27 April 2008

Lagu untuk ”Idola Cilik” Tidak Sesuai Usia Anak

Secara tidak sengaja saya menonton tayangan "Idola Cilik" di RCTI yang ditayangkan setiap hari Sabtu pukul 13.00. Saya kecewa dengan acara tersebut karena acara yang seharusnya menjadi ajang pembuktian kemampuan anak Indonesia dan dikonsumsi oleh anak Indonesia menjadi tercemar akibat pemilihan lagu-lagu yang tidak sesuai untuk usia anak-anak yang menyanyikannya.

Hampir semua anak yang tampil di acara tersebut tidak ada yang menyanyikan lagu yang sesuai untuk dinyanyikan oleh anak-anak, dan mungkin para peserta tidak tahu lagu anak-anak mengingat sudah tidak ada/jarang produksi lagu anak-anak yang beredar di pasaran. Namun, hal ini bisa diperbaiki dengan konsep acara yang berorientasi kualitas, misalnya, dari penyelenggara (RCTI) memberi opsi lagu-lagu anak-anak yang membangun dan indah, seperti lagu-lagu Ibu Sud dan lagu-lagu Sherina.

Juga dapat berupa lagu anak-anak yang sifatnya umum bertema lingkungan/alam/sosial-masyarakat, seperti lagu Chrisye, Lilin-lilin kecil, lagu Ebiet G Ade yang bertema alam, seperti Hening dan Kidung, dan lain-lain. Aneh rasanya mendengarkan anak-anak menyanyikan lagu-lagu bertemakan pacaran mengingat umur mereka yang masih kecil yang seharusnya belum mengenal pacaran.

Bagaimana tanggung jawab RCTI sebagai stasiun televisi yang dalam visinya di www.rcti.tv menyatakan: "Menjadi pilihan utama sebagai sumber hiburan dan informasi bagi masyarakat dengan menyajikan program yang menarik dan berkualitas, di mana secara bersamaan memerhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial sebagai media yang dominan di Tanah Air"? Jika kualitas dan materi dari lagu-lagu yang dinyanyikan pada acara anak-anak tidak diperhatikan, bagaimana visi stasiun dimaksud dapat tercapai?

Lina Jalan Jenderal Sudirman Nomor 0433, Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. -- Kompas, 26 April 2008, Redaksi Yth (Surat Pembaca)

Tidak ada komentar: