21 April 2008

Seputar Rating Versi AGB Nielsen Media Research

1. Apakah publik dibodohi oleh rating?

Hasil dari pengukuran kepemirsaan TV dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan industri (pengiklan, biro iklan dan stasiun TV),
bukan untuk digunakan oleh publik. Hasil dari survei ini hanya bisa diinterpretasikan dengan tepat oleh mereka yang kompeten.

2. Apakah program TV sebaiknya dievaluasi secara kuantitatif atau kualitatif?

Akan lebih baik jika pengguna data memperkaya analisis mereka dengan data-data kualitatif, selain data kuantitatif karena kedua
metode tersebut bersifat saling melengkapi. Rating TV adalah murni pengukuran kuantitatif yang tidak mengukur faktor-faktor
kualitatif, seperti opini pemirsa terhadap kualitas program, suka/ tidak suka, dll.

3. Apakah rating menjadi satu-satunya penentu untuk performa program TV?

Bahkan industri pun tidak memandang rating sebagai penentu. Sebelum memutuskan setiap pendekatan atau strategi programming,
banyak faktor lain yang dipertimbangkan selain rating, misalnya kesesuaian jam tayang, kecocokan program dengan pemirsa,
indeks penonton, loyalitas penonton, dll. Marketing dan sales (harga iklan, paket penjualan, dll), hal-hal teknis (kualitas transmisi,
frekuensi gangguan, dll.) atau keuangan (cost & revenue) juga menjadi pertimbangan.*

Tidak ada komentar: