idak ada yang salah dengan sifat materialistis. Pemain sinetron Emma Waroka, beranggapan semua orang memiliki sifat matre. Tidak hanya perempuan, lelaki pun suka meminta pasangannya membelikan sebuah benda atau barang mahal.
Materialistis adalah sifat seseorang yang berambisi memiliki barang mewah atau mahal. Namun, untuk mendapatkan barang tersebut ia menggunakan uang orang lain atau orang terdekatnya. Sifat matre biasanya identik dengan perempuan, sebab kebanyakan perempuan memilih pacar atau calon suami yang mapan dari segi ekonomi.
"Matre itu tidak salah. Wajar bila wanita meminta barang mewah dari kekasih atau suaminya. Asalkan si wanita jangan setiap hari meminta hadiah dari kekasihnya. Saya juga termasuk wanita matre," kata Emma, saat ditemui di peluncuran sinetron Melati untuk Marvel, di MD Entertainment, Jakarta, Selasa, awal pekan ini.
Emma berpendapat sifat matre ada yang mendidik dan ada yang merugikan. Matre yang mendidik justru memberikan semangat membangun. Seorang perempuan yang berambisi kaya, misalnya, akan mati-matian bekerja demi mengumpulkan harta.
Matre merugikan apabila memanfaatkan orang lain demi keuntungan pribadi, seperti dilakukan perempuan yang tidak ragu-ragu merayu kekasihnya untuk dibelikan berlian atau barang mewah.
"Saya masuk dalam kategori mendidik. Buktinya, saya masih bekerja di dunia layar kaca. Jadi, saya juga bisa membelikan barang mewah untuk suami," papar mantan pembawa acara Fenomena ini. Dalam sinetron terbaru Emma, Melati untuk Marvel, ia berperan sebagai ibu yang matre. Sifat yang ditonjolkan pemeran Selva tersebut merugikan sang suami, terlebih lagi kondisi keluarga Selva terbilang sederhana.
Mendalami karakter seperti itu diakui Emma tidak terlalu sulit. Ia hanya perlu merayu suaminya, agar bisa dibelikan barang mewah. Merayu, katanya, sudah menjadi kelebihan wanita yang sulit ditolak lelaki. "Saya tidak perlu belajar cara merayu. Pada dasarnya, setiap wanita diberikan kelebihan bisa merayu lelaki. Jadi, semuanya berjalan alami saja," tambahnya.
Urusan karier, wanita kelahiran Dumai, 30 Juli 1975 ini, banyak bergelut di dunia sinetron, model, bintang iklan, dan tari. Dalam dunia sinetron, Emma pernah membintangi Derai-Derai Kehidupan, Warkop DKI, dan Gita Cinta dari SMA. [EAS/A-18]
Ucok Baba Trik Khusus
agi sebagian orang, masalah tinggi badan mungkin menjadi masalah, terutama dalam hal karier. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Ucok Baba. Tinggi badan yang hanya 91 cm, tidak menghalanginya untuk menjalani pekerjaan keartisan.
Ucok bahkan berterus terang tidak takut apabila tak memperoleh pekerjaan. Baginya, hidup dijalani saja, tanpa rasa khawatir. Pelawak sekaligus presenter yang bertubuh mungil itu, mempunyai cara dan trik khusus dalam mengelola diri dan mendapatkan pekerjaan.
"Kita harus pintar-pintar bergaul dengan siapa pun. Tetapi, jangan salah pergaulan juga. Dengan banyak kenalan, banyak pula teman. Nantinya, mereka akan memberikan informasi yang berguna. Jangan terlalu fokus pada tubuh saja. Bila hanya mengandalkan fisik, sulit untuk diterima secara luas. Harus punya keahlian, misalnya melucu. Syukur-syukur orang lain terhibur dan senang," kata Ucok di Jakarta, baru-baru ini.
Pria kelahiran Medan, 10 Mei 1971 itu, terus melatih trik-trik khusus andalannya, walaupun sedang tidak ada kerjaan. Bersama kedua anaknya atau teman-teman, Ucok sering melakukan hal-hal aneh dan lucu, sehingga membuat orang di sekitarnya tersenyum dan tertawa. Bagi pemain sinetron tersebut, melucu dapat membahagiakan orang dan membuat orang nyaman berada di dekatnya.
"Saya bersyukur dapat menghibur banyak orang. Dengan begitu, banyak orang suka dengan tingkah laku yang saya peragakan. Bahkan, rasa suka itu kadang-kadang berlebihan. Saat penggemar menyalami saya, mereka justru mencubiti pipi dan tangan. Tetapi, hal itu masih wajar-wajar saja, asalkan jangan yang aneh-aneh," ujar Ucok yang bermain di film Mas Suka Masukin Aja.
Ucok bersyukur setelah membawakan acara World Cup di RCTI bersama DikDoank pada 2002, namanya makin dikenal. Ketika acara itu selesai, ia banyak menerima tawaran kerja sebagai presenter, pemain sinetron, dan menjadi pelawak. [HDS/A-18]
Shanty Tidak Pilih-pilih
eski awalnya dikenal sebagai penyanyi, Shanty kini lebih banyak bergelut di dunia akting. Dia bahkan dipercaya tampil dalam sejumlah film berkualitas, seperti Berbagi Suami, The Photograph, dan Perempuan Punya Cerita. Mantan VJ MTV itu mengaku selalu maksimal saat dipercaya untuk main film, dan dia tidak suka pilih-pilih. "Saya senang dapat main dengan karakter yang beda-beda," ujarnya kepada sejumlah media, menjelang peluncuran film terbarunya, Takut (Face of Fear), di Jakarta, belum lama ini.
Shanty pun mengaku tak pernah rewel soal bayaran. Maklum, seperti pengakuannya, main film adalah lahan yang baru saja ia jajaki. "Saya ingin selalu mencoba yang terbaru. Dan, dalam hal ini saya harus total dalam menjalani proyek," ujarnya.
Dia juga mengakui kiprahnya di dunia musik masih terus berjalan. "Masih ada, kok. Sekarang lagi bikin album. Jadi, jalan bareng. Terus kalau nyanyi tetep terima orderan nyanyi. Tapi, kebanyakan off air, jadi nggak pernah kelihatan di TV," katanya.
Menampilkan karakter berbeda dalam filmlah yang membuat ia selalu ketagihan mendapatkan peran yang menantang. "Karena membuat saya semakin tertantang. Begitu pun dengan sutradaranya, karena saya pikir kalau ada sutradara baru, lebih fresh," ungkap Shanty lagi.
Dalam film Takut, aktris yang pernah dua kali masuk nominasi penerima Piala Citra itu, mendapat peran sebagai perempuan yang menggunakan ilmu dukun untuk mencelakai orang lain. Ini merupakan film horor pertama bagi Shanty.[W-10]
Chelsea Olivia Wanita Dewasa
ktris Chelsea Olivia baru menginjak usia 16 tahun, namun usia muda tidak menjadi masalah bagi Chelsea untuk mendalami peran sebagai wanita dewasa. Terbukti, dalam sinetron terbarunya, Chelsea mampu memerankan wanita karier berusia 20 tahunan.
Dewasa tidak melulu dilihat dari usia yang sudah 20-an atau 30-an tahun. Anak remaja juga bisa terlihat dewasa dari pola berpikir dan tingkah laku. Sebaliknya, wanita dewasa justru bisa kelihatan seperti anak kecil bila tidak dapat mengontrol emosinya.
"Arti dewasa jangan dilihat dari umur saja. Dewasa dilihat dari perilaku dan sifat. Seseorang yang bisa mengontrol emosi, dan tahu mana yang salah dan benar, itu baru dewasa," tutur Chelsea, saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Gadis kelahiran Bandar Lampung, 29 Juli 1992 itu, kembali menggaet peran utama dalam sinetron terbaru di SCTV, berjudul Melati untuk Marvel. Dalam sinetron tersebut, Chelsea berperan sebagai Melati, yang berprofesi sebagai store manager di sebuah pasar swalayan. Layaknya store manager, Chelsea harus terlihat dewasa dan matang dalam pola pikir dan tingkah laku.
Demi peran tersebut, ia juga rela melakukan hair extension. Kini, penampilan Chelsea kelihatan dewasa karena rambut panjangnya. Selain mengubah tata rambut, Chelsea juga mulai memperhatikan gaya berpakaian. Ia mencoba mengikuti gaya berpakaian wanita kantoran.
"Saya melihat gaya wanita kantoran, yang tampil modis dengan blazer dipadukan rok atau celana panjang. Dalam film ini, saya benar-benar berubah. Masyarakat tidak akan menemukan sosok gadis manis lagi," ujar kekasih dari aktor Glenn Alinskie itu.
Selama ini, dalam dunia akting, Chelsea lebih banyak memainkan karakter anak SMA. Terlebih lagi, gaya dan penampilan Chelsea sesuai dengan karakter remaja di kota besar. Biasanya, Chelsea mendapat peran sebagai gadis tersiksa atau yang selalu menderita karena cinta. Namun, dalam sinteron terbaru ini Chelsea justru mendapat karakter wanita dewasa yang sedikit sombong dan pemarah. Untuk itu, pemeran Nayla dalam sinteron Buku Harian Nayla ini, harus membaca banyak referensi tentang sifat-sifat wanita dari majalah.
"Saya membaca majalah khusus wanita dewasa. Jadi, saya tahu apa saja masalah yang biasa dialami wanita karier. Peran ini sekaligus mengajarkan saya berpikir dewasa," ujarnya. [EAS/A-18]
Cathy Sharon Berkah Jomblo
athy Sharon kini tampak piawai berbicara soal kesehatan kulit dan perawatan untuk wajah, bahkan juga mempelajari tentang seluk-beluk kulit wanita. "Kulit wajah adalah aset yang sangat berharga dan harus dirawat sebaik-baiknya, karena itu penting untuk merawat dan menjaga kulit," kata Cathy, dalam peluncuran sebuah produk kecantikan ternama, di Jakarta, Rabu, pekan ini. Bagi perempuan berusia 26 tahun ini, perawatan penting dalam kaitan dengan pekerjaan dan pribadi.
"Merawat tubuh adalah tuntutan pekerjaan, dan juga aset untuk mendapatkan pacar," katanya, tertawa. Soal pacar, Cathy menjelaskan hingga kini masih sendiri. Dan, gadis berdarah Prancis itu mengaku menikmati kesendirian itu. "Dengan menjomblo aku bisa mendekatkan diri dengan keluarga. Kalau tidak ada kerja, ke Bali menemani mama. Pokoknya, waktu lebih banyak buat diri sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, Cathy cukup lama menjalin hubungan dengan Eno Netral. Namun, perbedaan keyakinan membuat mereka memutuskan berpisah. Meski belum punya pengganti Eno, kakak aktris Julie Estelle ini mengaku sedang didekati seorang pria. "Kalau ditanya cowok yang dekat, sekarang memang sedang ada yang dekat dengan aku, tapi belum pacaran," katanya. Cathy rupanya masih senang menikmati kesendiriannya. "Aku masih senang kerja dan jalan-jalan. Lagi pula, pilihan berpacaran itu tidak main-main, karena saat ini usiaku sudah 26 tahun. Nggak bisa cuma sekadar pa-caran," ujar salah satu bintang Extravaganza itu.
Meski demikian, pemeran dalam film Bangku Kosong itu menargetkan menikah sebelum usia 30 tahun. "Untungnya ortu (orangtua, Red) nggak pernah memaksa. Mereka orang-orang yang liberal," katanya. [W-10]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar