13 Maret 2009

Ketika Kejahatan Jadi Tontonan

Tak semua pemirsa suka sinetron. Tayangan yang mengungkap kejahatan, termasuk korupsi, juga cukup diminati.

Kamis, 12 Maret 2009 - Ada yang selalu ditunggu Abi di televisi setiap Senin malam. Apakah bocah kelas lima SD ini menanti tayangan sinetron? Ataukah acara musik? Bukan salah satu dari itu. Ia menunggu acara Kerah Putih<I> di  TV One .

Meski masih bocah, Abi ternyata suka dengan acara yang menyingkap kejahatan korupsi. Maka, selain  Kerah Putih , ia pun menonton acara sejenis yang ada di  Trans TV yakni  KPK (Kumpulan Perkara Korupsi) . Dan tak hanya Abi. Acara itu juga digemari oleh kedua orangtuanya. Bagaimana dengan Anda?

Kerah Putih , seperti dikatakan Manajer Humas  TV One , Raldy Doy, merupakan program yang dibuat dengan pendekatan investigasi menggunakan kamera tersembunyi ( hidden camera ). ''Program ini menelusuri dan mengangkat tuntas kasus-kasus korupsi, suap dan pungli yang terjadi di kalangan pejabat di Indonesia, dari kelas atas hingga kelas bawah,'' terangnya di Jakarta, Sabtu (7/3).

Menurut Raldy,  Kerah Putih yang tayang setiap Senin pukul 20.30-21.00 WIB ini terinspirasi oleh makin maraknya kejahatan kerah putih ( white collar crime ) di Indonesia. ''Acara  Kerah Putih berusaha mengungkap tabir kejahatan korupsi di segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia,'' terangnya. Acara ini, lanjut Raldy, merupakan pendalaman berita yang disajikan program  news TV One . Pendalaman berita itu kemudian dikemas dan disajikan sebaik mungkin sehingga menarik untuk ditonton.

Selain  Kerah PutihTV One juga memiliki beberapa acara lain yang mengungkap praktik-praktik kejahatan. Acara-acara itu adalah  Telusur ,  Menyingkap Tabir dan  Hitamnya Hitam . '' Telusur juga merupakan tayangan dengan pendekatan investigasi namun lebih kepada isu sosial dan politik yang terjadi di tengah masyarakat,'' ungkap Raldy.  Telusur tayang setiap Selasa dan Kamis pukul 20.30-21.00 WIB.

Program yang juga dibuat melalui  hidden camera ini pernah membongkar perdagangan shampoo palsu dan kosmetik palsu di Karawang, Jawa Barat. Hasil investigasi  Telusur menemukan, banyak krim pemutih palsu yang dibuat dari bahan-bahan kimia berbahaya, seperti soda api. ''Bayangkan, jika krim pemutih palsu itu dioleskan pada kulit manusia. Alih-alih mulus, kulit malah bisa melepuh. Kepalsuan semacam ini adalah salah satu kejahatan yang dibongkar  Telusur ,'' tegas Raldy.

Telusur ternyata sangat diminati pemirsa. Buktinya, acara ini mampu mencapai  rating di atas lima bahkan jadi nominator Panasonic Awards 2009 untuk kategori  documentary .
Pendekatan investigasi juga diterapkan dalam pembuatan program  Menyingkap Tabir .

Menurut Raldy, acara yang tayang setiap Rabu dan Jumat pukul 20.30 - 21.00 WIB ini menelusuri lebih dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat, dengan menggunakan unsur forensik dan pencarian fakta, sehingga dapat meluruskan peristiwa-peristiwa itu. Sementara acara  Hitamnya Hitam hadir setiap Sabtu pukul 03.00-04.00 WIB. Program ini mengupas tabir kejahatan yang sangat meresahkan dan menjadi berita besar di Indonesia.

Berdasar fakta persidangan
Tak hanya  TV One . Tayangan yang mengungkap tabir kejahatan juga hadir di stasiun televisi lain. Ada  KPK (Kumpulan Perkara Korupsi) di  Trans TV ,  Wanted di  ANTVMetro Realitas di  Metro TV dan  Kontroversi di  Trans 7 .

KPK yang tayang setiap Senin pukul 20.00-21.00 WIB merupakan program yang mengangkat berbagai kasus korupsi di Indonesia. Pada tayangan perdananya, Juli 2008 silam,  KPK mengangkat kisah Jaksa Urip yang bersama Arthalita Suryani terlibat kasus suap BLBI. ''Ini sebuah tayangan  news dengan konsep berbeda.  KPK tampil dengan format bercerita serta menghibur, sehingga penonton bisa memahami dengan sangat jelas berbagai fakta di balik sebuah kisah nyata perbuatan korupsi,'' jelas A Hadiansyah Lubis,  head of marketing public relations department Trans TV .

Demi menjaga kredibilitas,  KPK sengaja disusun berdasar pengakuan para saksi dan fakta persidangan, kemudian ada model yang memerankan pelaku korupsi. ''Model-model ini tampangnya mirip dengan pelaku sebenarnya,'' ucap Hadiansyah.

Selain dari ruang pengadilan, program ini juga diramu dari gambar dan fakta yang diambil wartawan dari kantor KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) hingga lokasi kejadian. Gambar dan fakta itu dirangkai menjadi cerita utuh sehingga berbentuk seperti film semidokumenter lengkap dengan narasi, grafis dan  sound-bite (suara-suara yang membangun suasana tertentu).
Menonton acara-acara ini, pemirsa bisa menyaksikan secara gamblang bagaimana sebuah kejahatan dilakukan. Serasa kejahatan itu begitu dekat, di depan mata kita.  rusdy nurdiansyah

http://www.republika.co.id/koran/43/36752/Ketika_Kejahatan_Jadi_Tontonan

Tidak ada komentar: