01 Juni 2008

Djoko Sempat Lounching Stasiun Televisi Lokal

Minggu, 01 Jun 2008 | TEMPO Interaktif, Jakarta:Djoko Suprapto, 48, warga Dusun Turi, Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur yang disebut-sebut sebagai penemu teknologi merubah air menjadi bahan bakar minyak (BBM) hingga Minggu (1/6), belum bisa ditemui.


Lelaki yang terus dikabarkan sakit itu selain dikenal sebagai penggila wayang kulit dan pemilik radio Jodhipati FM ternyata juga sempat melounching stasiun televisi lokal yang juga bermarkas di rumahnya.

"Sekitar bulan Januari 2008 lalu, Djoko mengundang para pejabat di Kabupaten Nganjuk. Stasiun televisinya diberi nama Jodhipati TV, seperti nama stasiun radionya," kata Juwair, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Minggu (1/6).

Juwair mengaku saat itu juga turut diundang dalam acara peluncuran Jodhipati TV. Menurut dia hampir seluruh pejabat dan tokoh masyarakat di Nganjuk diundang dalam acara yang diwarnai dengan pesta makan-makan dan pertunjukan seni budaya Jawa. Tidak ketinggalan pagelaran wayang kulit semalam suntuk digelar di halaman rumahnya seluas 1 hektare.

"Pokoknya meriah sekali acara peluncuran Jodhipati TV. Tapi anehnya, hingga sekarang belum ada tanda-tanda mengudara. Siaran percobaannya juga belum pernah muncul," kata Juwair.

Nama Jodhipati tampaknya sangat melekat pada lelaki asal Gemolong, Sragen, Jawa Tengah yang disebut-sebut dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Selain dipakai nama radio yang kini sudah mengudara dan televisi, gambar istana Jodhipati juga dilukis di tembok setinggi sekitar 3 meter yang mengelilingi rumahnya.

Dalam kisah pewayangan, Jodhipati adalah nama kerajaan yang dipimpin Werkudoro, tokoh pewayangan keluarga Pendowo yang juga akrab disebut Bima. Sekeliling tembok dilukisi fragmen kisah hidup Werkudoro mulai lahir hingga menjadi raja di Jodhipati.

"Werkudoro itu tokoh yang kuat, jujur, keras dan apa adanya. Saya sangat mengagumi dia. Semua falsafah hidup Werkudoro berusaha saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari," kata Ristika Wahyu Prasetyo, salah seorang warga Dusun Juwet, keluarahan Kartoharjo, Kecamatan Kota Nganjuk yang beberapa kali diundang ke rumah Djoko untuk melihat pementasan wayang dan cokekan (seni budaya Jawa dimana ada 4 sinden menembang diiringi gamelan Jawa yang tidak utuh diiringi irama tepuk tangan sang sinden).

Tentang televisi yang direncanakan Djoko, Ristika juga mengaku heran, hingga kini Jodhipati TV belum mengudara. "Kalau melihat saat lonchingnya dulu sepertinya dalam beberapa hari Jodhipati TV sudah dipastikan mengudara. Tapi ternyata sampai sekarang tidak ada kabarnya," kata Ristika.DWIDJO U. MAKSUM

Tidak ada komentar: