19 Juli 2009

Media Besar di China Masih Beritakan Bom Jakarta

Sejumlah media besar dan berpengaruh di China masih menyoroti dan mengikuti perkembangan kasus ledakan bom yang terjadi di dua hotel mewah JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta.
    
Kantor Berita Xinhua dalam lamannya di Beijing, Senin, memberitakan upaya pemerintah Indonesia yang intensif mencari teroris kelahiran Malaysia Noordin M Top, karena ledakan bom di dua hotel itu diduga dilakukan oleh jaringannya.
    
"Indonesia meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah dan pihak keamanan Malaysia mencari dan menangkap Noordin M Top," sebut Xinhua yang mengutip pernyataan Kepala Desk Antiteror Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Inspektur Jenderal  Ansyaad Mbai.
    
Koordinasi yang dilakukan dengan pihak Malaysia mencakup aliran dana dan sumber pendanaan dana teroris serta bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bom. Kantor berita terbesar China itu juga menuliskan mengenai pihak keamanan telah memperluas jangkauan penyelidikan, tidak hanya di Jawa dan Sumatera, tapi juga di sejumlah negara lain di wilayah ASEAN.
    
Berdasarkan temuan dan modus operandi yang terjadi di dua hotel mewah itu pada Jumat 17 Juli, Noordin M Top dan jaringannya diduga sebagai dalang pelaku ledakan. "Namun demikian kami masih membutuhkan dan mengintensifkan analisa," kata Mbai.    
    
Xinhua juga mengutip pernyataan kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Nanan Sukarna  bahwa ledakan bom yang terjadi pekan lalu itu, serupa dengan ledakan bom yang meledak di Bali beberapa tahun lalu.
    
Media berbahasa Inggris China Daily mewartakan polisi Indonesia melakukan rekonstruksi terhadap kasus ledakan bom bunuh diri itu. Pihak kepolisian, sebut media berbahasa Inggris terbesar di China itu, telah melakukan rekonstruksi dan penyelidikan terhadap berbagai temuan, terutama dengan ditemukannya bom yang belum meledak dan laptop di kamar nomor 1808.
    
Polisi mengatakan bahwa ledakan itu mirip dengan kasus yang pernah terjadi di Jakarta beberapa tahun lalu, juga yang terjadi di Bali pada tahun 2005. "Metode, perlengkapan yang digunakan dalam ledakan bom Jumat lalu sama dengan yang digunakan di Bali serta yang ditemukan di Cilacap," kata China Daily yang mengutip pernyataan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna.

http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/07/20/08582192/Media.Besar.di.China.Masih.Beritakan.Bom.Jakarta

Tidak ada komentar: