28 Februari 2009

KRONIK TELEVISI Minggu, 1 Maret 2009

RCTI, Kontes Magic

Nama acara: The Master
Produksi: RCTI
Tayang: Setiap Jumat malam

RCTI mencoba memopulerkan kembali atraksi magic di layar kaca lewat acara The Master setiap Jumat malam mulai 6 Februari lalu. Namun, berbeda dengan acara magic sebelumnya yang menayangkan pertunjukan tunggal magician, kali ini RCTI mengemasnya dalam bentuk kontes magic.

The Master hadir dalam dua sesi. Masing-masing sesi menampilkan lima finalis yang memiliki kemampuan magic dan lolos audisi tertutup. Setiap pekan ada satu peserta yang tersisih dan satu pemenang di setiap sesi. Pemenang masing-masing sesi diadu di grand final.

Sebagaimana kontes-kontesan khas RCTI, ada tim juri yang terdiri dari mentalist Deddy Corbuzier, presenter Mellisa Karim, serta juri tamu yang bertugas menilai penampilan peserta. Pemenang ditentukan melalui voting lewat telepon. Dia akan mendapat gelar The New Master of Magic.

Deddy Corbuzier selaku juri dan master di dunia magic juga tidak luput dari ujian. Setidaknya, dia diharuskan duel melawan master hipnotis Romy Rafael dan pecatur Grand Master Utut Adianto.

Acara ini diracik dengan pendekatan puspa ragam (variety show). Selain magic, ada juga musik. Beberapa bintang tamu yang diundang dalam acara The Master adalah grup band Ungu, The Rock, Project Pop, dan Melly Goeslaw. (BSW)

 

TPI, Tawaran Menjadi Artis

Program pencarian bakat untuk menjadi seorang artis rupanya masih sangat digemari di negeri ini. Buktinya, ketika TPI menggelar audisi untuk program televisi "Mendadak Artis" di Margonda City, Depok, Jawa Barat, awal Januari lalu, peserta yang ikut audisi mencapai 1.500 orang. Di Medan, audisi acara ini diikuti 950 peserta dan di Surabaya diikuti 800 peserta.

"Mendadak Artis" yang ditayangkan setiap Kamis pukul 19.00 adalah satu dari sekian banyak program pencarian bakat yang diluncurkan TPI. Dengan proses audisi, karantina dan kemudian kontes di depan kamera, TPI memberi kesempatan bagi peserta untuk mengembangkan diri sesuai bakat yang dimiliki peserta.

Makanya jangan heran bila TPI membuka luas kriteria kemampuan peserta yang ingin ikut "Mendadak Artis". Agar bisa ikut acara ini, peserta minimal harus memiliki kemampuan dasar menyanyi, menari, dan akting. Namun, bagi peserta yang memiliki kemampuan di luar tiga kriteria itu mendapat nilai tambahan.

Peserta yang bisa ikut acara "Mendadak Artis" adalah mereka yang berusia 16-25 tahun. Sebagai juri adalah Benny Simanjuntak, Priyo Oktaviano (desainer), dan musisi Oddie Agam. Acara yang berlangsung selama tiga jam ini dipandu Eko Patrio. (IND)

 

GlobalTV, Menjual Impian yang Kandas

Ajang pencarian bakat seolah tak pernah usai untuk digarap. Setelah muncul beragam acara pencarian bakat yang mengarah segmen anak muda dan anak-anak, kini para ibu muda menjadi sasaran industri televisi.

Global TV melalui acara "Dream Girls" mengajak para ibu berusia 19-45 tahun untuk menjadi seorang penyanyi tenar. Melalui proses audisi di enam kota, antara lain di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, "Dream Girls" menawarkan kesuksesan kepada ibu-ibu muda untuk bisa menjadi trio diva, seperti AB Three, RSD (Rida, Sita, Dewi), dan DI3VA yang diawaki Kris Dayanti, Ruth Sahanaya, dan Titi DJ.

Proses penyaringan dilakukan oleh tiga juri, yaitu Maia Estianty, Dewiq, dan Agus Wisman. Juri ini akan memilih penyanyi terbaik dan membentuk kelompok trio. Di setiap kota akan dipilih dua kelompok trio yang akan mengikuti kontes "Dream Girls" di Jakarta.

Latar belakang pembuatan acara ini, menurut Daniel Hartono, Direktur Utama Global TV, karena banyak ibu muda yang punya mimpi untuk menjadi seorang penyanyi. Namun, impian itu kandas ketika mereka telah menikah. "Dengan 'Dream Girls' kami memberi kesempatan kepada ibu muda untuk menyalurkan bakat menyanyinya," kata Daniel. (IND)

 

Trans7, "Reality Show" Politik

Menjelang pemilu legislatif, stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan program acara "debat" antarcalon legislatif berikut partai yang mengusungnya. Program "Kontrak Politik" yang ditayangkan Trans 7 menayangkan program serupa dengan kemasan berbeda.

"Kontrak Politik" adalah program reality show yang menguji kemampuan caleg untuk mencarikan solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Dalam program ini ditampilkan dua caleg dan seorang warga yang menjadi korban kebijakan strukturil pemerintah.

Kedua caleg diharuskan membuat program untuk menyelesaikan masalah dalam waktu terbatas, yakni 2-3 hari. Program itu harus berkelanjutan untuk masa depan.

Pada tayangan perdana, Rabu (25/2) pukul 22.30, tampil seorang klien bernama Pak Sidup, warga bantaran Sungai Ciliwung yang ingin pindah dari rumahnya yang tidak layak huni, tetapi tidak punya uang dan pekerjaan. Tim Kontrak lalu mendatangi Raya Pertiwi (PDI-P) dan Nova Riyanti Yusuf (Partai Demokrat).

Awalnya, program kedua caleg itu sempat gagal karena tidak realistis. Pada babak berikutnya, salah satu program milik Nova berupa pinjaman modal dagang dipilih keluarga Sidup karena dianggap bisa menyambung hidup dan berkelanjutan. (IND)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/01/0132329/kronik.televisi

Tidak ada komentar: