27 Februari 2009

Masa Depan Beralih ke Media Pribadi

Dunia baru era komunikasi sudah kita masuki. Media massa besar sudah mulai berguguran. Di Amerika, dari 528 media cetak yang beroplah di atas 400.000 eksemplar, sekitar 40 media di antaranya sudah tutup.

Bahkan, media yang selama ini menjadi bahan bacaan remaja juga banyak yang berguguran. Sebanyak 13 majalah pindah ke media online. Di Indonesia, oplah majalah Gadis turun. Media massa di masa depan akan beralih ke media pribadi (blog).

Kenyataan itu diungkapkan pakar komunikasi Alwi Dahlan dalam orasi ilmiahnya pada pengukuhan pengurus Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (IKSI) periode 2008-2012, Jumat (27/2) malam di Jakarta. "Kekuatan dan kekuasaan informasi tak lagi dikuasai redaksi, tetapi pada pribadi-pribadi," katanya.

Menurut Alwi, konten yang selama ini menjadi kekuatan media massa akan hilang. Di masa depan tidak ada lagi beda antarmedia. Yang menjadi soal, bagaimana media itu ditampilkan.

Hal ini tentu mengharuskan teori dasar komunikasi yang diajarkan di kampus-kampus sudah harus berubah. Jika masih teori lama, itu berarti mengajarkan suatu yang sesat. Dosen-dosen komunikasi juga harus terus belajar dan mencermati perkembangan komunikasi terkini.

"Bidang komunikasi harus peduli pada konten dan proses supaya kelihatan ISKI betul-betul berperan," ujar Alwi menambahkan.

Mantan Ketua Umum ISKI Pusat Sasa Djuarsa Sendjaja berharap agar keberadaan ISKI tidak kalah dengan ikatan sarjana lain, seperti IDI dan ISEI.

"ISKI sekarang dan ke depan harus lebih baik dan memberikan kontribusi bagi kemajuan bidang komunikasi di Indonesia," katanya.

Senada dengan itu, Ketua Umum ISKI Pusat periode 2008-2012, Suprawiro, mengatakan, pihaknya selalu berupaya memajukan ISKI. (NAL)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/28/00492397/masa.depan.beralih.ke.media.pribadi

Tidak ada komentar: