Waria di Komnas HAM/detikcom
Kamis, 29/01/2009, Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Tayangan kebanci-bancian diprotes juga oleh kaum waria. Mereka menilai tayangan tersebut menjadi penyulut perlakuan diskriminatif di masyarakat.
"Peran-peran di tayangan televisi selalu negatif dan menjadikan waria sebagai objek lelucon," ujar Ketua Yayasan Arus Pelangi Widodo Budidarmo.
Hal tersebut ia sampaikan saat pemaparan tentang hasil Pertemuan Nasional Waria I di Restoran Omah Sendok, Jl Senopati, Jaksel, Kamis (29/1/2009).
Selain peran, Widodo juga menyoroti para artis yang sering tampil sebagai banci. Dalam pengamatannya, tidak semua artis tersebut paham tentang sosok waria sebenarnya.
"Mereka tidak paham apa itu waria, ketika Aming, Olga, atau Tessy tampil, justru malah semakin merusak citra," tambah mantan waria ini.
Ketua Forum Ikatan Waria Yuli Rottoblaut juga meminta agar media tidak melulu mendiskriminasikan waria. Menurut dia, masih banyak waria yang saat ini berprestasi di berbagai bidang.
"Bahkan beberapa dari kami ada juga yang sempat mencalonkan diri menjadi pejabat publik," jelasnya.
Yuli juga memaparkan angka kekerasan yang banyak menimpa kaumnya. Di beberapa daerah, masih terjadi kekerasan yang mengatasnamakan kelompok agama dan aparat.
"Bahkan kalau ada waria yang mencuri motor, waria lainnya yang tidak tahu apa-apa jadi korban," pungkasnya.
(mad/nrl)
http://www.detiknews.com/read/2009/01/29/130834/1076164/10/tayangan-kebanci-bancian-pengaruhi-kekerasan-terhadap-waria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar