28 Februari 2009

Wisata Boga di Layar Kaca

Mesti rating-nya tidak tinggi, acara kuliner memiliki penggemar fanatik.

28 Februari 2009 -- Maknyuss, nyamleng, uenakee. Itulah kata-kata yang dulu kerap dilontarkan pakar kuliner Bondan Winarno saat membawakan acara Wisata Kuliner di Trans TV. Biasanya, ia mengucapkan kata-kata itu setelah mencicipi suatu masakan yang ternyata sangat lezat.

Acara yang sempat tayang setiap hari ini cukup digemari pemirsa. Bahkan, 'slogan' maknyuss-nya menjadi kondang dan diucapkan orang di mana-mana. Tapi sayang, Bondan tak lagi membawakan acara yang hadir sejak 2006 itu. Sebagai gantinya, Trans TV menyajikan acara kuliner baru bertajuk Ala Chef yang diasuh Farah Quinn. Ala Chef tayang di Trans TV sejak awal tahun ini dan menemani pemirsa setiap hari pukul 10.00 WIB.

Menurut A Hadiansyah Lubis, Humas Trans TV, acara kuliner masih menjadi andalan. ''Sebab, acara ini memiliki segmen pasar yang cukup luas dan mampu menarik iklan,'' katanya. Selain Ala Chef, stasiun televisi ini juga masih memiliki acara boga yang lain yaitu Gula-gula asuhan Bara Pattirajawane yang tayang sejak 2005 dan Dorce Show Jalan-jalan yang dibawakan Dorce Gamalama.

Diakui Hadiansyah, acara kuliner sebenarnya tidak menjanjikan rating yang tinggi. ''Paling mentok dua poin,'' ungkapnya. Hanya saja, kata dia, acara seperti ini memiliki penonton yang loyal dan fanatik, terutama ibu-ibu.

Adanya penonton yang loyal dan fanatik ini membuat stasiun televisi tetap setia pula menyajikan acara kuliner. Indosiar misalnya, menghadirkan Aroma, Iron Chef dan Bango Cita Rasa Nusantara. Seperti halnya Hadiansyah, Humas Indosiar, Gufroni Sakaril pun mengatakan bahwa acara kuliner tak pernah kehilangan penonton. ''Karena itu, program acara kuliner tidak akan pernah dihilangkan di Indosiar,'' tegasnya.

Hal serupa juga dilakukan stasiun televisi lain. Maka, lihatlah, acara kuliner selalu ada di hampir semua stasiun televisi. TVRI memiliki Dunia Wanita, sedangkan TPI mempertahankan Santapan Nusantara yang telah tayang selama 13 tahun. Stasiun televisi ini bahkan punya tiga acara boga lainnya, yakni Koki Kikuk, Sooo Puas dan Emak Mencari Anu. Lalu Trans 7 menampilkan Koki Cilik dan menyisipkan segmen kuliner asuhan Chef Rustandy di program berita Selamat Pagi.

Metro TV yang dikenal sebagai televisi berita pun tak mau meninggalkan acara masak-memasak ini. Menggandeng William Wongso, Metro TV menghadirkan program kuliner Cooking Adventure With William Wongso yang belakangan berganti nama menjadi Cita Rasa William Wongso.

Tak hanya memasak
Acara kuliner yang diasuh William Wongso ini bisa dibilang cukup menarik. Ini karena William tak hanya mempraktikkan kepiawaiannya memasak. Ia juga memberikan informasi dan edukasi mengenai dunia kuliner. Tak hanya itu, William yang menguasai seni masakan Eropa dan Asia juga menjelaskan konteks sosial-budayanya.

Biasanya, William mengawali acaranya dengan jalan-jalan di pasar tradisional. Sembari menjelaskan bagaimana memilih bahan-bahan makanan yang baik, dia akan bercerita pula tentang keunikan masing-masing pasar yang dia kunjungi. Sepintas, ini seperti jalan-jalan biasa. Namun, sebenarnya pemirsa sedang diajak menyelami akar tradisi kuliner di daerah tertentu.

Dari sudut pasar tradisional yang semrawut, William berusaha menemukan makanan khas di sana. Lalu, berbincang-bincang seputar makanan itu dengan si pedagang. Di segmen terakhir, pakar kuliner ini akan mengolah bahan makanan yang ia temui di pasar dengan interpretasinya sendiri.

Banyaknya acara kuliner di televisi menunjukkan, urusan makan telah menjadi objek wisata dan gaya hidup. ''Bagi pemirsa, urusan kuliner sudah menjadi bagian dari gaya hidup,'' tutur Gufroni. Hal senada dikatakan Hadiansyah. ''Kuliner sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan dimasukkan dalam paket penawaran wisata,'' kata Hadiansyah. Karena itu, jangan heran jika acara kuliner kini mampu menandingi program infotainment. rusdy nurdiansyah

http://www.republika.co.id/koran/43/34496/Wisata_Boga_di_Layar_Kaca

Tidak ada komentar: