25 Februari 2009

Nuansa Bollywood di TPI

Sejak awal 2009, sudah enam film laris Bollywood yang  menghiasi layar TPI.

Bagi Anda penggemar film Bollywood, TPI menjadi dewa penolong kerinduan ketika film-film India makin jarang diputar di bioskop-bioskop Indonesia. ''TPI akan memanjakan penggemar film India dengan cara menayangkan beragam film India lewat program Sinema Asyik Bollywood,'' ujar Theresia Ellasari, media relations secretary head TPI, beberapa hari berselang.

TPI, menurut Ellasari, tak pernah melupakan penggemar film-film India. Buktinya, sejak awal tahun ini TPI sudah menayangkan enam judul film laris Bollywood. Enam film Bollywood itu adalah Chori Chori Chupke Chupke, Kuch Kuch Hota Hai, Fanaa, Koi Mil Gaya, Krrish dan Kaho Naa Pyar Hai. Film Bollywood pilihan tersebut dibintangi aktor-aktris kondang India seperti Shah Ruh Khan, Kajol, Salman Khan, Rekha dan Hrithik Roshaan.

Menurut Nana Putra, direktur operasi TPI, keenam film Bollywood tersebut dibeli dengan harga mahal dari sejumlah pemasok film Bollywood di Indonesia. ''Meski mahal, namun TPI dengan senang hati membelinya karena ingin menyuguhkan tayangan yang benar-benar spesial bagi penggemar film India,'' ucap Nana tanpa bersedia menyebut nilai nominal dana yang dikucurkan untuk membeli film-film tersebut.

Dari enam judul film itu, dua di antaranya belum pernah diputar di  televisi mana pun di dunia, apalagi televisi Indonesia. Dua film yang dimaksud adalah Krrish dan Kaho Naa Pyar Hai. ''TPI mendapat kesempatan pertama menyajikannya untuk para penggemar setia Sinema Asyik Bollywood,'' ujar Nana.

Sepanjang Februari ini, lanjut Ellasari, TPI telah dan akan menyajikan film-film Bollywood, seperti Dilwale Dulhania Le Jayenge, Rishtey, Khabi Khushi Khabie Gham, Chal Mere Bhai, Trimurti, Karan Arjun, Zamana Deewana, Main Hoon Na dan Yaadein. ''TPI berharap, kehadiran film-film India ini dapat menjawab kerinduan masyarakat Indonesia,'' harapnya.

Program baru
Selain menikmati nuansa Bollywood, para pemirsa TPI juga bisa menyaksikan program baru bertajuk Di Antara Kita. Ini adalah program feature yang dibingkai dalam tema human interest. Program ini sudah mulai tayang pada 10 Januari 2009 dan akan hadir setiap Sabtu pukul 08.00 WIB. ''Di program ini, ditampilkan sosok-sosok yang menginsiprasi kita untuk bertahan hidup dan meraih sukses. Kendati miskin atau memiliki keterbatasan fisik, mereka masih memiliki tekad hidup mandiri,'' papar Ellasari mengenai program berdurasi 30 menit ini.

Di Antara Kita dipandu oleh dua pembawa acara yakni Dien Trisnayadi (finalis KDI 5) dan Tommy Aditya (profesional muda). Di setiap episode, dua presenter yang memiliki latar belakang berbeda ini akan terjun langsung ke lokasi dan berinteraksi dengan narasumber yang di angkat ke dalam cerita. Setiap episode menayangkan tiga cerita yang dirangkai dalam satu benang merah. ''Program ini diharapkan bisa menginspirasi penonton bahwa di tengah kesulitan pasti ada jalan.''

Audisi KDI 6
Bandung mendapat kehormatan menjadi kota pertama diselenggarakannya audisi KDI 6. Berlangsung pada 7-9 Februari 2009, audisi di kota yang telah sukses memunculkan para bintang KDI tersohor seperti Siti, Nassar, Gita, Genta dan Dewi ini, berhasil menjaring 1.043 peserta.

Setelah melewati sistem berlapis penjurian yang dimulai dari tahap pra-audisi, audisi, uji manggung hingga audisi final, muncul lima peserta yang selanjutnya akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti tahap Gerbang KDI. Mereka adalah Rischa Antika Aliane, Sartika Novitasari, Dewi Tika Sari, Iva Maura Monarky Yunanto dan Hera Hasni.

Pada 14-16 Februari 2009, giliran Makassar menggelar audisi yang diikuti 752 peserta. Dari kota ini, terpilih lima peserta terbaik yakni Adnan Jaya Saputra, Hendrawan Bin Bahar, Sri Wahyuni Muchtar, Fika Yuliana dan Samira Bahmid. Di babak Gerbang KDI 6, para wakil dari Bandung dan Makassar itu akan bersaing dengan para wakil dari enam kota lainnya  yaitu Medan, Banjarmasin, Palembang, Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta. - rusdy nurdiansyah

http://www.republika.co.id/koran/43/33745/Nuansa_Bollywood_di_I_TPI_I

Tidak ada komentar: