sinetron di hampir semua stasiun televisi tayang setiap hari alias stripping. >SCTV misalnya, juga mengisi jam tayang utama dengan sinetron stripping. Ada Cinta Fitri 3, Melati untuk Marvel,Kepompong, dan Cucu Menantu.

Begitu pun dengan TPI yang memiliki sinetron stripping, Ronaldowati Babak 2 dan Erte Marihot. Sementara Indosiar menghadirkan Kasih dan Amara, Muslimah dan Larasati.

Jika menengok ke belakang, tayangan sinetron stripping diawali pada 2005 saat RCTI menyajikan sinetron Liontin. Sinetron produksi Sinemart yang disutradarai Noto Bagaskoro dan dibintangi Naysilla Mirdad ini langsung meraih sukses dengan perolehan rating cukup tinggi.

Setelah itu, sinetron stripping merajai layar RCTI, sebut saja misalnya sinetron Intan, Cincin danCandy. Hal serupa juga dilakukan SCTV. Bahkan, beberapa sinetron stripping SCTV meraih sukses luar biasa seperti Cinderella, Azizah, Cinta Indah dan Cinta Fitri. Lantaran dinilai sukses, tayangan Cinta Fitri berlanjut dan kini memasuki  sessiontiga.

Bagi pemirsa, menonton sinetron stripping  bisa jadi menyenangkan. Sebab, mereka tak perlu menunggu lama untuk menanti lanjutan cerita sinetron kesayangannya. Bagaimana dengan si pembuat sinetron? ''Membuat sinetron stripping jelas lebih sulit, karena tiap hari tayang, perlu tim yang solid untuk meramunya menjadi bagus. Jika tidak, semuanya tampil kedodoran,'' terang Harsiwi Achmad, direktur program RCTI.

Patut dicatat, Harsiwi adalah penggagas tayangan sinetron stripping di RCTI. Ketika hendak menayangkan sinetron stripping untuk pertama kali, kata dia, RCTI menyempatkan diri untuk melakukan studi banding ke Meksiko. Menurut Harsiwi, cerita yang akan diangkat dalam sinetron stripping harus memenuhi persyaratan khusus. ''Yang jelas harus multiplot, jalan cerita harus mengalir dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu harus mampu menyajikan beragam konflik yang kuat dan tidak berputar-putar pada satu konflik,'' papar dia.

Tak semua sukses
Untuk tahun ini, sinetron stripping diperkirakan masih tetap menjadi primadona tontonan di televisi. Saat ini saja, perang sinetron stripping di televisi sudah dimulai sejak sore hingga menjelang tengah malam. ''Di RCTI, sinetron stripping ditempatkan di jam tayang prime time sore dan malam,'' kata Harsiwi.

Memang, banyak sinetron stripping di RCTI yang menangguk sukses. Namun, ada pula yang kurang sukses, seperti sinetron Mawar dan Ratu yang hanya mampu bertahan satu bulan. ''Kebijakan di RCTI, sinetron stripping itu diberi toleransi selama satu bulan. Kalau hasilnya tidak baik maka akan dihentikan,'' kata Harsiwi.

Karena itu, RCTI sangat ketat dalam menyeleksi sinetron stripping. ''Masalahnya jangan sampai sinetron stripping tidak meraih sukses,'' ujar Harsiwi yang terlibat cukup besar dalam produksi sinetron stripping, mulai dari pemilihan judul, pemain sampai soundtrack.

SCTV pun masih melihat sinetron stripping sebagai primadona. ''Sinetronstripping di SCTV cukup sukses. Selama penonton masih menyambut positif maka kami akan terus menyajikan beragam sinetron stripping,'' tutur Rony Kusuma, manajer senior produksi SCTV.

Dikatakan Rony, sebenarnya sinetron stripping cukup menguntungkan penonton, karena penonton tak harus menunggu selama seminggu hanya untuk mengetahui kelanjutan kisah sinetron kesayangannya. ''Model ini sangat ampuh untuk mengikat kesetiaan penonton. Mereka takkan mudah lupa dengan cerita maupun jam tayangnya,'' demikian Rony. rusdy nurdiansyah

http://www.republika.co.id/koran/43/34799/Kini_Zamannya_Sinetron_I_Stripping_I

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Mbak Lintang, Tweet bersambung di http://twitter.com/lintangwardani/status/9082903275241472 sangat menarik untuk dibaca. Kenapa tidak dijadikan blog post saja? Kalau dijadikan blog post, kan lebih permanen, kalau saya mau share ke temen-temen lebih mudah, dan kalu orang mau refer lewat blog mereka sendiri juga enak, kalau sudah lama nyarinya juga jadi gampang.

Sayang lho... Padahal bahasan mengenai sinetron itu pasti menarik bagi banyak orang. Terutama yang sudah gerah dengan keadaan TV Indonesia saat ini.

Just saying...