14 Oktober 2008

"Jalan Sesama", Musik sebagai Jembatan Komunikasi

Gitaris Prisa Adinda Arini Rianzi mengajarkan tokoh boneka Putri bermain gitar dalam salah satu episode "Jalan Sesama".

Musik adalah bahasa universal. Musik sangat fleksibel dan bisa diterima semua kalangan. Tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku bangsa, dan status sosial, musik mampu menghibur semua orang.

Sebuah tayangan televisi khusus anak-anak, Jalan Sesama, memilih musik sebagai jembatan komunikasi. Program acara anak tersebut menggunakan konsep bermain sambil belajar. Empat boneka lucu, Tantan, Momon, Jabrik, dan Putri hadir sebagai bintang utama Jalan Sesama.

Jalan Sesama hadir di Trans7, setiap hari pukul 13.30 WIB. Target penonton untuk tayangan tersebut, yakni anak-anak, mulai dari usia 3-6 tahun. Berbagai tema dihadirkan untuk anak-anak, mulai dari musik, kebudayaan, dan seni. Tak ketinggalan, bintang tamu yang ditampilkan juga ahli di bidang mereka.

Pada episode Jalan Sesama dengan judul Putri Pada Gitar, hadir gitaris wanita Prisa Adinda Arini Rianzi. Wanita berusia 20 tahun ini, mengajarkan Putri bermain gitar. Lagu yang dibawakan Prisa juga sederhana, yakni sebuah jingle singkat.

"Lagu yang saya bawakan bercerita tentang sahabat. Anak-anak, sejak dini harus diajarkan arti persahabatan," ujar Prisa saat ditemui di sela-sela syuting Jalan Sesama, di Studio Palem, Jakarta, Jumat (10/10).

Sebelum Prisa, Addie MS yang dikenal sebagai konduktor Twilite Orchestra juga muncul sebagai bintang tamu. Addie mengajarkan arti harmoni dalam sebuah musik. Harmoni dalam musik, juga bisa dikaitkan dalam interaksi antarsesama.

Key Mangunsong selaku sutradara Jalan Sesama berniat memberikan tontonan yang positif bagi anak-anak. Tujuannya, untuk memberikan bantuan pendidikan pra sekolah bagi anak di Indonesia. Pesan yang disampaikan Jalan Sesama mengulas tentang kesadaran lingkungan, buta huruf, pembangunan karakter, dan keragaman.

Empat karakter yang dimunculkan sangat menghibur, yakni boneka muppet khas Indonesia. Sekilas, bila melihat tayangan Jalan Sesama mengingatkan pada program Sesame Street. Boneka yang ditampilkan dalam Jalan Sesama, mirip dengan tokoh-tokoh dalam Sesame Street.

Karakter yang terlibat dalam Jalan Sesama disesuaikan dengan sifat-sifat anak usia 3-6 tahun. Momon adalah seorang bocah lelaki berusia 5 tahun yang mengenal huruf, tapi masih belajar tentang angka. Ia sangat kreatif dan perfeksionis.

Sampai saat ini, Jalan Sesama telah masuk ke 40 episode. Rencananya, tayangan mendidik tersebut akan berlangsung hingga 2009. Key menambahkan, Jalan Sesama adalah tontonan yang aman untuk anak. Terlebih lagi, cerita yang disajikan berkaitan erat dengan dunia anak-anak. [EAS/U-5]

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/10/14/index.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar