Rabu, 23 Apr 2008, T EMPO Interaktif, Jakarta: Industri koran terus merangsek perolehan belanja iklan. Riset Nielsen Media Research Indonesia menunjukkan, meski kue iklan triwulan pertama 2008 didominasi televisi, pertumbuhan belanja iklan terjadi pada media cetak terutama koran.
Associate Director Client Service Nielsen Media Research Indonesia, Ika jatmikasari, menuturkan belanja iklan di koran pada tiga bulan pertama tahun ini Rp 3,93 triliun, atau meningkat 38 persen dari periode yang sama tahun lalu yang Rp 2,13 triliun. Perolehan itu meningkatkan pangsa dari sekitar 30 persen menjadi 34 persen dari total belanja iklan periode itu sebesar Rp 8,66 triliun.
"Koran paling menikmati peningkatan tertinggi," kata Ika dalam acara 'Nielsen Press Club' di Mayapada Tower, Jakarta, kemarin.
Ia memaparkan, survei dilakukan pada 82 koran, 127 majalah dan tabloid, serta 19 stasiun televisi pada Januari-Maret 2008. Total belanja iklan dihitung dari published rate card, tak mencakup iklan baris, diskon, dan promo.
Hasilnya, total belanja iklan triwulan pertama 2008 Rp 8,66 triliun, atau meningkat 23 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,01 triliun. Pangsa iklan majalah dan tabloid juga meningkat menjadi 4 persen atau Rp 340 miliar dari sebelumnya 3,8 persen atau Rp 270 miliar.
Namun, pangsa iklan di televisi lesu, berkurang dari posisi setahun lalu. Dari sekitar 66 persen atau senilai Rp 4,62 triliun menjadi hanya 62 persen atau Rp 5,38 triliun. "Tapi nilai belanja iklannya naik."
Menurut Ika, sektor alat dan jasa komunikasi masih menjadi penyumbang terbesar belanja iklan, yakni Rp 815 miliar. Industri sepeda motor juga menyumbang cukup besar yakni Rp 350 miliar. "Meningkatnya persaingan antarprodusen mendorong peningkatan belanja iklan untuk memasarkan produk masing-masing," ucapnya. (lihat tabel)
Peningkatan bisnis tiga sektor itu ditengarai juga ikut mendorong peningkatan belanja iklan di media cetak. Pencari iklan produk-produk itu membutuhkan informasi yang lengkap sehingga pilihan jatuh ke koran.
Awal tahun ini, Nielsen Media Research memprediksi belanja iklan 2008 bakal tumbuh 20 persen, meningkat tipis dari pertumbuhan tahun lalu sebesar 17 persen di posisi Rp 35,12 triliun (dihitung tanpa diskon dan promo). Sektor pendorong utama diperkirakan masih didominasi alat dan jasa komunikasi.
Nielsen juga memperkirakan penyedia layanan komunikasi dan kendaraan bermotor lebih akan memilih koran sebagai media pemasaran. "Produk mereka memerlukan detil informasi kepada konsumen. Ini eksklusifitas yang bisa diberikan koran," kata Business Development Nielsen Maika Randini ketika itu. Agoeng Wijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar