13 Maret 2010

Acara Hiburan Diganti Peresmian (Surat Pembaca)

Ayah saya lansia, mempunyai kegemaran mendengarkan musik tradisional dan irama keroncong. Sebagai orang Indonesia, ia sangat mencintai budayanya. Biasanya, lagu-lagu keroncong dapat dinikmati dari siaran TVRI.

Sesuai jadwal yang sudah tetap dan dapat dilihat di beberapa harian surat kabar, acara tersebut ditayangkan setiap hari Jumat pukul 23.00 selama sekitar satu jam. Namun, belakangan ini acara "Gebyar Keroncong" yang telah ditunggu-tunggu secara mendadak diubah oleh TVRI dan berganti menjadi acara dialog upacara peresmian atau yang bukan acara hiburan.

Hal ini sudah terjadi beberapa kali. Contoh terakhir pada tanggal 29 Januari 2010 pukul 23.00, seperti dimuat di koran-koran "Indonesia Bermusik" atau "Gebyar Keroncong", ternyata yang muncul adalah upacara peresmian Siaran Digital TVRI. Yang paling tidak dapat saya mengerti adalah kriteria penyusunan acara.

Bagi orang awam yang tinggal di desa, tidak dipersoalkan teknik penyiaran, tetapi yang penting adalah acara yang ringan dan dapat menghibur hati. Dari 13 stasiun televisi yang ada saat ini, hanya TVRI yang masih menyiarkan musik budaya Indonesia. Disayangkan warna dan ciri khas yang dibangun selama 48 tahun tidak diimbangi dengan manajemen yang baik dan terkesan asal-asalan.

Satriyandayaningrum Jalan Lapangan Roos I/21, Tebet, Jakarta - http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/14/03550999/redaksi.yth

Tidak ada komentar: