
28 Februari 2008
Televisi dan Komputer Ganggu Perkembangan Anak

Sudah menjadi fenomena umum bahwa kini banyak orang tua yang membiarkan anak-anak mereka - bahkan sejak usia pra sekolah - asyik menghabiskan waktu dengan menonton televisi atau bermain komputer. Bagi orang tua, selama anak-anak merasa senang, kebiasaan ini tidak pernah di anggap sebagai ancaman.
Padahal membiasakan anak-anak menonton televisi atau bermain komputer, ternyata memiliki dampak negatif khususnya bagi perkembangan otak dan kejiwaan anak. Peringatan akan ancaman serta dampak buruk televisi dan media elektronik lainny terhadap perkembangan anak diungkapkan oleh seorang ahli dari Inggris belum lama ini. Salah satu pesan pentingnya adalah anak-anak pra sekolah seharusnya tidak dibiarkan menonton televisi atau bermain dengan komputer, supaya otaknya berkembang dengan sempurna.
Seorang ahli perkembangan anak, Dr Aric Sigman, mengatakan bahwa telah banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kebiasaan duduk di depan layar komputer atau televisi berjam-jam dapat menimbulkan pengaruh buruk pada anak-anak khususnya untuk jangka panjang.
Seperti diberitakan Sky, Senin (18/2), ia telah mendesak untuk diberlakukannya semacam "buffer zone" yang membatasi anak-anak pra sekolah untuk mengakses seluruh jenis media elektronik.Sigman mengatakan kebijakan pemerintah Inggris, yang memperbolehkan para guru secara legal menunjukkan bagaimana mengoperasikan komputer atau televisi justru telah mengakibatkan anak-anak berada dalam risiko besar.
Anak-anak berusia tiga tahun yang menonton televisi terbukti mengalami kesulitan dengan pelajaran matematika, membaca dan pemahaman bahasa di sekolah. Keping DVD yang mengklaim dapat melatih bayi dan anak-anak yang baru bisa berjalan justru diduga dapat menghambat proses pembelajaran bahasa.
Selain itu, program-program kekerasan , film dan game juga dikenal dapat mempengaruhi fungsi kerja otak anak-anak, dan dapat mendorong timbulnya agresi dan sifat impulsif.Menurut data yang dimiliki Dr Sigman, anak-anak di Inggris berusia 11 hingga 15 tahun kini banyak yang menghabiskan hampir dari setengah waktunya dengan menonton TV dan bermain komputer.
Lebih dari setengah populasi anak-anak berusia tiga tahun di Inggris memiliki televisi di kamar mereka dan dua pertiga di antaranya selalu menonton televisi sebelum pergi ke sekolah. Anak-anak yang memiliki televisi di kamar tidurnya cenderung sulit untuk mengembangkan kemampuan membaca ketika beranjak enam tahun.
Dan seperempat dari anak -anak berusia lima tahun di Inggris tercatat memiliki laptop atau perangkat komputer sendiri. "Statistik ini seharusnya membuat kita untuk mempertimbangkan sebuah kebijakan untuk membuat perlindungan bagi anak-anak dalam perkembangannya, menyediakan semacam buffer zone dari media elektronik yang begitu kuat,¨ ungkap Dr Sigman.
"Pada usia yang rentan di mana anak-anak mulai melihat cara hidup dengan spontan, peningkatan jumlah waktu yang dihabiskan untuk melihat tayangan setiap harinya, jumlah layar di kamar-kamar tidur anak dan bahkan alat-alat kecil seharusnya membuat kita semua berhenti dan merenung," tandasnya.
Kompas.com, Senin, 18 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar