
Tak banyak pesan yang disampaikan ikon keroncong Gesang Martohartono saat perayaan ulang tahun ke-91 di Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/10) malam. "Saya berterima kasih kalau Anda mendukung agar pembajakan (atas rekaman musik) dilenyapkan. Semoga Tuhan mengizinkan hal ini," katanya lirih.
Ia juga berpesan agar masyarakat mencintai dan melestarikan keroncong karena ini musik asli Indonesia. "Syukur bisa memperkenalkannya ke seluruh dunia," ujar komponis Bengawan Solo yang lahir di Solo, 1 Oktober 1917, ini.
Perayaan ini sekaligus menandai peluncuran Album Emas Gesang dalam bentuk CD dan DVD untuk karaoke. Menurut Hendarmin Soesilo, produser rekaman Gema Nada Pertiwi, keduanya diproduksi dan didedikasikan untuk menyambut HUT ke-91 Gesang.
"Tahun 2002 Pak Gesang mendapat penghargaan Muri (Museum Rekor Dunia di Indonesia) sebagai penyanyi paling tua yang masuk dapur rekaman. Saya kira, beliau pantas mendapat pengakuan internasional, Guinness World Records, sebagai pencipta lagu tertua yang menyanyikan sendiri lagu-lagunya dan dibikin video klipnya pada usia 91 tahun," kata Hendarmin.
Rekaman musik itu dilakukan sejak Gesang berusia 79 hingga 85 tahun. Tetapi, rekaman gambar sebagian dilakukan saat usia dia 91 tahun. Dalam album karaoke itu, ia tampil di awal, lalu diselingi penyanyi lain. (ASA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar