30 Agustus 2008

Rating Tayangan TV Menurun - Akibat Program Serupa dan Minim Edukasi

Jumlah penonton TV semakin menurun. Setidaknya, itu terjadi lima tahun belakangan ini. Ada beberapa penyebabnya. Dua yang dominan ialah karena maraknya peniruan dan semakin berkurangnya unsur edukasi.

Menurut Sulaeman Sakib, kepala Departemen Current Affair TVOne, angka rata-rata rating dan share setiap tayangan TV terus anjlok. Jika biasanya sebuah tayangan bisa mencapai nilai share 14, saat ini hanya 10. Bahkan, lebih rendah daripada itu. Data-data tersebut diperoleh dari lembaga pencatat rating dan share, AGB Nielsen. "Dan, itu merata di semua stasiun TV. Itu salah satu pertanda jumlah penonton menurun," ujarnya kemarin tanpa memaparkan angka pastinya.

Penyebabnya, lanjut pria yang akrab disapa Ule itu, setiap ada program sukses di salah satu stasiun TV langsung ditiru stasiun TV lain dengan program yang nyaris sama. "Akibatnya, penonton bosan dan memaksa orang-orang di balik layar harus sering melakukan pembaruan. Misalnya, bila sebelumnya pembaruan dilakukan setahun sekali, sekarang baru berjalan beberapa bulan harus diperbarui," jelasnya.

Penyebab kedua, unsur edukasi atau pendidikan semua stasiun TV semakin menurun. Hal itu, menurut Ule, membuat orang tua lebih memproteksi anak-anak agar tidak terlalu sering menonton TV.

Dengan jumlah penonton TV yang semakin berkurang, masing-masing stasiun harus lebih keras berkompetisi merebut hati pemirsa. Belum lagi, jumlah stasiun TV saat ini semakin bertambah.

Dengan kondisi seperti itu, tak heran bila stasiun TV mati-matian menciptakan program baru. Pada bulan Ramadan tahun ini, misalnya, demi mendapatkan penonton di dua prime time (jam utama, Red), pukul 17:00-22:00 WIB dan pukul 02:00 sampai 04:30 WIB, beberapa stasiun menciptakan sajian berbeda.

Stasiun ANTV, misalnya, memilih komedi untuk memenuhi prime time tersebut. Dimulai dari Sambil Buka Yuk! (SBY) pada pukul 17:00, kemudian Pasrah yang masih dengan genre komedi selama 30 menit, baru sitkom Bajaj Bajuri dan Cagur Naik Bajaj.

General Manager Produksi ANTV Reva Deddy Utama mengatakan, tayangan komedi dipilih untuk menghindari perebutan kompetisi dengan stasiun TV lain yang menyajikan program acara serupa. "Pangsa pasar sinetron itu pemainnya sama. Daripada head to head dengan stasiun TV lain, kami cari pangsa pasar lain," jelasnya saat ditemui di Jakarta kemarin.

TVOne juga mencoba tampil beda. Bahkan, tidak ada unsur sinetron dan komedi sedikit pun.(gen/tia) // Jawa Pos, 29 Agustus 2008

Tidak ada komentar: