08 Februari 2010

Gadis Remaja Hilang Misterius; Aktivitas Berinternet Anak Perlu Didampingi demi Keamanan


KOMPAS/DANU KUSWORO
Kemudahan mengakses internet , baik melalui laptop, warung internet, maupun telepon seluler, ikut memicu maraknya
cybercrime di Indonesia.


Tangerang, Kompas - Marieta Nova Triani (14) sejak Sabtu (6/2) menghilang dari rumah keluarganya di Cluster Alamanda Blok L 14, Bumi Serpong Damai. Siswa salah satu SMP di Surabaya itu diduga dibawa pergi teman lelaki yang dikenalnya melalui Facebook.

Salah satu teman di Facebook yang diduga bersama Nova tersebut bernama Arie.

Hingga kini pihak keluarga dan Kepolisian Sektor Serpong, Tangerang Selatan, terus mencari korban. Mereka juga telah menyebarkan fotokopi foto dan identitas korban ke tempat umum, seperti tempat hiburan, restoran, pasar, rumah sakit, dan mal di sekitar Serpong.

Pada lembaran berisikan identitas Nova yang diterima Kompas dari pihak keluarga disebutkan, telah meninggalkan rumah seorang gadis bernama lengkap Marieta Nova Triani. Kelahiran Surabaya, 3 November 1995. Tinggi badan 150 sentimeter, dengan berat badan 44 kilogram. Nova beralamat tinggal di Perumahan Megarsari Permai Blok E Nomor 2 Sidoarjo, Jawa Timur.

Pada lembaran fotokopi itu tertera pula dua foto Nova, salah satu di antaranya mengenakan seragam Pramuka dengan pita merah di rambutnya. Foto lainnya, Nova mengenakan kaus bertuliskan You can see.

Saat pergi, gadis yang memiliki ciri wajah bulat, berkulit putih, dan rambut lurus sebahu itu menggunakan kaus abu-abu tua dengan celana pendek warna krem dan mengenakan sepatu kanvas hitam corak tutul-tutul putih. Nova juga membawa tas coklat berisi sejumlah pakaian.

Kepala Kepolisian Sektor Serpong Ajun Komisaris Budi Hermanto, Senin, membenarkan, pihaknya telah menerima laporan terkait dengan menghilangnya Nova. Namun, kata Budi, pihaknya belum bisa memastikan apakah kasus ini adalah murni penculikan atau karena Nova sendiri yang kabur.

Hadiri perkawinan

Nova, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Heri Kristiono dan Ny Sri, datang ke Jakarta bersama orangtuanya untuk menghadiri pesta pernikahan Gatot Yunianto, salah satu paman Nova.

Sebelum mampir di rumah Gatot di BSD, keluarga Nova menginap di Tanah Kusir, rumah salah satu kerabat ayahnya yang bernama Yosef.

Herbuningsih, tante korban, mengatakan, Ibu Nova sempat kesal karena pada Jumat malam Nova bertemu laki-laki di Taman PJKA, seberang rumah Yosef. "Karena kesal, ibunya memarahi Nova," kata Herbuningsih.

Pada Sabtu petang seusai menghadiri pernikahan dari salah satu keluarga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, korban dan keluarganya pulang ke kediaman pamannya di BSD.

Setelah tiba di BSD, Nova terlihat sibuk menerima telepon dari seseorang yang diduga kenalannya di Facebook bernama Arie.

Menurut Herbuningsih, suasana di rumah pada Sabtu petang itu cukup ramai sehingga tidak ada yang konsentrasi memerhatikan Nova.

Salah satu sepupunya, Fredi, melihat tiga cowok menemui korban di depan rumah. Selanjutnya, Fredi masuk ke dalam rumah dan korban pergi. Hingga saat ini korban belum juga pulang.

Setelah menghilang, pihak keluarga tidak bisa menghubungi telepon seluler milik korban.

Sempat beredar kabar kemarin di kalangan wartawan, Nova ditemukan dan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, (RSCM), Jakarta Pusat. Pesan yang diterima secara berantai itu dibantah Kepala Polsek Serpong Ajun Komisaris Polisi Budi Hermanto

"Info itu sudah saya dapatkan. Saya sudah konfirmasikan ke pihak RSCM, tetapi tidak ada pasien atau korban akibat pemerkosaan bernama Marieta Nova. Itu pesan ngaco yang diteruskan ke semua orang," kata Budi.

Aktivitas anak/remaja Indonesia di internet kini terus meningkat. Derasnya arus informasi dan dinamika bersosialisasi yang tanpa batas di internet kian tak terbendung. Namun, fenomena itu tidak diiringi dengan kesadaran berbagai pihak, termasuk keluarga untuk mengawasi dan mengarahkan sang anak.

Peneliti dari Pusat Kajian Sosiologi Universitas Indonesia, Kahardityo, menilai, peran keluarga amat penting untuk mendampingi dan mengarahkan anak yang aktif berinternet. Tanpa itu, anak atau remaja akan mudah tersesat dalam belantara dunia siber, yang sebenarnya penuh dengan ancaman kejahatan meskipun tak terasa nyata. "Apalagi, di internet orang bisa anonim sehingga bisa lebih bebas," kata Kahardityo. (PIN/SF) -  http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/02/09/03484386/gadis.remaja.hilang.misterius..

Tidak ada komentar: