12 Oktober 2008

Wartawan Menjadi Caleg

Jakarta, Kompas - Wajar saja wartawan sebagai korps keempat pilar demokrasi tampil sebagai calon anggota legislatif atau caleg karena peran atau profesi apa pun punya peran sosial kemasyarakatan. Yang penting wartawan sebagai caleg tidak semata membawa ambisi politik, tetapi juga membawa tekad untuk membawa perubahan dan kesegaran baru.

Demikian mengemuka dari diskusi bertema "Wartawan Menuju Senayan" yang diselenggarakan National Press Club Indonesia, Jumat (10/10).

Dalam diskusi yang menampilkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, dan wartawati Meutya Hafid ini dikupas fenomena masuknya 100 wartawan yang kini masuk dalam Daftar Calon Sementara untuk Pemilihan Umum 2009.

Mengamati hal itu, Anies Baswedan menyebutkan, di antara para caleg wartawan tersebut memang ada yang dalam posisi lebih diuntungkan satu dibandingkan dengan yang lain. Sebab, bisa saja para caleg wartawan tersebut sudah dikenal namanya dan juga wajahnya. "Ini tentu modal yang lebih kuat, meskipun kelak bila terpilih sebagai anggota legislatif," ujar Anies.

Ketua KPK melihat masuknya wartawan sebagai caleg memberikan harapan munculnya perubahan, khususnya di dalam upaya pemberantasan korupsi.

Meutya Hafid yang dicalonkan Partai Golkar untuk daerah pemilihan Sumut mengatakan, dia tidak bisa berjanji untuk bisa mengubah semua hal yang diharapkan oleh masyarakat sekarang ini. (nin)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/10/13/00244042/wartawan.menjadi.caleg

Tidak ada komentar: