14 Maret 2009

Dunia "Tersihir" Facebook

Budi Suwarna

Minggu, 15 Maret 2009 | Demam facebook sedang melanda. Orang seperti keranjingan berbagi informasi, rasa, canda, tawa, hasrat, ekspresi, dan impian lewat jaring sosial di dunia maya ini. Bahwa di dunia nyata sehari-sehari mereka tidak saling menyapa, itu persoalan lain. Beginilah cara paling modern generasi sekarang memelihara relasi sosial dan kekerabatannya.

Tengoklah situs apa yang sedang dibuka teman atau kerabat Anda? Boleh jadi, jawabannya facebook (fb). Ya, situs jaringan sosial di internet ini, sekarang, sedang amat populer. Anak sekolah, mahasiswa, karyawan, hingga ibu rumah tangga terutama di kota-kota besar menggunakan facebook.

Tidak hanya menggunakan, sebagian orang bahkan sudah dalam tahap keranjingan fb. Salah satunya adalah Priscilla F Carlita, karyawan swasta. Sejak bangun tidur, gadis cantik ini langsung membuka fb. Ketika tiba di kantor, dia membuka lagi fb-nya hingga waktu pulang kantor tiba. Sambil bekerja, sesekali dia melirik pesan dan komentar baru yang masuk lewat fb.

Sesampai di rumah, Priscilla kembali membuka situs itu sekadar untuk mengintip aktivitas sebagian dari 1.600 lebih teman di situs itu. "Rasanya, ada yang kurang kalau enggak membuka fb. Gue bisa kehilangan informasi mengenai teman-teman," kata Priscilla, yang bergabung dengan situs itu sejak enam bulan lalu.

Daya tarik

Apa sebenarnya daya tarik fb? Linda Fitriesti, PR Trans7, mengatakan, di situs itu dia bisa melihat foto, ekspresi, dan mengetahui aktivitas teman-temannya. "Biasanya, gue akan memberikan komentar-komentar gokil. Kalau mereka membalas, gue senang banget. Rasanya, gue eksis," ujarnya, Rabu, sambil tertawa.

Di situs ini Anda memang bisa melihat dan dilihat orang, mengetahui dan diketahui orang, mengomentari dan dikomentari orang tanpa ada yang melarang. Hasrat narsistik setiap orang pun benar-benar bisa terlampiaskan. Tengoklah foto-foto seperti apa yang dipasang pengguna fb. Kalau bukan foto keluarga dan teman-teman lama, mereka hampir pasti menyisipkan foto nampang di luar negeri atau pada momen-momen spesial.

Karena itu, momen seperti Axis Jakarta International Java Jazz Festival 2009, yang bertabur bintang luar negeri dan harga tiketnya selangit bagi kebanyakan orang, menjadi amat penting bagi sebagian pengguna fb. Ketika Matt Bianco tampil di ajang ini pekan lalu, seorang perempuan penonton memotret dirinya menggunakan Blackberry dengan latar belakang aksi grup jazz kaliber dunia itu.

Setelah selesai, saat itu juga dia langsung mentransfer foto itu ke dinding fb-nya. Kepada teman di sebelahnya dia berkata, "Gue kasih komentar, 'Gue nonton Matt Bianco, bo!'"

Tengok pula pesan-pesan yang ditulis di dinding fb. Hampir semuanya masalah remeh-temeh. Putri (26), ibu rumah tangga di Ciputat, misalnya, menulis pesan yang isinya sekadar mengabarkan bahwa dia sedang deg-degan menunggu apakah adonan kue donatnya akan mengembang atau bantat. Di Aceh, Mahdi mengabarkan, dirinya sedang menghangatkan makanan kiriman ibunya. Di Bekasi, Herry mengabarkan sedang minum kopi.

Pesan Herry itu dikomentari seorang teman: "Busyet, pagi-pagi udah ngopi. Kopinya apaan?" "Mau tau aja lu," balas Herry.

Namun, banyak pula status yang serius dan berbau propaganda. Haris Rusli, seorang aktivis, menulis, "Gulingkan SBY...." Dan seorang teman berkomentar, "Setelah gulingkan SBY, lalu gulingkan aku dong...."

Haris belingsatan. "Wah, aku gak kenal tuh cewek, bisa bahaya," kata Haris yang belum lama menikah ini. Ia pun buru-buru menghapus nama cewek itu dari daftar temannya.

Komunikasi baru

Begitulah. Seremeh-temeh apa pun yang dibicarakan orang di fb, situs ini terbukti sukses menjadi media komunikasi baru yang sanggup merajut relasi sosial. Proses terbentuknya jaring sosial dan persahabatan di fb berlangsung cepat. Di fb, orang tak hanya mencari, tetapi juga dicari.

Hal ini dirasakan Esther (44). Tiga bulan lalu, karyawan swasta ini belum tahu alamat teman-teman lamanya. Setelah bergabung di fb, tiba-tiba saja teman-teman SMA, SMP, SD, bahkan TK-nya bermunculan.

"Saya nyaris tak percaya. Sekarang saya tahu mereka lagi ngapain aja," katanya. Esther dan teman-teman SMA yang terpisah sejak 25 tahun lalu itu pun menggelar reuni di Jakarta pekan lalu. Sabtu kemarin giliran dia dan teman-teman SMP-nya menggelar reuni.

"Saya sedang ngumpulin teman-teman SD untuk reunian. Kalau perlu, teman TK juga, ha-ha-ha," ujarnya, riang.

Umar Ibnu (39), dosen warga Ende, Nusa Tenggara Timur, mulanya enggan bergabung dengan fb. Koneksi internet di daerahnya sering kacau dan hanya ada lima warung internet di kotanya. Namun, atas saran teman, ia pun mendaftar. "Asyik juga, ternyata banyak yang mencari-cari saya. Sekarang, saya tak sabar untuk membuka fb di kantor. Maklum, gak ada internet di rumah," katanya.

Tidak semua kisah tentang fb menyenangkan. Tengok pengalaman Adhi (33), seorang manajer perusahaan konstruksi di Jakarta, akhirnya memutuskan menutup fb-nya karena menjadi pangkal percekcokan dengan sang pacar. "Awalnya menyenangkan, tetapi lama-lama menjadi pangkal masalah. Dia cemburu kalau saya menyapa teman-teman cewek saya, saya juga gak terima dia berakrab-akrab dengan teman cowoknya," ujar Adhi.

Menurut dia, yang paling sering menjadi pangkal masalah adalah tulisan di dinding atau komentar terhadap status. "Orang sering tidak sadar bahwa tulisan di dinding atau komentar itu bisa dibaca semua orang, jadi kalau dia menyapa teman cowoknya dengan panggilan mesra, teman-teman saya suka berpikir tidak enak," tuturnya.

Akhirnya, ia dan pacarnya sepakat untuk sama-sama menutup fb. "Manfaatnya tidak signifikan. Toh sebelum ini saya juga bisa hidup tanpa fb," tukasnya.

Jadi, fb hanyalah sebuah sarana, pahami aturan mainnya. Dan jangan lupa untuk tetap menyapa orang di dunia nyata. (Dahono Fitrianto/Susi Ivvaty)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/15/06554877/dunia.tersihir.facebook


MANFAAT
Langsung Tepat Sasaran

Minggu, 15 Maret 2009 | Keberhasilan Barack Obama memanfaatkan jaringan sosial di facebook (fb) saat kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun lalu menunjukkan, fb tidak hanya bisa untuk mencari teman-teman lama dan reuni. Fb ternyata juga efektif untuk kepentingan lebih serius.

Di dunia politik, Obama kemudian menginspirasi banyak politikus lain untuk memanfaatkan jejaring sosial di fb guna menggalang dukungan.

Revitriyoso Husodo, pelukis dan Koordinator Galeri Publik Jakarta, berkampanye untuk kursi di DPD melalui fb. Di fb ia membuat grup untuk prakondisi program kerjanya. "Minggu ini aku membuat pertemuan serentak di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta dengan isu membangun UMKM bagi anak jalanan. Undangannya melalui fb," ungkap dia.

Aktivis politik dan calon presiden independen, Fadjroel Rachman, pun berusaha menggalang dukungan di fb. "Aku memakai fb ketika mulai berkampanye Maret 2008. Aku butuh media untuk menyampaikan ide capres independen kepada publik karena uji materi di Mahkamah Konstitusi perlu dukungan semua pihak, termasuk media massa, akademisi, intelektual, sampai LSM," sebut Fadjroel melalui fitur pesan pribadi di fb, hari Jumat (13/3).

Menurut Fadjroel, pemakaian fb efektif mendukung kampanyenya karena jaringan pertemanannya di fb meliputi orang-orang strategis di berbagai bidang. "Ada Rosiana Silalahi, Bambang Harymurti, Endin Bayuni, Gadis Arivia, Rocky Gerung, sampai Mira Lesmana dan Riri Riza. Lalu ada jaringan ikatan alumni ITB dan UI," ujar dia.

Fadjroel saat ini sudah memiliki dua akun fb, dengan jumlah teman mencapai 10.000 orang dalam waktu delapan bulan. Menurut dia, diharapkan sampai tahun 2014 anggota jaringannya sudah mencapai 75.000-100.000 orang untuk mendukungnya sebagai capres independen 2014.

"Obama mendapat sumbangan kampanye hingga Rp 6,9 triliun dari tiga juta pemakai internet, termasuk anggota fb. Kupikir, Rp 1 miliar-Rp 2 miliar bisa kuperoleh dengan cara sama," imbuh Fadjroel lagi.

Lebih efektif

Demikian juga di dunia bisnis, beberapa pelaku usaha mulai memanfaatkan jejaring fb untuk menawarkan produk kepada para anggota fb yang sesuai dengan target pasar mereka. Sebuah toko pakaian balita dan ibu menyusui, My Queena, misalnya, membuat akun fb dan memajang foto produk dan sebuah nomor telepon seluler untuk membuat pesanan melalui SMS.

Bram Kushardjanto, pendiri dan pimpinan Gelar, memanfaatkan jaringan fb untuk mempromosikan konser "Indonesia Big Band Concert Plays Indonesian Classic: A Tribute to Ismail Marzuki" di Usmar Ismail Hall, Jakarta, Jumat (23/1).

Waktu itu Bram tidak mendapat sponsor sehingga tak bisa memasang iklan di media massa. Sebagai gantinya, ia mengumumkan acara itu melalui berbagai milis dan jaringan teman-temannya di fb. Hasilnya, 90 persen tempat duduk terisi.

Irwan Edianto, Direktur Produksi Kreatif DBB/Vertigo, yang menggelar festival musik independen LA Lights Indiefest 2008, juga memanfaatkan jaringan fb untuk mempromosikan band- band terbaik alumni acara tersebut. "Melalui fb, kita bisa langsung bertemu dengan target user, anak-anak muda penggemar band-band indie tersebut. Jadi promosinya lebih efektif tanpa biaya apa pun," tutur Anto.

Penulis novel Zara Zettira ZR tidak sengaja mendapatkan mitra kerja di fb. Beberapa bulan lalu, setelah merampungkan novel Prahara Asmara, Zara bertemu Kafi Kurnia dari Penerbit Akoer di fb.

"Aku ditawari Kafi untuk menerbitkan bukuku, ya langsung saja aku terima," tutur Zara. Buku itu sudah dicetak dan nangkring di toko-toko buku.(DHF/IVV)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/15/06521042/langsung.tepat.sasaran


Fenomena
Kekerabatan Baru Itu Facebook

Ninuk Mardiana Pambudy

Minggu, 15 Maret 2009 | Tiga hari terakhir, komentar yang banyak beredar di facebook adalah tentang berubahnya tampilan jejaring sosial di internet itu. Sekarang, anggota facebook dapat melihat berbagai pesan, komentar, dan foto dalam waktu riil.

Tim facebook (fb) menyebutkan dalam pesan mereka, perubahan tersebut untuk membuat anggota jejaring lebih mudah mengetahui apa yang terjadi dengan teman-teman di dalam jejaring seseorang.

Untuk berjaga dari informasi yang tidak diinginkan, disediakan alat penyaring siapa yang akan ditampilkan di layar fb. "Anda dapat mengontrol siapa yang akan muncul di sini," begitu pesan dari fb.

Ini adalah jejaring sosial terpopuler saat ini bila dilihat dari jumlah 150 juta pengguna aktif. Saingan terdekatnya MySpace, yang menurut BBC News online digunakan 130 juta pemakai. Masih banyak jejaring sosial lain di dunia maya, antara lain Friendster, Tribe, Geek, Twitter, dan Bebo, termasuk maling list yang membahas topik-topik khusus.

Ada beberapa hal yang membuat fb yang berulang tahun kelima pada Februari 2009 begitu populer.

Satu hal, di fb anggota bisa berkomunikasi dengan orang yang benar-benar dia kenal. Ini berbeda dari jejaring lain.

MySpace, misalnya, merupakan ruang publik di mana kita dapat berhubungan dengan 1.000 "teman", tetapi sebetulnya mereka selebriti atau tokoh fiksi ciptaan perusahaan kehumasan. Dengan kata lain, bukan sosok yang benar-benar kita kenal.

Mengutamakan teman

Yang menarik, pertumbuhan tercepat anggota baru fb, menurut BBC News, adalah mereka yang berusia 30 tahun ke atas. Setiap hari, lebih dari 15 juta orang mengubah status mereka, tempat di mana pengguna menyatakan apa yang dia pikirkan, rasakan, atau akan lakukan.

Informasi itu akan tersebar seketika kepada anggota jaringan sehingga mereka mengetahui posisi dan apa yang sedang dilakukan temannya. Mereka dapat merespons langsung dengan mengirim komentar, lelucon, foto, atau video dalam waktu riil.

Para pendukung fb menyebut jejaring ini sebagai tempat di mana seseorang dapat menjadi dirinya sendiri dan bebas berbicara dengan teman dekat, ibu, bapak, sepupu, bude, om, eyang, pacar, teman bisnis, atau jejaring yang lebih luas.

Tempat ini juga dianggap paling aman berkomunikasi, selama percakapan penting dilakukan melalui kotak "message" dan dengan orang yang dapat dipercaya.

Meskipun seorang anggota bisa memiliki lebih dari 1.000 teman di fb, tetapi dia dapat memilih bercakap dengan siapa tentang apa melalui fasilitas "message". Dengan cara ini, tidak perlu ada yang merasa disisihkan karena tak diajak bicara. Akan tetapi, juga sebaliknya, semua bisa ikut nimbrung bila topik disajikan di "wall".

Pengguna dapat berbagi foto diri dan teman-teman, video, dan membangun komunitas maya, termasuk menggalang kepedulian. Maka, ada cause antikekerasan di rumah tangga, antikorupsi, gerakan mengurangi pemakaian plastik, gerakan menanam pohon, antifundamentalisme, bahkan gerakan berdoa bersama antaragama untuk menghentikan dan membalikkan resesi global. Pusatnya di Kanada dan memiliki anggota di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Undangan ke sebuah acara dapat disampaikan melalui fb, seperti ketika Yayasan Kesehatan Perempuan mengundang pemutaran film dokumenter Pertaruhan. Yang datang jumlahnya lebih banyak daripada bila undangan disampaikan melalui surat elektronik atau faksimile.

Bisa dimengerti, karena undangan di fb biasanya mencantumkan siapa akan datang, siapa tidak datang, atau mungkin datang. Dengan cara ini, seseorang bisa mengantisipasi siapa yang akan ditemui di acara tersebut.

Kekerabatan baru

Mark Zuckerberg (24) memperkenalkan "The fb", namanya saat itu, pada Februari 2004, dari kamarnya di asrama Harvard University. Dengan dibantu beberapa teman, Zuckerberg membuat jejaring mahasiswa melalui internet agar dapat saling kenal. Dalam 24 jam, 1.200 mahasiswa Harvard bergabung dan segera jejaring ini menyebar ke kampus lain.

Kini, fb diterjemahkan ke dalam 30-an bahasa, termasuk bahasa Indonesia dan Arab, dan dalam proses penerjemahan ke dalam 60 bahasa lain. Dengan pengguna begitu besar, pada tahun 2007 Microsoft rela membayar 240 juta dollar AS untuk mendapat 1,6 persen saham fb. Ini berarti fb saat ini bernilai 15 miliar dollar.

"Bila kita ingin berhasil pada abad ini, kita butuh lebih saling berhubungan dan kita butuh lebih mengetahui dari mana orang-orang datang dan kita butuh untuk lebih merasa saling terhubung," kata Zuckerberg (Grown Up Digital, 2009).

Banyak yang setuju dengan Zuckerberg. Organisasi nonpemerintah di Inggris, Demos, menyebutkan, perusahaan tidak usah terlalu khawatir karyawan membuka fb di kantor, apalagi dalam suasana resesi yang menuntut peningkatan produktivitas karyawan.

"Berjejaring dalam situasi resesi mungkin dapat menjadi lebih penting daripada sebelumnya dan bisa berperan nyata dalam bisnis," kata Peter Bradwell dari Demos.

Saran itu tidak berlebihan. Kimberley Swan (16), karyawati di Clacton, Essex, Inggris, dipecat dari perusahaannya, Ivell Marketing & Logistic, gara-gara mengeluh kepada teman-temannya di fb, bosan dengan tempat kerjanya.

Sebuah perusahaan penerbitan majalah di Jakarta melarang karyawannya membuka fb di kantor karena khawatir menghabiskan jam kerja dan memberi beban tambahan pada server komputer. Mungkin yang diperlukan adalah membatasi berapa lama karyawan dapat menggunakan fb untuk interaksi pribadi.

Namun, fb bukannya tanpa cacat. Peringatan datang dari peneliti dan penulis buku Don Tapscott. Dia menyebut, remaja seringkali terlalu bersemangat menggunakan fb untuk memperlihatkan identitas pribadinya sehingga tidak ada lagi yang disembunyikan, termasuk mungkin bolos sekolah atau keisengan lain remaja (Grown Up Digital, 2009).

Padahal, perusahaan kini melacak pelamar kerja juga melalui berbagai jejaring sosial di internet, termasuk fb. Dengan kata lain, tetap harus hati-hati memberi data pribadi di jejaring sosial.

Jelas, teknologi internet mengubah cara manusia berinteraksi, tetapi interaksi di internet pun sangat dipengaruhi cara manusia berinteraksi.

Prof BJ Fogg, penyelenggara mata kuliah Psychology of Facebook di Stanford University, menggambarkan sebagai, "Facebook saat ini menang karena menempatkan teman pada posisi terpenting. Cara kita berteman membentuk pengalaman kita di internet. Tidak ada teknologi lebih baik daripada pertemanan kita."

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/15/06502875/kekerabatan.baru.itu.facebook


Keintiman Pun Terkikis

Minggu, 15 Maret 2009 | Dunia digital mengubah interaksi manusia yang secara evolutif membutuhkan pertemuan fisik dan psikis menjadi pertemuan virtual yang dingin. Jika jejaring sosial seperti facebook tidak digunakan dengan bijak, hubungan kekerabatan antarmanusia bakal kehilangan keintimannya.

"Evolusi tubuh kita dirancang untuk bertemu secara fisik dan psikis. Dari kedua hal itu, manusia diarahkan untuk masuk situasi konflik, ada perasaan senang, cinta, marah benci. Dengan cara itu, manusia bisa bertahan hidup," kata Rocky Gerung, dosen filsafat Universitas Indonesia. Dengan kontak fisik, manusia bisa mengasah kewaspadaannya, mampu mengenali orang lain, dan bisa membaca emosi seseorang.

Orang yang kecanduan membangun pertemanan lewat internet tanpa disertai pertemuan fisik dengan orang tersebut akan kehilangan pijakan dengan dunia nyata. Ia masuk dalam dunia simulasi yang seolah-olah punya banyak teman, padahal tidak.

Untungnya, kata Rocky, masyarakat Indonesia masih lekat dengan budaya komunal (kumpul-kumpul) sehingga biasanya pertemuan di facebook dilanjutkan dengan kopi darat. Acara kopi darat ini bisa dimanfaatkan untuk menggalang aksi nyata. Rocky melihat, facebook hanya sekadar sebuah kecenderungan belaka.

Identitas

Pengajar filsafat politik dan sejarah filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, F Budi Hardiman, secara terpisah, mengatakan, facebook membawa pengaruh negatif sekaligus positif pada perilaku manusia.

Pengaruh positif, misalnya, facebook menjadi sarana pembentukan identitas. Apa yang tidak bisa diekspresikan di dunia nyata, bisa diekspresikan di dunia virtual meskipun tidak sepenuhnya yang ditampilkan itu adalah identitas sebenarnya.

"Facebook membuat seseorang menjadi berarti di tengah dunia metropolis yang semakin membengkak populasinya. Di dunia semacam ini, keberadaan diri seseorang sering diabaikan," kata Budi. Lanjut Budi, dengan facebook, seseorang bisa tampil dan membangun kepercayaan dirinya, misalnya saja dengan memasang foto-foto diri, memasang karya tulisannya, dan lain- lain.

Pengaruh negatifnya, orang yang tidak bijak memanfaatkan facebook akan terkurung dalam narsisisme individual dan terisolasi dari dunia nyata.

"Mereka yang kecanduan merasa

sudah punya banyak teman di dunia maya, lalu enggan menjalin relasi dengan sekitarnya. Hidup menjadi terkurung dalam dunia virtual," kata Budi.

Dalam pendapat terpisah, pengamat komunikasi dan gaya hidup Idi Subandy mengingatkan, relasi sosial di FB hanyalah sebuah ilusi. "Orang merasa dekat dan intim di dunia maya, tapi tidak saling sapa di dunia nyata, bahkan mungkin tidak tahu nama tetangga sebelah. Ini yang disebut illusion of intimacy, ilusi akan keintiman yang berusaha dijembatani FB," katanya.

Menurut Idi, FB menjadi penting dalam masyarakat yang lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas hubungan sosial. FB selanjutnya bisa menjadi tempat pelarian dari kesendirian bagi masyarakat yang teralienasi secara sosial dan ingin membunuh waktu luang.(IND/IAM/BSW)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/15/06472516/keintiman.pun.terkikis

Tidak ada komentar: