16 April 2008
MNC Tunggu Hasil Tender Liga Champions
Kamis, 17 Apr 2008 | 01:24 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC), pengelola sejumlah stasiun televisi telestrial termasuk RCTI, membantah kalah dalam lelang hak siar pertandingan sepak bola Liga Champions 2009-2012.
"Liga Champions masih dalam proses," kata Sekretaris Perusahaan MNC, Gilang Iskandar, kepada Tempo di Jakarta kemarin. Ia tak bisa memastikan kapan pengumuman pemenang tender dipublikasikan. Yang pasti, proses lelang sudah usai dan tinggal menunggu hasilnya.
Gilang juga memastikan MNC hanya mengikuti tender hak siar Champions. "Kami tak ikut tender UEFA dan Super Eropa," ujarnya.
Lewat situs resminya, Persatuan Sepakbola Uni Eropa (UEFA) pada Senin lalu menyatakan menunjuk Astro TV Malaysia sebagai pemegang hak siar Liga Champions, UEFA Cup, dan Piala Super Eropa 2009-2012 untuk Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Astro berhak menayangkan pada salah satu channel-nya, yakni Astro Supersport.
Hak siar itu meliputi satu siaran langsung, program ulasan (highlights), dan tayangan tunda setiap pekan pertandingan. Astro juga boleh menyiarkan lewat jaringannya, termasuk televisi berbayar Astro Nusantara (Astro TV) di Indonesia. (Koran Tempo, 16 April)
PT Direct Vision, pengelola Astro Nusantara, menyatakan belum bisa memastikan penyiaran acara laga olahraga bergengsi itu. Vice Presiden Corporate Affair Halim Mahfudz mengaku tak tahu apakah berarti RCTI tak bisa lagi menyiarkan Liga Champions seperti sekarang. "Apalagi itu."
Gilang mengungkapkan, pengumuman dari UEFA itu hanya mengenai hak siar UEFA Cup. Soal kemungkinan MNC menggugat jika Direct Vision yang memperoleh hak siar Champions, ia menuturkan, tergantung proses memperoleh hak siar. Yang penting proses lelang terbuka. "Yang menjadi masalah, kalau tak ada tender," ucapnya.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha tengah mengusut dugaan persaingan usaha tak sehat pada penayangan pertandingan sepakbola Liga Inggris 2007 di Astro TV. Kasus ini diadukan oleh tiga stasiun televisi berbayar kompetitor Astro TV, yakni PT MNC Sky Vision (Indovision), PT Indosat Mega Media (IM2), dan PT Indonusa Telemedia (Telkomvision).
Mereka menilai perolehan hak siar itu melanggar kaidah persaingan usaha sehat karena menghambat pelaku usaha sejenis. Kasus ini menyeret perusahaan Malaysia induk Direct Vision, Astro All Asia Network, dan pemilik siaran Liga Inggris, ESPN Star Sport (ESS). Agoeng Wijaya | Jobpie Sugiharto
http://www.tempointeractive.com/read.php?NyJ=cmVhZA==&MnYj=MTIxNDMw
TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC), pengelola sejumlah stasiun televisi telestrial termasuk RCTI, membantah kalah dalam lelang hak siar pertandingan sepak bola Liga Champions 2009-2012.
"Liga Champions masih dalam proses," kata Sekretaris Perusahaan MNC, Gilang Iskandar, kepada Tempo di Jakarta kemarin. Ia tak bisa memastikan kapan pengumuman pemenang tender dipublikasikan. Yang pasti, proses lelang sudah usai dan tinggal menunggu hasilnya.
Gilang juga memastikan MNC hanya mengikuti tender hak siar Champions. "Kami tak ikut tender UEFA dan Super Eropa," ujarnya.
Lewat situs resminya, Persatuan Sepakbola Uni Eropa (UEFA) pada Senin lalu menyatakan menunjuk Astro TV Malaysia sebagai pemegang hak siar Liga Champions, UEFA Cup, dan Piala Super Eropa 2009-2012 untuk Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Astro berhak menayangkan pada salah satu channel-nya, yakni Astro Supersport.
Hak siar itu meliputi satu siaran langsung, program ulasan (highlights), dan tayangan tunda setiap pekan pertandingan. Astro juga boleh menyiarkan lewat jaringannya, termasuk televisi berbayar Astro Nusantara (Astro TV) di Indonesia. (Koran Tempo, 16 April)
PT Direct Vision, pengelola Astro Nusantara, menyatakan belum bisa memastikan penyiaran acara laga olahraga bergengsi itu. Vice Presiden Corporate Affair Halim Mahfudz mengaku tak tahu apakah berarti RCTI tak bisa lagi menyiarkan Liga Champions seperti sekarang. "Apalagi itu."
Gilang mengungkapkan, pengumuman dari UEFA itu hanya mengenai hak siar UEFA Cup. Soal kemungkinan MNC menggugat jika Direct Vision yang memperoleh hak siar Champions, ia menuturkan, tergantung proses memperoleh hak siar. Yang penting proses lelang terbuka. "Yang menjadi masalah, kalau tak ada tender," ucapnya.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha tengah mengusut dugaan persaingan usaha tak sehat pada penayangan pertandingan sepakbola Liga Inggris 2007 di Astro TV. Kasus ini diadukan oleh tiga stasiun televisi berbayar kompetitor Astro TV, yakni PT MNC Sky Vision (Indovision), PT Indosat Mega Media (IM2), dan PT Indonusa Telemedia (Telkomvision).
Mereka menilai perolehan hak siar itu melanggar kaidah persaingan usaha sehat karena menghambat pelaku usaha sejenis. Kasus ini menyeret perusahaan Malaysia induk Direct Vision, Astro All Asia Network, dan pemilik siaran Liga Inggris, ESPN Star Sport (ESS). Agoeng Wijaya | Jobpie Sugiharto
http://www.tempointeractive.com/read.php?NyJ=cmVhZA==&MnYj=MTIxNDMw
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar