JAKARTA - Menjadi artis biasanya tak lepas dari gosip dan pernak-pernik urusan hiburan. Demikian pula artis cantik Putri Patricia. Namun belakangan, perempuan kelahiran 24 Mei 1980 itu harus rajin memperhatikan urusan "serius" dan "berat". Terutama, setelah dia menjadi kontestan co host Perspektif Wimar, menemani host utama Wimar Witoelar.
Tetapi, alih-alih merasa terbebani, Putri mengaku lebih suka membicarakan isu serius. "Sebab, berbeda jauh dengan keseharian yang umumnya berkutat di bidang entertainment," akunya di sela syuting Perspektif Wimar di Hotel JW Marriot, Jakarta, kemarin (18/4).
Putri mengaku rajin "belajar" untuk memahami topik yang dibahas. "Malam sebelum syuting, aku selalu minta data sama orang-orang Bang WW (sapaan Wimar Witoelar, Red) seputar tema yang akan dibahas," terangnya. "Sebagian besar pertanyaan memang sudah diatur. Tetapi, tetap harus gali pengetahuan agar tidak blank."
Selain itu, Putri harus latihan bangun pagi. Sebab, Perspektif Wimar tayang setiap pukul 06.00. Padahal biasanya, Putri baru membuka mata ketika matahari menyentuh ubun-ubun. "Kalau syuting live, saya berangkat dari rumah pukul 04.00. Sampai lokasi pukul 05.00, siap-siap, terus syuting," tuturnya.
Pernah, suatu kali saat syuting live program yang tayang di antv itu, Putri merasa di awang-awang. "Malamnya aku habis syuting, baru tidur tiga jam, terus langsung syuting acara ini," ujar pemilik nama asli Patricia Ayu itu.
Meski demikian, Putri belum menjadi co host tetap bagi Wimar. Dia harus bersaing dengan enam artis cantik lain yang dipilih lewat voting SMS penonton. Saingannya Meisya Siregar, Cathy Sharon, Melissa Karim, Wulan Guritno, Agni Partistha Arkadewi, dan Revalina S. Temat.
Wimar mengatakan, dirinya memang perlu co host artis perempuan. Selain menarik perhatian, fungsinya membuat acara lebih santai. "Saya tidak mau acaranya terlalu berat atau serius. Saya senang kalau terlihat santai, tapi tetap ada isi yang bisa disampaikan. Co host juga membuat acara lebih ceria," ujarnya. (gen/tia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar